1. Gelap

218 16 8
                                    

Aku adalah dia yang begitu membenci kegelapan namun tak dapat berbuat apapun karena kegelapan itu adalah dunianya.

Sampai pada suatu ketika, ku temukan cahaya paling terang itu... dari sorot matamu.

- Through the Dark -


Pandangan Daniell terfokus pada sosok laki-laki yang berdiri tak jauh di depannya. Ia mencoba mempertajam penglihatannya, menelisik lebih jelas bagaimana rupa orang itu.

Tapi nihil. Pencahayaan yang minim serta jarak yang cukup jauh menghalangi keinginannya, ia hanya bisa berdiam diri, terus memperhatikan punggung laki-laki itu.

Tunggu... Dia tidak sendirian.

Laki-laki itu menunduk, dan saat itulah Daniell dapati seorang gadis meringkuk di bawahnya, terus beringsut mundur namun sia-sia, dinding yang tingginya tak bisa Daniell perkirakan mengunci pergerakannya.

Tapi aneh. Daniell menyipitkan mata, bingung sekaligus heran, kenapa ia bisa melihat dengan jelas rupa gadis itu.

Matanya yang berpendar takut, tubuhnya yang gemetar, hingga gumaman-gumaman kecil yang keluar dari bibirnya bisa Daniell lihat dengan jelas tanpa perlu berusaha untuk menajamkan penglihatan.

"Tolong..."

Lirih. Gadis itu bahkan sepertinya tidak sanggup berteriak karena aura intimidasi dari laki-laki itu.

Daniell terus mengamati, berusaha sekeras mungkin agar bisa mendengar apa yang dikatakan laki-laki itu sehingga gadis itu sampai membelakakan mata dan menangis.

Semua yang laki-laki itu lakukan tak luput dari penglihatan Daniell, walau keanehan yang Daniell rasakan begitu menganggunya, Daniell tetap berusaha untuk mencari tau.

Apakah laki-laki hantu?

Masalahnya, baru ia sadari sekarang tubuh itu nampak tak solid, begitu pudar dan samar, seolah hanya sebuah bayangan. Itulah mengapa visualisasinya begitu sulit untuk ditangkap oleh retinanya di tengah lorong-lorong gelap ini.

Berbanding terbalik, gadis itu malah terlihat seperti sebuah lampu yang begitu terang di tengah kegelapan ini, terlihat paling jelas dan mencolok.

Laki-laki itu berjongkok, kemudian mengambil tangan gadis itu, memegangnya erat seolah tak ingin melepaskannya sama sekali.

Dan Daniell mulai berpikir.. mungkin mereka sepasang kekasih. Ah.., harusnya dia tidak berada disini.

Ia ingin pergi, namun entah kenapa sesuatu yang tak kasat mata menahannya, membuatnya tetap berada disana, memperhatikan semua yang dilakukan laki-laki itu.

Hingga akhirnya, laki-laki itu mengeluarkan sebuah belati kecil, mata pisaunya terlihat mencolok di tengah gelapnya sekitar, berkilauan.

Daniell mulai merasa ia perlu menghampiri dua orang itu, ya.. sepertinya ia harus melakukan itu.

Tapi, masalah baru muncul.

Ia tak bisa bergerak sama sekali. Begitu melihat ke bawah, seutas tali melilit keseluruhan tubuhnya, mengikatnya pada sebuah kursi kayu.

Apa.. apa yang terjadi padanya?

Ia mendongak, nafasnya mulai terasa berat. Bingung, takut, cemas.

Apa yang tengah terjadi? ia tidak mengerti sama sekali.

Bagaimana ia bisa berada disini?

Entahlah. Ia sendiri terkejut mendapati dirinya berada di tempat super gelap ini.

Through the Dark   [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang