7. Finnaly Conves!

377 124 41
                                    

————— R E M A J A —————

Beomgyu sengaja berangkat pagi-pagi agar bisa berbicara dengan Taehyun. Karena dia tahu pasti Taehyun akan berangkat awal. Dan keberuntungan sedang berada dipihaknya, Taehyun sudah stay di kelas.

Greedd!

Beomgyu menarik bangkunya dan membuat atensi Taehyun kearahnya. Ia lalu menyapa Beomgyu dengan ceria.

"Selamat pagi Beomgyu."

"Pagi..."

"Tumben kau berangkat pagi-pagi." Ucap Taehyun agak heran, karena biasanya Beomgyu selalu datang ketika sepuluh menit lagi bel masuk.

"Eum yeah, sebenarnya ada yang ingin aku tanyakan kepadamu." Ucap Beomgyu berterus terang.

"Apa itu?"

"Waktu kemarin, jika aku tak membatalkan rencana kita pulang bersama, apa kau akan tetap pulang bersamaku?"

"Yap tentu saja!" Jawab Taehyun dengan mantap.

"Tapi kau pulang bersama Soobin kan kemarin?" Beomgyu nampak sedikit kesal.

"Eeh, jangan salah paham. Kemarin aku hanya mengatarkan Soobin karena kakinya terluka. Aku hanya membantunya berjalan." Taehyun menjelaskan agar Beomgyu salah paham tentang kemarin.

"Oh begitu." Beomgyu agak senang saat ini. Berarti kemarin benar dia hanya salah paham. "Ehm, Tae maukah kau makan siang bersamaku nanti?"

"Hehe dengan senang hati!" Jawab Taehyun sambil tersenyum.

"Taehyun! Ini ada titipan dari Eomma ku untukmu!" Kata Soobin tiba-tiba sambil menyerahkan bekal makanan kearah Taehyun.

"Hei Soobin! Apa kau tidak bisa melihat kalau Taehyun sedang berbicara denganku!" Teriak Baeomgyu kesal.

"Apa masalahmu? Aku tak menyela pembicaraan kalian kan?" Jawab Soobin enteng. "Nah Taehyun, bagaimana kalau nanti kita makan siang bersama?"

"Taehyun akan makan siang bersamaku Soobin!" Teriak Beomgyu lagi. Mereka sedang menatap tidak suka satu sama lain. Sedangkan Taehyun hanya diam, dia bingung dengan situasi sekarang ini.

"Bagaimana kalau kita makan siang bertiga?" Cletukan polos Taehyun membuat mereka berdua terdiam untuk beberapa saat. Dengan bersamaan mereka kompak menjawab.

"TIDAK!"

"Bekalku hanya cukup untuk kita berdua!" Ucap Soobin.

"Siapa juga yang mau makan bersamamu!" Balas Beomgyu.

Sret!

"Ayo ikut aku, ada yang ingin kubicarakan berdua denganmu!"

Beomgyu menarik paksa tangan Taehyun, Soobin dibelakangnya ingin mencegah tapi Taehyun sudah dibawa kabur duluan oleh Beomgyu.

Srekkk!

Beomgyu menghempaskan tangan Taehyun dengan kasar. Mereka sedang berada dibelakang gedung sekarang ini.

"Apa kau selalu bersikap seperti itu kepada semua orang hah?!" Tanya Beomgyu kesal setengah berteriak ke arah Taehyun yang menunduk takut-takut.

"Ah, ehumm, akuu--" Taehyun tak tahu harus menjawab apa dan bersikap bagaimana.

"Kau kan sudah setuju ingin makan siang bersamaku! Kenapa kau mengiyakan juga ajakan Soobin!" Beomgyu terlihat sangat marah, cemburu dan kesal menjadi satu.

"Aku, itu--kemarin aku mengantarkan Soobin sampai rumahnya. Dia hanya berterimakasih padaku lewat itu. Jadi aku tak enak hati menolaknya, maaf." Ucap Taehyun pelan.

Taehyun melanjutkan, "Ia juga tak pernah mengaku padaku bukan seperti yang kau kira, alasan aku mau menciummu kemarin juga karena--"

"KARENA AKU MENYUKAIMU!"

Taehyun menutup matanya rapat-rapat, ia sudah siap jika Beomgyu akan menyumpah kearahnya seperti ia menyumpahi orang lain ketika kesal.

"Aku juga menyukaimu." Ucap Beomgyu santai.

Jadi--

Tukkk! Brukk!

Mereka berdua menoleh ke sumber suara, disana ada Soobin yang memandang mereka berdua dengan raut yang sulit untuk ditebak. Soobin lalu memungut bekal makanan yang tadi ia jatuhkan dan pergi dari tempat itu tanpa satu patah katapun.

Sreett!

"Hei kau mau pergi kemana?" Cegah Beomgyu menarik lengan Taehyun yang akan berlari.

"Itu Soobin, dia pasti salah paham!"

"Salah paham apanya? Bukanya kau bilang kau menyukaiku dan aku juga! Itu sudah jelas dan bukan salah paham!"

"Tt--tapi nanti Soobin akan bercerita ke anak-anak lain, aku tak mau kau menjadi bahan olokan."

"Ah persetan dengan itu semua. Yang jelas sekarang kita sudah mengaku, aku tak peduli dengan Soobin dan anak lain."

Taehyun mengerjap, "Apa kau tidak membenciku?"

"Sejak kapan aku membencimu? Apakah aku terlihat seperti itu?" Taehyun menganggukan kepalanya. Beomgyu menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Apa yang kau maksud dengan suka itu Gyu?" Tanya Taehyun memastikan. Dia mungkin akan salah megartikan bahwa rasa suka Beomgyu ke dia hanya rasa suka sebagai teman biasa, bukan seperti yang Taehyun rasakan untuknya.

"Yah seperti remaja lain pada umumnya, aku ingin selalu berada disampingmu, menggandeng tanganmu, memelukmu dan bahkan menciummu, perasaan seperti itu yang kurasakan padamu." Jelas Beomgyu sambil menahan malu, sudah jelas sekarang pipinya memerah bagaikan tomat.

Taehyun tersenyum puas, berarti perasaan mereka sama.

"Jadi maukah kau menjadi teman baiku?" Taehyun menggenggam tangan Beomgyu menunggu jawaban.

"Ah, yeah aku mau. Tapi kita berdua sama-sama lekaki, aku tak tahu apa yang harus kita lakukan dan bagaimana memulainya?" Ujar Beomgyu terus terang. Taehyun tersenyum lembut.

"Apa kau belum pernah menonton film BL?" Tanya Taehyun.

Beomgyu menggelengkan kepalnya. "Belum."

"Weekend nanti, maukah kau datang ke rumahku? Kita menonton film bersama?"

"Heum baiklah," Taehyun tersenyum lagi.

"Aku akan menggenggam tanganmu untuk permulaan kita!" Beomgyu menurut saja apa kata Taehyun.

"Oke!" Mereka berjalan sambil menautkan jari tangan mereka dengan perasaan berseri-seri.

————— R E M A J A —————

[BL] Remaja | TXT (Complete) ✓Where stories live. Discover now