Makeup

142 7 0
                                    

Hari terus berganti melewati masa-masa tersulit dalam hidup gue, memang kehidupan itu tidak bisa ditebak, dan terkadang seperti pelangi banyak sekali warna mulai dari merah, kuning, jingga, kelabu, sama seperti kehidupan gue yang saat ini.

Gue pernah dengar manusia itu tidak semua baik, bahkan yang terlihat baik pun belum tentu hatinya baik, dan gue bersyukur karena telah memiliki keluarga yang benar-benar sayang dan tulus sama gue, walaupun Abang gue sering banget ngajakin gue ribut tapi gue merasa Abang gue itu sayang dan perduli sama gue.

"Malam Abangku yang rese kaya zombie," ucap gue sambil memindahkan Chanel TV yang sedang dia tonton.

"Ih apaan si Lo,"

"Ya lagian tumben-tumbenan nonton berita kaya gini, gak seru!"

"Ganti lagi gak chanelnya!" Perintah Abang gue.

"Enggak!"

"Nay,!"

"Apaan sih Bang, lucu tau ini Tom and Jerry kartun favorit gue,"

"Kan Lo bisa nontonnya di handphone,"

"Gak mau!"

"Rese emang ya!"

"Suka-suka gue lah, lagian ngapain sih nonton berita yang bahasannya itu- itu Mulu, lagi-lagi kasus suap bosen gue dengarnya,"

"Tau ah, males gue debat sama monyet betina kayak Lo,"

"Eh apa sekali lagi!" Ucap gue teriak karena Bang Levin mulai beranjak pergi ke kamarnya.

Menurut gue ada sesuatu yang aneh, biasanya mana tertarik dia sama berita begituan, boro-boro nonton berita nonton acara biasa aja udah jarang, kebanyakan main PS, dan sekalinya nonton yang begini, dasar Abang gue emang aneh.

Entah apa yang ada dibenak gue, rasanya gue pengen banget gangguin si Abang zombie ini, padahal gue tau moodnya sekarang mungkin kurang baik.
Gue pun memasuki ke kamarnya, dan gue melihat Abang gue lagi rebahan sambil mainin handphonenya.

"Serius banget si Lo," ucap gue yang langsung mendekatkan mengintip apa yang sedang Abang gue liat,

"Kepo banget si Lo, ngapain kesini. Sana pergi! Kangen Lo sama gue?"

"Ih ge'er,"

"Siapa tuh Bang, cantik juga. Gebetan baru lagi?"

"Anak kecil gak perlu tau,"

"Abangku yang terhormat bentar lagi gue juga ulang tahun, jadi stop Lo bilang gue anak kecil!"

"Terserah Lo lah, ngapain sih kesini dari tadi ganggu mulu,"

"Hmmm,"

"Apa? udah gak musim pake hmm hmman, Lo kira Nisa Sabiyan,"

"Ih Abang gue kan mau ngomong,"

"Yaudah buruan,"

"Yaudah sabar dulu dong, bikin gue esmosi aja!"

"Eh yang harus ya emosi itu gue, buka lo,"

"Terserah lah, pokonya gue mau Lo jadi model gue, jadi bahan percobaan gitu,"

"Lo kira gue kelinci percobaan,"

"Ih Bang, bukan gitu. Gue kan bulan-bulan kemarin ikutan class privat kecantikan, nah dua Minggu sekali gue belajar makeup,"

"Terus ?"

"Iya jadi gue mau nyoba aplikasiin yang gue udah bisa ke lo, mau yaa... Please," ucap gue sambil memohon.

"Ih ogah gue, ganteng-ganteng gini di makeupin, gak waras si Lo,"

I Love You Brother Where stories live. Discover now