Prolog

3.8K 341 23
                                    

Jika ingin melihat fajar maka kau harus melewati malam tergelap lebih dulu

Namun, bagaimana jika akhirnya justru terus terjebak pada kegelapan itu?

Bagaimana jika tidak mampu melewatinya?

Apakah fajar benar-benar akan datang?

Apakah cahaya mentari akan bersinar?

Ataukah karena terlalu lama terjebak di malam tak berbintang menjadikan seseorang menjadi hilang harapan

Membuatnya buta hingga tetap tak menyadari jika cahaya bulan perlahan datang untuk menemaninya melewati kegelapan




.
.
.

Now play : Sad March by Elaine

.
.
.






Sasuke duduk dihadapan ketua klan Hyuuga dan para tetua yang berada di belakang pria paruh baya itu.

Pemuda itu baru saja keluar dari penjara Konoha setelah tiga bulan lamanya mendekam disana setelah perang dunia ninja telah usai dan akhirnya mendapat pengampunan. Baru beberapa saat menghirup udara segar, Sasuke langsung disambut utusan dari klan Hyuuga.

Meski dilanda keraguan dan penuh rasa curiga, Sasuke akhirnya tetap mengikuti utusan dari klan tersebut setelah Kakashi –yang kini menjadi Hokage- meyakinkannya, mengatakan jika itu semua adalah demi masa depan dirinya dan klan Uchiha.

Masa depan seperti apa? Uchiha telah punah dan Sasuke tak memiliki niat untuk melakukan apa-apa pada fakta itu.

Namun karena desakan dan demi menghormati gurunya maka disinilah Sasuke. Menjadi satu-satunya sosok bermata gelap diantara puluhan orang bermata putih yang menatapnya penuh waspada.

Dalam benaknya Sasuke mendecih sinis. Dirinya yang diundang oleh mereka sendiri, tapi mereka pula yang menatapnya tak suka.

"Selamat atas kebebasanmu, Sasuke." Hiashi di hadapan Sasuke mulai membuka suara.

"Terima kasih," jawab Sasuke basa-basi. Sasuke hanya sedang mencoba mematuhi peringatan gurunya tadi untuk bertindak sopan dan hati-hati. Bagaimanapun dirinya baru dibebaskan dan masih dalam pengawasan.

Kemudian salah seorang Hyuuga datang membawa baki dengan sebuah gulungan misi di atasnya. Menyerahkan gulungan tersebut pada Hiashi. Dan oleh Hiashi ia sodorkan gulungan tersebut di hadapan Sasuke.

Dengan segera Sasuke membukanya. Kosong. Tak ada tulisan atau gambar apapun di sana. Sasuke pikir, mungkin memang ini adalah gulungan baru yang harus di tulis. Mungkin Hyuuga akan menawarkan sebuah perjanjian dan kerja sama dan Sasuke lah yang akan mencatatnya.

"Bukalah dengan darah Uchiha milikmu Sasuke."

Dari balik bulu matanya, Sasuke melirik Hiashi. Darah Uchiha katanya. Entah kenapa, Sasuke sedikit tidak nyaman dengan itu. Namun juga tidak dipungkiri jika Sasuke menjadi semakin penasaran. Gulungan apa di depannya ini, sehingga harus dibuka hanya dengan darah miliknya.

Tanpa membuang waktu, Sasuke menggigit jempol tangan kirinya hingga berdarah lalu meletakkan telapak tangan kirinya itu di atas kertas kosong tersebut.

Sasuke bergumam memerintahkan gulungan tersebut untuk membuka segelnya. Detik berikutnya, tulisan-tulisan mulai muncul dari sana.

My MoonlightDonde viven las historias. Descúbrelo ahora