Pulang Bareng

143 6 0
                                    


"Eh Nay lo jadi pulang bareng Bagas?" Tanya Nata sambil. Membereskan alat tulisnya.

"Kayanya sih jadi, kenapa gitu?"

"Enggk sih gue nanya aja, jangan-jangan sekarang lo udah mulai suka lagi sama si Bagas, iya kan?"

"Dih apaan sih lo, gue udah anggap Bagas sahabat gue sendiri,"

"Hmm masa?"

"Kenapa, gak percaya?"

"Enggak," jawab Nata, lalu sedetik kemudian dia tertawa.

"Gimana tuh si Arya?"

"Ih apaan sih gue gak mau ngabahas dia,"

"Jangan benci-benci banget loh Nat, entar kalo udah jatuh cinta tau rasa!"

"Ih apaan sih lo, gak asik ah,"

"Yah gitu aja ngambek,"

"Terus lo mau pulang bareng siapa Arya?"

"Gak mau, yang ada ribut mulu,"

"Lah emang lo mau pulang sendiri, sudah sore gak ada angkutan umum, ditambah lo juga gak bakalan ada yang jemput kan,"

"Hmm, iya juga sih, yaudah deh mau gak mau gue ikut bareng si Arya nanti,"

Gue dan Nata pun keluar kelas, dan Bagas sudah menunggu gue di parkiran.

"sorry ya lama," ucap gue pada Bagas.

"Gapapa, santai aja kali Nay,"

"Sore tuan putri," ucap Arya sambil mendekati Nata.

"Ih apaan sih, geli tau gue denger omongan lo itu!"

Gue dan Bagas pun tertawa melihat tingkah kedua sejoli itu.

"Ayo naik! Kakak siap mengantarkan tuan putri kemanapun,"

"Lebay lo Ya!" ucap Bagas.

"Dih sirik aja,"

Gue pun menaiki motor Bagas, di perjalanan gue dan Nata berpisah karena memang kita gak searah.

"Nay ikut ke rumah gue dulu yuk!"

"Ngapain?"

"Ya lo ikut gue dulu aja,"

"Hmm, tapi gak lama kan?"

"Sudah sore soalnya, Nyokap gue pasti nyariin," sambung gue .

"Iya sebentar ko,"

*

Sesampainya di rumah Bagas.

"Ini rumah lo,"

"Iya,"

"Gila, keren banget rumah lo,"

Bagas tertawa kecil "biasa aja kali Nay,"

"Ayo masuk"

"Iya," Gue pun akhirnya memasuki rumah Bagas.

Rumah berdominasi perpaduan putih itu pun dihiasi dengan lampu-lampu kecil.
Sebuah taman yang benar-benar terlihat indah, banyak sekali bunga lili, ku pikir mungkin orang tuanya menyukai bunga lili.

"Ko sepi si Gas, pada kemana?"

"Itu dia, gue cuma tinggal bareng Bi inah, Asisten rumah tangga gue yang udah kerja kurang lebih sekitar 20 tahun.
Dia yang ngerawat gue dari kecil,"

"Nyokap bokap lo?"

"Mereka sibuk dengan kerjaannya masing-masing, bahkan mereka juga lupa dengan kewajibannya.
Padahal kebahagiaan itu gak harus selalu tentang uang,"

I Love You Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang