SIX

635 75 2
                                    

Keputusan besar sudah aku buat dalam hidupku kali ini. Aku sudah memutuskan akan merubah alur yang menceritakan kematian paman Harry. Leah sudah kehilangan kekasihnya dengan cara yang buruk dan kehilangan ayahnya akan menambah penderitaan nya.

Jadi baiklah aku akan membicarakan ini dengan Sam Uley. Dia harus mempercayai
ku. Harus.

Aku segera mengambil jaket dan kunci motor ku untuk ke La push. Sambil memikirkan alasan yang bagus untuk di beritahukan kepadanya.

"Hei dad, paman Harry. Aku ingin ke La push untuk seorang teman tidak masalah bukan?" Tanyaku ke ayah.

"Tidak masalah nak tapi kau sudah hiking dan sekarang pergi lagi Apakah kau tidak lelah?" Ayah bertanya padaku.

'Tentu saja kau lelah' kau bilang kau adalah aku. 'aku hanya bagian dirimu seperti pikiran bukan bagian dari tubuhmu atau fisikmu.' ouh seperti itu. Tetap saja ini aneh.

"Tidak dad ini urusan mendesak." Ucapku.

"Kau tidak boleh bertemu Jacob dia masih sakit." Ucap paman Harry.

"Tidak ini bukan Jacob. Jadi sampai jumpa." Ucapku lalu melambai kan tangan ke arah ayah.

Aku masih bisa mendengar kan teriakan ayah untuk menyuruh ku berkendara dengan kecepatan rendah menggunakan motor. Dia masih trauma melihat atraksi kecilku. Wajah nya memucat melihat ku memarkirkan motor dengan atraksi drifting ku. Hehehe itu lucu.

Aku memasang earphone ku lalu mulai berkendara ke La push aku harap Sam tidak sedang patroli aku sudah kenyang menjelajahi hutan. Beberapa saat berlalu dan aku sudah sampai di La lapush.

'kau hanya perlu berjalan beberapa meter lagi dan berhentilah di rumah yang memiliki pintu merah.' apakah kau hadiah dari Fated? 'Probably' baiklah jika itu darinya aku berterima kasih untuk yang ini. Setidaknya aku punya peta dan teman yang membantu.

Walaupun sebenarnya itu aku atau dia sebenarnya aku?

Aku memarkirkan motorku di depan rumah Uley. Aku melepaskan earphoneku dan mulai  menghirup udara dan mengeluarkan nya perlahan-lahan. Aku siap untuk introgasi.

Aku melangkah kan kaki untuk mengetuk pintu nya. Belum sempat aku mengetuk ada seseorang yang memegang bahuku dan membuat ku kaget.

Aku tersentak kecil berkatnya.

"Damn you!" ups. Aku berbalik dan tidak sengaja keceplosan mengumpat padanya.

Gadis cantik dengan bekas cakaran di wajahnya? That's Emily I think.

"Uh-oh maaf aku tidak sengaja mengumpat padamu. Aku bersumpah tidak sengaja. Benar-benar tidak sengaja." Ucapku dengan panik. Oh god aku bisa terkena Serangan panik karena hal ini. Aku sudah cemas bertemu Sam, dan Emily tidak sengaja membuatku kaget, ini lebih menguji adrenalin ku dari pada mengendarai motor atau bertemu dengan seorang vampir.

"Tidak ini salahku aku mengangetkanmu." Ucapnya sambil tersenyum.

Aku membalas dengan senyum kecil terpaksa. Jantungku masih berdegup kencang berkatnya.

"Mm apakah kau kenal Sam Uley?" Tanyaku.

"Oh yeah aku mengenalnya aku akan panggil kan untukmu. Ayo duduk." Ucapnya padaku.

"Um terimakasih?" Dia belum pernah memberikan namanya aku akan mendapatkan masalah lain jika aku langsung tahu namanya.

"Emily." Ucapnya lalu pergi kedalam.

Aku duduk di kursi berusaha tenang. Sam Uley agak mengesal kan di film ataupun buku tapi dia tidak jahat dia hanya melakukan apa yang nalurinya perintah.

 𝐈'𝐌 𝐍𝐎𝐓 𝐁𝐄𝐋𝐋𝐀 𝐒𝐖𝐀𝐍 - CAIUS VOLTURITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang