30. Epilog

31 3 0
                                    

Lima tahun berlalu begitu cepat. Jenisa sudah menunggu Refi di bandara sejak satu jam lalu karena dia mendapat kabar hari ini Refi akan tiba di bandara. Banyak orang berlalu-lalang, tapi dia tak menemukan apa yang dicari.

Menoleh ke sana kemari, Jenisa langsung tersenyum cerah saat melihat seorang laki-laki tinggi dengan kulit yang semakin putih bersih dan wajah tampan yang lebih dewasa dari sebelumnya. "Mama Refa, itu Kak Refi!"

Seluruh keluarga yang sudah menunggu Refi langsung berjalan menghampiri laki-laki yang menyandang gelar sarjana kedokteran itu. Yang pertama memeluk, tentu saja Refa, disusul Tama, Rafi, Retha, lalu Jenisa.

Refi menghirup aroma manis rambut Jenisa yang selalu dia suka. Rambut gadis yang dulunya sebahu itu sudah memanjang sampai punggung, kadar kelembutannya bertambah sejak terakhir dia menyentuhnya.

"Ekhem!"

Sepasang kekasih yang sudah lama tak berjumpa, saat melepas rindu diganggu begitu saja. Tentu saja Jenisa merengut sebal. Sambil berjalan menuju mobil Refi berbisik, membisikkan sesuatu yang sangat Jenisa ingin dengar. Bahkan, saat yang lain sudah jauh di depan, Refi masih memegang tangan Jenisa, menyematkan cincin dengan berlian biru safir di tengah. Sangat pas di jari manis kiri Jenisa.

Jenisa sampai menangis bahagia saat memandang indahnya cincin di jarinya. Langsung mencium pipi Refi sekilas setelah mengangguk, menyetujui permintaan Refi untuk menikah dengannya.

- THE END -

Foreign Accent Syndrome [COMPLETED ✔]Where stories live. Discover now