TEN

638 79 13
                                    

Akhirnya kami berhasil melewati perjalanan dengan pesawat yang nyaman dan tenang. Aku berhasil tidak berteriak pada maskapai penerbangan atau orang-orang disekitar ku karena kursi pesawat yang benar-benar buruk bagi pantatku. Ini sangatlah tidak nyaman ughh. Aku harus duduk di sana hampir 10 jam. Bagus sekali.

Dan ayahku baru saja marah padaku. Aku yakin dia akan mengurangi hari penghukumanku. Setidaknya aku memberitahu kannya lewat telepon. Aku tidak sabar melihat Dickward mendapatkan beberapa pukulan.

Sebenarnya aku tidak membencinya, aku hanya tidak suka caranya memperlakukan Bella. Dan keluarganya.

'oh mungkin maksudmu kau hampir membencinya,' mungkin jika dia melakukan satu kesalahan bodoh lagi, aku mungkin yang akan mencabut lengannya.

Sekarang dengan mobil Porsche kuning hasil pinjaman, 'pinjaman?' baiklah curian Alice kami berangkat ke Volterra. Dia menggunakan kecepatan tinggi. Aku yakin akan mabuk perjalanan karenanya.

"Alice bisakah kita sedikit pelan, salah satu dari kita tidak abadi dan bisa mengeluarkan isi perutnya." Ucapku padanya masih dengan tangan memegang pegangan penumpang dengan erat.

Aku benci mabuk perjalanan.

"Tidak Bella kita tidak bisa. Ini akan baik-baik saja." Ucapnya dengan mata fokus ke depan.

"Yeah semua akan baik-baik saja. Mungkin hanya beberapa geger otak. " Ucapku sinis.

Kami berhenti di sebuah jalan yang terlalu ramai berkat hari perayaan St. Marcus. Uh perasaan aneh menyelimutiku melihat orang-orang berjubah merah.

"Bukan kah ini ironis, mereka berpikir bahwa vampir sudah meninggalkan Volterra." Ucapku pada Alice.

Dia tidak menjawab hanya menyuruhku berlari memeriksa Edward. Aku menuruti nya demi Alice, Jasper, Rosalie, Emmet dan seluruh keluarga Cullen.

Aku tidak tahu jalan yang baik, aku berlari dengan cepat menggunakan sepatu hak yang sedikit tinggi dan tidak tersandung. Jangan lupakan bodycon dress ku yang masih utuh. Salah satu pencapaian terbaikku selama hidup ku disini.

Aku memutuskan melakukan adegan terfenomel yaitu melewati air mancur, dihadapan ribuan manusia berjubah merah. Ini luar biasa aku bahkan tidak tersandung atau merasa malu. Aku berlari ke arah Dickward dan mendorongnya agar tidak terkena sinar matahari.

"Bella..." Dia mulai bergumam.

"Apakah ini surga?" Dia melanjutkan gumamnya.

Aku tersenyum padanya dengan wajah kesal. Kuharap dia Mengerti ekspresiku.

"Ini neraka bodoh! mengapa kau melakukan banyak hal bodoh?!" Aku membentaknya dengan kencang. Dia menghiraukanku dan memelukku dengan kencang. Aku berusaha untuk melepaskan pelukannya. Aku bukan Bella.

"Apaan sih kau," ucapku dengan jengkel padanya sambil memperbaiki pakaianku, dan menepuk-nepuk seolah-olah ada kotoran. Sebenarnya kotorannya ada di depanku.

'kejutan akan muncul kuharap kau senang!' kejutan? Apa yang kau maksud? Mungkin aku akan berakhir dengan kematian di sini. Itu tidak buruk, mungkin bisa dibilang cara mati terbaik sebagai penggemar berat Volturi.

"Bella, aku benar-benar merindukanmu," ucap Edward menatap ku aku bisa merasakan beberapa ketegangan seksual.

Tapi aku tidak ingin berharap lebih, bagaimana pun di buku dia vampir perawan berusia 100 tahun. Istrinya bahkan harus memohon agar ditiduri ugh.

"Oh benarkah? Setelah meninggalkanku di hutan sendirian dengan keadaan sekarat?" Aku bertanya dengan penuh racun padanya.

"Aku melakukannya untuk kebaikanmu Bella," ucapnya dengan memelukku ringan. Aku ingin melepaskan nya tapi aku sudah cukup lelah, berlari dari jarak yang lumayan jauh di tambah perjalanan pesawat yang panjang. Aku merindukan kamarku, lebih tepatnya tempat tidurku.

 𝐈'𝐌 𝐍𝐎𝐓 𝐁𝐄𝐋𝐋𝐀 𝐒𝐖𝐀𝐍 - CAIUS VOLTURITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang