L I M A

16 5 0
                                    

Bel pulang sekolah sudah berbunyi, pertanda semua siswa bebas dari pelajaran dan waktunya mengistirahatkan diri. Berbeda dengan yang lain, Hanna masih duduk tenang membaca novelnya saat semua orang sibuk membereskan buku dan alat tulis mereka. Seseorang menghampiri mejanya yang berada di paling depan baris di ujung kiri.

"Han, ada yang cari lo tuh!" ucapnya sambil menunjuk ke arah pintu kelas yang terbuka.

Fokus Hanna teralihkan, Ia menoleh tetapi tak ada siapapun di sana.

"Siapa?"

"Cowok."

"Oh, terimakasih."

Hanna mengaitkan ranselnya di bahu kanannya dan beranjak dari mejanya dan berjalan keluar kelas.

Sementara itu, Seorang lelaki berdiri di luar kelas XI IPA 6, tepat di samping pintu sembari bersandar pada dinding. Kakinya mengetuk-ngetuk lantai, lengannya ditaruh di belakang punggung, menunggu seseorang untuk pulang bersamanya hari ini.

"Hai Han!" sapanya begitu melihat orang yang ditunggunya sejak tadi.

Hanna menatapnya datar sembari menyilangkan tangannya di dada, "Sudah lama menunggu?"

Hae menggeleng seraya tersenyum, kemudian menarik lengan Hanna, "Ayo!" ajaknya.

Gadis itu hanya pasrah ditarik olehnya dengan terburu-buru; melewati koridor lantai 2, menuruni tangga, berjalan ke gerbang sekolah. Selagi menjejakkan langkahnya, tanpa sadar, Hanna memperhatikan sosok Hae. Punggung tegapnya nampak kokoh, tangannya lebih besar dari tangan Hanna, bahu yang bidang, melihatnya membuat Hanna merasa aman bersamanya.

Setelah keluar gerbang, keduanya jalan beriringan. Belum ada yang mencoba membuka percakapan, menjadikan hening mendominasi suasana, tetapi setidaknya, suara lalu lalang kendaraan dan orang-orang bisa mengisi keheningan di antara keduanya.

Tanpa aba-aba, Hae berpindah ke sebelah kanan Hanna, membuatnya berjalan di bagian dalam trotoar supaya tidak langsung bersentuhan dengan jalan.

"Kenapa?" tanya Hanna.

"Biar aman." balas Hae.

Hanna berdeham kemudian kembali fokus melihat jalan, "Sebenarnya kita mau kemana?"

Hae tersenyum, "Udah ikut aja, bentar lagi juga sampe."

Setelah berjalan kaki cukup jauh dari sekolah, sampailah mereka di tempat yang dituju- sebuah kedai seblak di kaki lima. Hae pun mengajak Hanna masuk dan duduk di salah satu meja.

"Kenapa kamu mengajakku kesini?" tanya Hanna.

"Emh, gue mau berterimakasih sama lo karena udah ajak gue neduh dan makan bareng di rumah lo kemarin." jelas Hae.

Hanna bangkit, "Tidak perlu sampai begini, Aku dan Bunda tulus mengajakmu makan bersama dan meneduh di rumah."

"Han..." pinta Hae.

"Baiklah." Hanna kembali duduk.

"Maaf ya karena cuma bisa traktir lo seblak, bukan di kafe atau restoran."

"Tidak masalah."

Hae beranjak dari tempat duduknya, bersiap untuk memesan.

"Han, lo pesen level berapa? Kalau gue sih level 2."

"Samakan saja."

"Oke!"

Hae pergi menghampiri seorang wanita yang sibuk memasak di gerobaknya, dan mencatat pesanan, sedangkan Hanna menyibukkan diri dengan novelnya.

Swatantra [SELESAI]Where stories live. Discover now