Bagian || 8

69.7K 7.2K 140
                                    

Vote dan komen guys. Typo tolong tandakan yaa.

Happy Reading 📖

"Duduk kamu."

Neira yang mendengar nada tegas suaminya bergegas untuk menuruti perintahnya.

Lama Revan menenangkan diri dengan menatap jalan di bawah sana lewat kaca di ruangannya. Sampai terdengar suara rengekan Ares yang ingin digendong oleh Revan.

Menghela napas berat, ia berbalik ke tempat dimana istrinya itu duduk. Tanpa berkata apapun ia mengambil Ares dari gendongan istrinya.

Revan yang masih dikuasai emosi langsung menghangat hatinya setelah Ares menciumi dagunya sambil berceloteh senang.

Revan membalas menciumi pipi Ares lama sampai bayi itu merengek tak suka baru Revan memeluknya erat.

"Neira," panggil Revan.

"Iya, Mas. Kenapa?" jawabnya sambil menatap Revan.

"Hari ini temani aku lembur."

"Ya? Ta-tapi Ares ga bawa baju, dia belum mandi sore, makan malam Ares juga ga aku siapin, Mas," ujar Neira dengan sedikit terbata pasalnya dia belum pernah menemani Revan bekerja ada rasa kikuk yang melanda diri perempuan berkulit putih itu.

Melihat Revan mengeluarkan tatapan tajamnya, lagi - lagi membuat Neira menciut. Jujur saja sebenarnya Neira ingin sekali bersikap lebih berani dihadapan Revan langsung, seperti mengatakan rasa cintanya, ingin dipeluk, ingin disayang. Tapi keinginan tetap hanyalah impian kalau tanpa ada keberanian di dalamnya.

"Oke, iya aku temani."

Revan tersenyum puas. "Untuk hal yang kamu khawatirkan tadi, aku sudah menyiapkannya. Orang suruhanku akan membawanya ke sini nanti. Beserta baju - bajumu juga."

Neira tercengang mendengar Revan membelikannya pakaian. Apa suaminya tidak sayang uang. Hanya menemani beberapa jam saja perlu membeli pakaian baru.

Ck ck ck

"Bawalah Ares istirahat di kamar pribadiku."

Neira langsung mengangkat Ares ke dalam gendongannya dan menuju kamar yang ditunjukkan Revan. Kemudian Revan melanjutkkan pekerjaannya dengan cepat.

Setelah menunggu akhirnya orang suruhan Revan datang, Neira langsung bergegas memandikan Ares setalah bayi mungil itu sudah berpakaian dan tertidur sambil menyusu, barulah perempuan itu membersihkan diri.

Lama Revan berkutat dengan pekerjaannya, memasuki waktu makan malam Revan yang sudah memesankan makanan bangkit dari kursinya dan menuju kamar pribadinya.

Sampai disana, ia melihat Neira yang tertidur dan Ares yang sedang tengkurap sambil memasukkan jarinya ke mulut.

Revan tersenyum melihatnya, ia mengangkat Ares dan tak lupa mencium keningnya. Melirik Neira, ia memutuskan untuk membangunkan perempuan itu. Neira yang terusik karena tepukan di lengannya akhirnya membuka mata.

"Waktunya makan, keluarlah," ujar Revan. Setelahnya pria itu berjalan keluar dengan Ares digendongannya.

Menikmati makan malam dengan Neira yang makan sambil menyuapi Ares membuat ia kerepotan karena Ares yang mulai aktif. Merangkak ke sana sini dan berdiri dengan berpegangan pada sofa atau paha papa dan mamanya.

"Hari minggu ikutlah aku ke acara pernikahan sahabatku."

"Apa?," kata Neira terkejut karena Revan akan membawanya ke acara resmi dan pasti akan ramai dan menarik perhatian orang - orang.

PARENTS [END]Where stories live. Discover now