11

7.3K 543 1
                                    

Salmon steak yang ada dihadapan Tatiana sama sekali tidak menarik minat Tatiana. Wanita itu malah sedari tadi memfokuskan pandangannya pada sosok pria yang tengah memakan makanannya dalam diam, Abdul.

Hari belum terlalu siang, tapi Tatiana sudah hampir menghabiskan setengah botol wine sambil terus memperhatikan Abdul yang terlihat mulai tidak nyaman ditempatnya.

Kopi di cangkir pira itu sudah hampir habis, Tatiana pikir reaksi obatnya tengah bekerja ketika Abdul terlihat berkeringat ketika tengah menyantap makanannya padahal pendingin udara diruangan itu menyala dengan suhu yang cukup rendah.

Kembali Tatiana menyesap wine di gelasnya. Matanya tidak lepas dari melihat setiap gerak-gerik Abdul. Jejak keringat terlihat turun dari pelipis pria itu.

Tapi Tatiana tidak ingin berkomentar, dia hanya memperhatikan dalam diam. Sebentar lagi, maka tubuh Abdul akan menjadi miliknya. Dia adalah wanita pertama yang akan menyentuh Abdul dan begitupun Abdul akan menjadi yang pertama untuk Tatiana.

Walaupun nantinya pria itu akan tetap melamar atau menikah dengan wanita lain, setidaknya Tatiana selangkah lebih maju dari calon istri Abdul. Atau bahkan jika Tatiana berhasil hamil, maka dia juga akan menjadi yang berhasil lebih dulu.
Tatiana mungkin boleh kalah dalam memiliki Abdul seutuhnya, tapi dia akan menang dengan caranya sendiri.

Tatiana berdiri sambil meletakkan serbet yang tadi ada di pangkuannya dengan kasar keatas meja. Lalu dia berjalan menghampiri Abdul yang masih berada ditempatnya.

Pria itu terkejut ketika Tatiana berdiri di samping Abdul, lalu menyeka keringat Abdul dengan tangannya. Sentuhan tangan Tatiana terasa sangat lembut, tapi disaat yang bersamaan juga terasa panas dan membakar kulit Abdul.

Abdul bahkan kesulitan untuk menelan air liurnya ketika Tatiana menyentuhnya. Tubuh Abdul terasa semakin panas, dia merasa ada sesuatu yang aneh tengah terjadi dengan tubuhnya saat ini.

Tatiana sedikit menundukkan tubuhnya, lalu mendekatkan bibirnya sangat dekat dengan telinga Abdul.

"Ini baru permulaan, sayang." Tatiana berbisik, suara wanita itu terdengar lembut dan sangat menggoda.

Terpaan nafas Tatiana seketika bisa membuat seluruh tubuh Abdul terasa bergetar dan disaat bersamaan bulu roma ditubuhnya langsung berdiri.

Ditambah ketika Tatiana mengecup pelan pipinya, kelembutan bibir Tatiana sangat mengusik Abdul. Tubuhnya terasa semakin panas dan dia merasa tidak bisa mengendalikan tubuhnya lagi.

Tatiana tersenyum licik ketika melihat Abdul seperti tidak lagi tertarik dengan hidangan di hadapannya. Dia yakin bahwa obat yang tadi dimasukkannya kedalam kopi milik pria itu telah bekerja.

Dia tetap berdiri di samping Abdul, mengambilkan segelas air putih dan membantu mengangsurkannya pada sang lelaki tercinta.

Setelah Abdul selesai minum, Tatiana sudah berdiri dibelakang pria itu. Lalu dengan lembut mulai menyentuh pundak Abdul, wanita itu memijat dan mengelus lembut pundak Abdul dengan gerakan yang terasa sangat menggoda bagi si pria.

Abdul memejamkan matanya ketika merasakan sentuhan Tatiana. Dia tengah menikmati pijatan lembut Tatiana, tapi dengan tiba-tiba wanita itu menghentikan kegiatannya.

Tatiana memilih meninggalkan Abdul dan berjalan keluar dari ruang makan mewah itu.

Di dalam hatinya Tatiana tertawa, dia tau Abdul tengah mendamba. Tatiana memilih meninggalkan Abdul dan menuju ruang keluarga.

Wanita itu memilih duduk dengan posisi setengah berbaring diatas sofa yang ada didepan televisi, posisi dan gaya duduk Tatiana terlihat sangat sensual.

"Abdul." Wanita itu memanggil nama mantan kekasihnya.

Truely, Madly in Love!Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt