16

1.4K 135 18
                                    


"K-kacchan! apa yang kau lakukan disini?"

" kau juga sama, apa yang kau lakukan di sini malam-malam?"

Tidak ada yang bicara, terlalu banyak pertanyaan yang ingin keluar dari mulutnya sampai membuatnya diam seribu bahasa.

" Kacchan.... sudah mendengar semuanya?"

Bakugou terterun, orang di depannya begitu dekat namun suaranya terasa jauh dan penuh dengan rasa sakit. Suaranya lembut namun sedikit serak. Ia mulai merespon pertanyaan insan di depannya, " Semuanya, kecuali yang datang dari mulut mu sendiri"

Midoriya terdiam di tempatnya, entah harus memulai dari mana penjelasannya tentang segala hal yang ia sembunyikan.

" Kacchan, aku..-"


Suaranya semakin lama semakin mengecil, mulai bicara dengan sepatah-dua patah kata.

-..... mengidap kanker.."

" aku tahu itu." Bakugou mengalihkan pandangannya.

" Jadi apa yang ingin kau dengar dari ku?! kau sudah tahu semuanya kan?"

Bakugou kembali menghadap dan menatap mata orang di depannya, " beri tahu aku Alasannya!"

Midoriya sedikit terkejut dengan permintaan Bakugou, sedikit gugup karena tidak tahu apa yang harus dilakukannya setelahnya.

" Aku ingin dengar alasannya, kenapa kau menyembunyikan semua itu dari ku."

Midoriya yang sedang terduduk menggengam erat celananya khawatir dengan sesuatu, matanya hampir berkaca kaca saat menatap insan di depannya. setelah itu menundukan kepalanya, menyembunyikan wajah yang entah sedang berekspresi seperti apa saat itu.

"Tidak ada apa apa, aku hanya tak ingin membuatmu khawatir saja. sungguh, tidak ada alasan  yang spesial."

"Bohong" Bakugou tegas.

"percayalah, tidak ada lagi yang aku sembunyikan.."

"Bohong!"

"untuk apa aku berbohong jika  semua telah terungkap begini?!"

"Itu juga bohong!"

"oh ayolah! kenapa kau tidak percaya semua ucapanku?!" Midoriya kembali menatap Baakugou dengan serius, ingin melihat reaksi apa yang akan di berikan orang di depannya itu.


Satu detik kemudian tidak ada lagi yang berani berbicara, meninggalkan rasa canggung sekaligus pahit di dada mereka.


Bakugou mengepalkan tangannya kesal dengan sesuatu, dia mulai mengangkat wajahnya yang sebelumnya sempat tertunduk dalam.

"padahal aku sudah sangat menantikannya..." ia bergumam kecil.

Midoriya memalingkan wajahnya melihat ke arah Bkugou dengan tatapan bingung.

"Padahal aku sudah menantikan saat-saat seperti ini. Sudah lama bukan?, sejak terakhir kali kita bicara empat mata?"

Midoriya meringis dalam hati, serasa ada sayatan yang merobek hatinya. 

"Deku- " Kata kata Bakugou terpotong ketika Midoriya mulai berbicara dengan pelan.

"Aku mengalami kanker di paru-paru. Dokter bilang aku bisa pulang untuk 1-2 minggu ini. Dan setelah itu aku harus berada di rumah sakit untuk dirawat secara intensif. Aku tidak memberi tahu siapapun, namun Todoroki menyadarinya setalah melihat aku batuk darah berkali kail."

"Lalu kenapa kau tidak pernah bercerita? tentang apa yang terjadi 6 tahun yang lalu?" Bakugou sedikit meninggikan nadanya.

"Apa? tentang tumor di paru-paru ku waktu itu? aku tidak mungkin akan bercerita dengan mu semudah itu jika aku sudah tahu bagaimana rekasi mu. Lagipula akan sulit bicara dengan mu karena hubungan kita sangat buruk waktu itu."

"aku sekarang ingat, 6 tahun yang lalu kau tidak pernah masuk sekolah sama sekali pada semester ke-2. Aku pikir kau hanya ketakutan akan di bully lagi. Namun aku sadar ada yang tidak beres ketika kau masuk sekolah kembali satu tahun kemudian. Tubuh dan wajah mu semuanya terlihat pucat, namun anehnya kau terlihat begitu senang. Aku tahu telah terjadi sesuatu namun ibuku maupun ibumu tidak memberi tahu ku sepatah kata pun jika bertanya apa yang sebenarnya terjadi padamu."

"Itu aku, aku yang meminta mereka untuk meyembunyikannya dari mu.  Aku yakin lebih memilih bersama denganku. Namun jika itu terjadi pandangan orang-orang padamu mungkin akan berubah."

Bakugou terdiam, menatap kembali wajah Midoriya dengan penuh rasa sakit.





"Aku, memang bodoh bukan? entah apa yang sedari dulu menutup diriku untuk mengatakan yang sebenarnya padamu, mengatakan bahwa sejak dulu aku tidak pernah membencimu. Seandainya aku sadar lebih awal mungkin aku bisa berada disamping mu saat kau mengalami kemua itu. Seandainya aku tidak terlalu bodoh dan masuk perangkap yang menyayat hati kecilmu itu. Seandainya aku bisa lebih baik dari kekasih mu saat ini. Seandainya aku menyadari semua itu dengan cepat, seandainya saja.......         aku tidak sebodoh ini. Mungkin saja, mungkin saja kau dan ak--"

Tanpa disadari sesuatu menempel pada bibirnya,Hangat dan lembut.

 Ia membulatkan mata tak percaya, Midoriya Menciumnya. Ia berlari menarik kerah Bakugou hingga menyamai tingginya dan dengan lembut mengecup lama bibir pemuda di depannya ini.





" Kau tidak bodoh Kacchan, itu aku. Aku yang bodoh, kacchan."














TBC~



MUEHEHEHEHE, AKHIRNYA UPDATE SETELAH LIBUR PUASA :U

UDAH YA? UPDATE CHAPTER SEKARANG 700 KATA DULU YA?

ZQI SEMPAT MENGALAMI WRITER BLOCK SOALNYA :D

KALO ADA YANG GAK NYAMBUNG MAKLUMIN AJA YA? tYPO MAKLUMIN AJA YA?

JANGAN LUPA VOMENT, SEE U AT NEXT CHAP

BYE BYE~




:v






My Love Under My Tears | BKDK | 💦Where stories live. Discover now