25

18.9K 1.9K 307
                                    

Makanan yang semula menggiurkan lidah nggak lagi membuatku berselera. Di hadapanku, Jess dan Tevi yang makan dengan cantik. Aku susah menggambarkan gimana makan dengan cantik, tapi memang butuh bakat dari lahir untuk makan tetap kece kayak mereka. Pak Keydan juga makan sama kecenya. Padahal aku menangkap keganjilan dari rumah tangga Pak Bos.

Apa aku yang terlalu berjiwa drama?

Memang sih normal memuji sesama cewek cantik dan bermanja-manja ria dengan sesama sahabat cewek. Tapi yang kita bahas adalah Jess yang cuek ke suaminya malah bersikap mesra ke Tevi.

Apa sih hubungan Tevi dalam rumah tangga mereka?

"Makanannya enak banget." Sebagai pekerja di bidang cuap-cuap, aku memainkan kehandalanku melempar small talk.

Jess segera meninggalkan ketekunannya makan. Matanya membesar dan tampak berbinar. "Kamu juga suka makanan Tevi? Nah! Aku udah sering bilang kalo makanan Tevi itu yang terbaik." Jess menyenggol lengan Tevi ringan.

"Makasih, Precious." Tevi menyikapi pujianku dengan santun.

"Precious memang paling mudah disenangkan dengan makanan gratis. Jangan termakan pujiannya, Tev." Si mulut berbisa mengacau.

Aku melirik Pak Keydan jengkel, lalu buru-buru menghadap Tevi. "Saya nggak omong kosong. Makanannya memang lezat."

"Saya tahu. Tenang aja, Precious. Saya kenal Key. Dia memang resek," balas Tevi.

"Key juga usil," tambah Jess.

Untuk pertama kalinya, ada yang menyuarakan sifat asli si bos bangcat yang selalu dielu-elukan malaikat kantor. Rasanya tuh bahagia.

"Aku nggak seburuk itu," tukas Pak Keydan.

"Kadang, orang memang kesulitan melihat kotoran di hidungnya sendiri. Karena itu kami ngasih tahu." Jess meletakan alat makan dan fokus pada Pak Keydan. "Aku selalu penasaran apa kamu terlahir semenyebalkan ini?"

Aku nyaris menyemburkan tawa. Jess ini ternyata jago bacot. Fine, aku akan ambil kesempatan untuk mengorek pelan-pelan. "Bu Jess cerita dong gimana bisa sampai nikah dengan Pak Keydan dan langgeng sampai sekarang."

"Langgeng?" Muka Jess kontan berubah. Dia memandangku seperti tengah melihat kotoran raksasa.

"I-iya." Firasatku meruncing. Aku melirik Pak Keydan yang terus sibuk makan. Atau pura-pura sibuk makan. He may play some tricks here.

Jess berpaling ke Pak Keydan lagi. Kali ini rona wajahnya memerah. Bukan bersemu, melainkan mengandung amarah. "Kamu berkeliaran mengaku masih menikah? Kamu pakai aku alasan status kamu? Apa nggak gila? Kita pisah tiga tahun lalu, Key. Apa tiga tahun nggak cukup buat kamu publish status single kamu? Astaga! Jadi, selama ini aku main ke kantor kamu, mereka masih mikir aku istri kamu. Pantas saja aku susah menikah lagi. Apa kamu yang buat aku kesusahan menikah? Kamu ngapain selama ini? Kamu berulah apa di belakang aku?"

Rahangku jatuh. Informasi yang niat aku korek pelan-pelan malah tersembur semua. Woah! Ini hebat!

Aku melirik Pak Keydan yang tetap makan sepanjang Jess mengomel. Perhatianku teralihkan sosok Tevi yang tersenyum lembut ke arah Pak Keydan. Ketika tatapannya bertemu denganku, dia mengangguk kecil sembari tersenyum kecil. Perasaan nggak nyaman tiba-tiba menyergapku.

Hubungan merekaーPak Keydan, Jess, dan Teviーnggak sesederhana yang aku duga. Siapa sebenarnya Pak bangcat ini? Dan gimana hubungan Jess bareng Tevi?

Karena tatapan Tevi barusan terlalu lembut untuk dilempar pada mantan suami teman yang lagi kena omel mantan istrinya.

###

03/04/2021

😂 kemarin udah rame jadi detektif rumah tangga pak bangcat. Coba, sini dong bagi-bagi aku prediksi kalian soal pak bangcat.

 Coba, sini dong bagi-bagi aku prediksi kalian soal pak bangcat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kamu mau ajak saya kemana?

🐷ke KUA, Pak. Yuk kita go sekarang! Saya siap ngerawat Bapak. Uhuy!

PreciousWhere stories live. Discover now