6

5.7K 616 30
                                    

Awalnya Tatiana senang sekali ketika Abdul berdiri didepan pintu apartemennya. Pria itu masih mengenakan pakaian dinas lapangan, lengkap dengan ransel besar. Abdul menepati janjinya untuk langsung datang menuju apartemen Tatiana.

Tentunya Tatiana menyambut kehadiran Abdul dengan sangat antusias. Wanita itu menghambur ke pelukan sang pria dan memeluk Abdul dengan sangat erat.

Tapi Abdul tidak membalas pelukan Tatiana, sikap pria itu berbeda. Abdul kelihatan tegang dan raut wajahnya sangat aneh. Apa mungkin dia terlalu capek?

Tidak ada obrolan berarti, Abdul lebih banyak diam. Tidak seperti biasanya. Tatiana tau bahwa ada sesuatu yang buruk tengah menantinya ketika Abdul buka suara.

"Saya mau bicara penting, Tatiana."

Tatiana menghirup udara sebanyak-banyaknya. Dadanya tiba-tiba berdebar kencang.

"Mau bicara apa mas?" Tanya Tatiana penasaran sekaligus ada rasa was-was dihatinya.

Bukannya langsung bicara, Abdul malah tiba-tiba diam. Mereka duduk bersebelahan, tapi Abdul sedari tadi tidak pernah menoleh kearah Tatiana.

"Saya sudah bertemu dengan Yuli, wanita yang dikenalkan orang tua saya."

Perkataan Abdul bagai petir ditelinga Tatiana. Wanita itu menatap Abdul dengan tatapan tidak percaya, rahang Tatiana mengeras.

"Jangan lanjutkan." Tatiana tiba-tiba berkata.

Kini Abdul menoleh pada Tatiana.

"Ego saya menang, Tatiana."

Dengan sekuat tenaga Tatiana menahan emosinya. Dia benar-benar tidak habis pikir dengan Abdul. Kenapa pria itu bisa menjadi pengecut seperti ini.

"Kita tidak bisa terus bersama. Saya takut tidak bisa membuat kamu bahagia nantinya-"

Tatiana mendengus kasar. "Brengsek sialan!" Maki Tatiana sambil berdiri dari posisinya.

Dengan kasar Tatiana menarik bantal sofa dan memukulkan bantal tersebut ke tubuh Abdul dengan keras, bantal itu tidak hanya menghantam tubuh Abdul, berulang kali mengenai kepala pria itu.

"Pengecut sialan! Pengecut!" Tatiana berulang kali memaki Abdul dengan kasar, melampiaskan emosinya yang sudah tidak bisa lagi terbendung.

Abdul tidak melawan, lelaki itu hanya diam dan menerima pukulan bantal yang dilayangkan oleh Tatiana kearahnya.

Hingga akhirnya Tatiana berhenti dengan nafas terengah dan mata yang berkaca-kaca.

"Saya akan segera melamar Yuli."

Dan pertahanan Tatiana hancur, wanita itu menangis lalu melemparkan bantal yang ada ditangannya kearah Abdul dengan kasar.

Tanpa diduga, Tatiana tiba-tiba berteriak kencang. Wanita itu histeris, dengan air mata yang tidak berhenti mengalir. Hingga membuat Abdul berdiri untuk meraih dan menenangkan Tatiana, tapi wanita itu segera menepis Abdul.

Tatiana menangis. Tubuhnya gemetar karena amarah dan kesedihan yang datang secara bersamaan. Hingga tubuhnya luruh, membuatnya jatuh terduduk dilantai.

Abdul tidak pernah melihat Tatiana seperti ini sebelumnya. Dia menjadi sangat khawatir dan segera memeluk wanita itu walaupun Tatiana meronta dan berusaha untuk mendorong Abdul menjauhinya.

Lelaki itu tetap disana, memeluk Tatiana hingga wanita itu lebih tenang.

"Aku benci kamu, Abdul!" Suara Tatiana terdengar tercekat ketika mengucapkan itu.

"Aku benci kamu!" Wanita itu mengulangi lagi dengan suara pelan dan tercekat.

Abdul diam, tapi pelukannya pada tubuh Tatiana mengerat. Tubuh pria itu tiba-tiba menggigil, hatinya sakit sekali mendengar perkataan Tatiana.

Tatiana tidak lagi histeris, tangisannya sudah berganti menjadi senggukan kecil. Tubuh wanita itu terduduk meringkuk dalam pelukan Abdul.

"Pergi." Suara Titania terdengar pelan.

Abdul masih diam, dia masih belum melepaskan pelukannya pada tubuh Tatiana yang menggigil dalam dekapannya.

"Pergi, Abdul." Usir Tatiana lagi, kali ini dekan segenap kekuatannya dia mendorong tubuh Abdul dan berontak untuk bisa lepas dari pelukan pria itu.

"Kalau kamu sudah yakin dengan pilihan kamu, silahkan pergi.

Tatiana sudah berdiri, sementara Abdul masih duduk di lantai. Pandangan wanita itu penuh luka, matanya masih terlihat berkaca-kaca.

"Aku tidak akan pernah menang melawan ego kamu, aku akan kalah dengan kekeraskepalaan kamu itu." Ucapnya lagi, kali ini Tatiana berusaha untuk terlihat kuat.

Tatiana diam sebentar. "Yang kamu pikirkan hanya harga diri kamu! Dua belas tahun kita bersama tidak ada artinya dibandingkan dengan ego besar kamu itu, harga diri sialan kamu itu!!" Pekik Tatiana menghardik Abdul.

"Kamu nggak peduli kalau aku kecewa dengan keputusan kamu! Kamu nggak peduli kalau aku terluka! Kamu nggak peduli kalau aku sakit hati!! Harga diri sialan kamu itu diatas semuanya!!"

"Aku nggak pernah minta lahir dalam keluarga seperti ini! Aku nggak pernah minta dilahirkan sebagai Tatiana Atmojo! Aku nggak bisa milih untuk hal-hal seperti itu, Abdul!"

"Kita bisa bahagia, Abdul. Tanpa kamu harus capek mikirin apa aku bisa nerima keadaan kamu atau enggak, kita bisa bahagia karena kamu tau aku akan lakukan apapun untuk bisa hidup sama kamu!" Tatiana mengusap air mata yang jatuh di pipinya dengan kasar.

"Tapi kamu terlalu pengecut! Kamu egois sialan!" Kini Tatiana menatap Abdul dengan pandangan penuh amarah. "Keluar! Keluar!"

Akhirnya Abdul berdiri, dia menghela nafas pelan. Ingin mendekati Tatiana, tapi wanita itu malah mundur dan menghindari Abdul.

Lama Abdul memandangi wajah Tatiana.

"Kita sudah selesai, Tatiana. Maaf jika saya membuat kamu kecewa." Ucap Abdul pelan.

Berat rasanya bagi Abdul untuk mengucapkan itu, tapi dia harus. Menurut egonya, mereka memang tidak akan pernah bisa bersama. Dia tidak pantas untuk seorang Tatiana.

Hatinya sudah kalah. Kali ini egonya benar-benar menang. Berhari-hari dia telah memikirkan semua ini. Dia begitu takut jika nanti semua ketakutannya terjadi. Ya, dia pengecut.

****

Hay hay semuanyaa...
Hari ini masih ada promo beli 4 pdf harga 50k dan 12 pdf harga 100k masih berlaku ya, kalian bebas pilih judul.

Ini untuk daftar pdf yang ready :
True love
The beauty one
The beauty one 2
Natasha
The star
Ex wife
Eternal love
Hira atmojo
Jennifer's wedding
Back to evil
My possessive girlfriend
Great life
Mr. Duda
Aruna
Truely madly in love
The scandal
Fake love
Istri Kedua Ben
Forever Yours
My Hani Honey
Liliana
My lovely livi
Hope
Nyonya besar
My Honey Hani 2
Dalang dibalik duka

Cuzz bagi yang berminat bisa langsung chat author ke 082286282870 yaaa...

XOXO




Truely, Madly in Love!Where stories live. Discover now