15

7.2K 565 8
                                    

Sulit sekali rasanya bagi Abdul untuk memejamkan matanya. Hari sudah menjelang subuh, tapi ia tak kunjung bisa tidur.

Padahal dia harus piket pagi nanti. Abdul berusaha memejamkan matanya, dan kembali sosok Tatiana muncul. Begitu mengusiknya hingga ia harus kembali membuka kedua matanya.

Abdul menghembuskan nafas berat, lalu ia memutuskan untuk bangun dari posisinya dan duduk di tepi ranjang.

Tatiana. Tatiana.

Begitu sulitnya untuk melupakan Tatiana. Padahal kini Abdul sudah resmi bertunangan dengan Yuli, seharusnya dia tidak lagi memikirkan Tatiana.

Tapi sayangnya Abdul tidak bisa melakukan itu, dia tidak akan pernah bisa melupakan Tatiana. Dia ingin sekali bersama Tatiana, tapi Abdul tidak pernah merasa pantas untuk berada disisi wanita itu. Dia bukan apa-apa untuk seorang Tatiana, Abdul berada sangat jauh di bawah wanita itu.

Dan dia masih sulit untuk bisa menerima Tatiana yang jelas berbeda jauh darinya. Ketakutannya masih sama, dia takut jika nanti Tatiana kecewa padanya. Dia takut jika Tatiana suatu hari akan menyesal karena menikah dengannya yang tidak punya apa-apa.

Harusnya saat ini Abdul bahagia atas pertunangannya. Waktu pernikahannya juga sudah ditentukan, beberapa bulan lagi setelah semua berkas persyaratan terpenuhi dan naik ke sidang pernikahan. Tapi nyatanya dia tidak senang dan malah memikirkan wanita lain, wanita yang seharusnya menjadi calon istrinya. Tatiana.

Kembali dia mengingat peristiwa tadi siang. Bagaimana dia menyentuh Tatiana, bagaimana Tatiana berada dibawahnya dengan sangat indah sungguh bisa mengusik ketenangan tubuh Abdul. Seluruh tubuh Tatiana begitu indah, sangat terawat dan memabukkan. Tidak ada keraguan untuk kecantikan dan keindahan Tatiana sebagai seorang wanita, Abdul sudah membuktikan semua itu.

Abdul berusaha mengenyahkan pikirannya yang saat ini tengah kembali mengingat rasa Tatiana yang begitu menggoda, tidak ingin sesuatu yang sedari tadi ditahannya kembali muncul dan memuncak.

Pria itu berdiri dan keluar dari kamarnya. Sayup dia bisa mendengar suara Adzan yang berkumandang, Abdul memutuskan untuk segera berwudhu.

*

Sedari tadi Tatiana menghabiskan waktunya untuk duduk diruang tunggu Poli Penyakit Dalam sebuah rumah sakit swasta.

Tidak, dia tidak sakit. Hanya saja dia tengah meluangkan waktunya yang sangat berharga untuk memandangi seorang wanita yang sebentar lagi akan memiliki mantan kekasihnya, Abdul.

Dari data dan informasi pribadi menyeluruh yang didapatkan oleh Heru, Tatiana sebenarnya tidak perlu lagi repot-repot untuk melihat langsung wanita itu. Tapi dia tetap ingin melihat sendiri wanita beruntung yang akan dinikahi oleh Abdul itu.

Yuli Septiana, wanita bertubuh mungil berhijab. Wajahnya sangat Indonesia sekali, ayu dan tidak membosankan. Tatiana bisa menilai bahwa wanita yang tengah duduk di depan ruangan pemeriksaan itu adalah wanita yang baik.

Tapi sayang, Tatiana terlanjur tidak menyukainya karena sudah berhasil mendapatkan Abdul. Dia kesal sekali pada Yuli.

Bahkan dia rela menggelontorkan uang dalam jumlah yang cukup besar agar Heru bisa membeli saham di rumah sakit ini hanya untuk memberikan 'hadiah' pertunangan untuk Abdul dan Yuli.

"Empat puluh tiga persen saham di rumah sakit ini sekarang menjadi milik Heru Yudhistira."

Heru yang baru datang langsung memilih duduk disebelah Tatiana.

Wanita itu melirik sang sepupu sambil tersenyum lebar.

"Mudah sekali membeli saham rumah sakit ini. Apa mereka tidak mempertimbangkan apapun?" Tanya Tatiana sambil kembali memusatkan perhatiannya pada Yuli yang masih duduk dibalik meja kerjanya.

"Mereka sedang berhadapan dengan Heru Yudhistira." Ucap Heru dengan nada sombong.

Tatiana tertawa. "Senang rasanya punya sepupu yang berguna."

Heru mendelik kesal kearah Tatiana.

"Apa kamu yakin akan memberikan posisi itu pada calon istri Abdul? Aku tidak tau jika seorang Tatiana memiliki hati yang dermawan pada musuhnya." Sindir Heru pada Tatiana.

"Aku memang selalu bersikap dermawan, Heru. Anggap saja ini hadiah dariku untuk mereka berdua."

"Terserah. Tapi bagiku lebih baik menghancurkan daripada berbelas kasih." Lanjut Heru lagi.

"Heru, tidak selamanya membalas dendam itu harus dengan cara menghancurkan. Terkadang kita harus membuat lawan kita kuat terlebih dahulu."

"Baiklah, aku harus bertemu dengan Arjuna." Heru mengecup pipi Tatiana singkat sebelum berdiri dan berlalu meninggalkan wanita yang masih setia duduk ditempatnya sambil memperhatikan Yuli yang tengah sibuk dengan pekerjaannya.

Sebentar lagi wanita itu tidak akan duduk disana. Tatiana sudah mempersiapkan sebuah posisi yang baik untuknya. Dia juga sudah mempersiapkan koneksi dan relasi yang baik untuk Yuli.

Perlahan tapi pasti, Tatiana akan membuat Yuli menduduki pimpinan tertinggi. Bagaimanapun caranya dia akan membuat Yuli berada dalam posisi yang tinggi dan dihormati.

Bukan hanya Yuli, tapi keluarganya. Tatiana akan mempersiapkan sesuatu yang bagus untuk Yuli dan keluarganya.

Jangan tanyakan kemampuan Tatiana, dia bisa merubah hidup seseorang. Dan dia akan melakukan itu untuk Yuli dan keluarganya. Tentu saja melalui perantara orang lain, dia tidak akan pernah menggunakan tangannya sendiri untuk sesuatu yang remeh seperti ini.

Perlahan tapi pasti setiap rencana yang ada di kepala Tatiana mulai dijalankannya. Dan dia akan melakukan itu dengan sungguh-sunggu. Tatiana tidak pernah bermain-main dengan apa yang sudah direncanakan dan diinginkannya.

Dan dia pastikan setiap rencananya akan berjalan dengan lancar tanpa hambatan.

Ponsel milik Tatiana berbunyi. Sebuah pesan masuk dari pengacaranya.

Ody Lawyer :

Selamat pagi, bu. Untuk rumah dan tanah yang ibu inginkan sudah dibeli dan transaksi akan dilakukan setelah urusan kelengkapan dokumen diselesaikan.

Tatiana segera menghubungi salah satu pengacara andalannya itu dan mengingatkan kembali bahwa namanya tidak boleh tercantum dalam urusan apapun.

Tentunya sang pengacara mengerti karena dia memang sudah mengenal baik cara kerja Tatiana jika menyangkut hal-hal seperti ini.

Saat ini Tatiana benar-benar menggunakan uang dan kekuasaannya untuk memberikan sedikit pelajaran pada Abdul. Pria itu harus tau bahwa satu-satunya wanita yang pantas untuknya hanya Tatiana Atmojo seorang, bukan Yuli atau siapapun.

****

Hay hay semuanyaa...
Hari ini masih ada promo beli 4 pdf harga 50k dan 12 pdf harga 100k masih berlaku ya, kalian bebas pilih judul.

Ini untuk daftar pdf yang ready :
True love
The beauty one
The beauty one 2
Natasha
The star
Ex wife
Eternal love
Hira atmojo
Jennifer's wedding
Back to evil
My possessive girlfriend
Great life
Mr. Duda
Aruna
Truely madly in love
The scandal
Fake love
Istri Kedua Ben
Forever Yours
My Hani Honey
Liliana
My lovely livi
Hope
Nyonya besar
My Honey Hani 2
Dalang dibalik duka
Hope 2
Viviane

Cuzz bagi yang berminat bisa langsung chat author ke 082286282870 yaaa...

XOXO

Truely, Madly in Love!Where stories live. Discover now