Kyara Queensha 21

887 48 0
                                    

Dua anak remaja memasuki halaman rumahnya, mereka habis dari sekolahan untuk mendaftarkan diri sebagai murid baru bahkan keduanya malah bertemu dengan orang yang mereka benci.

Seorang wanita paruh baya keluar dari arah atas, wanita itu tersenyum hangat melihat kedua anak remaja yang berbeda jenis kelamin tersebut.

"Bagaimana sekolahan pilihan papa kamu?" tanya sang perempuan paruh baya.

"Bagus, malah ada kejutan buat mama." ucap sang perempuan yang memakai baju ketat.

"Kejutan apa yang ade mau beri?" wanita paruh baya itu penasaran dengan ucapan anak perempuannya.

"Tadi kita ketemu Kyara di sekolah itu ma. Bahkan kepala sekolahnya mengenalnya." jawab sang anak lelaki.

"Itu hal yang bagus, kita bisa tau kenapa mereka bisa masih hidup." balas sang wanita paruh baya dengan licik.

***

"Mommy..." sapa Alfarel yang melihat ibunya datang menemuinya setelah mandi.

"Anak mommy sudah wangi."

"Sudah, kan ingin bertemu dengan mommy."

"Kamu mau kemana emang?"

"Al ingin jalan-jalan sama mommy. Al bosan mom, ajak Al jalan-jalan."

"Tapi dengan syarat."

"Syarat? Syarat itu apa mom?"

"Semacam janji sayang."

"Baik, katakan mommy?"

"Jadi anak baik, dan patuh sama perintah mommy gimana setuju?"

"Sangat setuju."

"Baiklah, kita keluar dan akan daddy yang ikut."

"Asik daddy ikut."

Kyara keluar bersama dengan Al yang di gandeng olehnya, ia tidak masalah jika anaknya ingin bermain tapi ia juga khawatir akan banyak musuh yang tau dirinya mempunyai anak.

Al yang senang dengan perkataan mommynya akhirnya bisa liburan bersama keluarga kecilnya, ia sangat senang bahkan ia ingin terus dan terus seperti ini.

Semua keluarga yang berada di ruang tamu tiba-tiba teralihkan pandangannya kepada dua orang yang berjalan dengan ceria. Bahkan mereka merasa ada hal yang bagus atau ada hal yang baik yang ingin dikatakan.

"Daddy kita akan keluar bersama, kata mommy Al boleh keluar rumah asal jadi anak baik." Al berlari ke arah Abian dan menceritakan semua yang terjadi.

Abian yang mendengarnya segera membawa Al ke pangkuannya dan ia ingin memeluk tubuh mungil anak kecil itu. "Wah sangat bagus, gimana kalau kita ke kebun binatang,"

"Bisa liat macan dong dadd?" tanya Al dengan menghadap muka Abian.

"Bisa, bahkan jika Al mau bisa memberinya makan juga." Abian mengusap kepala Al dengan penuh kasih sayang.

"Memang boleh? Nanti kalau Al di makan gimana?"

"Kan ada daddy sama mommy."

"Kakek, emang Al boleh memberinya makan?"

"Boleh tapi harus dekat dengan mommy dan daddy."

"Nenek, tidak ikut?"

"Tidak, sayang nenek disini saja bersama kakek. Kamu pergi dan nikmati liburannya."

Kyara tau bahwa Al ingin nenek dan kakeknya ikut, tapi mereka malah ingin beristirahat di rumah. Memang Al dekat dengan keduanya wajar jika ia ingin liburan bersama kakek dan neneknya.

"Al nanti nenek ikut ko, sekarang biarkan kakek dan nenek istirahat mereka mau bobo." Kyara memberi pengertian kepada Al.

Al yang mendengar itu pun menjadi paham. "Kakek sama nenek mau bobo?"

"Iya sayang makanya mereka tidak ikut."

"Yaudah, nenek sama kakek bobo aja nanti Al bawain makanan banyak buat kakek sama nenek."

Kenzo yang melihat antusiasnya cucunya bahagia, dan ia lebih bangga pada Kyara mempu memberi pengertian kepada anaknya.

Setelah melihat kedua kakek dan neneknya masuk mereka langsung pergi dan akan berliburan di tempat yang mereka sudah katakan.

***

Seseorang yang sedang di ruang gelap sedang menunggu kabar yang di tunggunya, ia sedang memperhatikan lawannya lewat seseorang yang bekerja di sana.

Semua aktivitas lawannya ia sudah mengetahuinya, bahkan dirinya sudah mengetahui kelemahan lawannya.

Tiba-tiba pintu ruangannya terbuka dan muncul seseorang yang sedang ia tunggu.

"Berita apa yang kamu dapatkan?" tanya seseorang yang sedang duduk di bangku besar itu.

"Lawan sedang mengarah ke arah kebun binatang, dan ada anak kecil bersamanya." ucap sang pembawa informasi dengan tegas.

"Ikuti terus, jangan sampai kita kehilangan jejaknya."

"Baik bos!!"

***

Kyara merasa selama awal perjalanannya dirinya seperti di ikuti oleh seseorang, dan benar di belakang mobil Abian ada sebuah mobil yang dari tadi mengikutinya terus.

"Abian, mobil itu mengikuti mobil kita. Kita harus bagaimana?" Kyara menoleh ke arah Abian yang menyetir dan bingung harus bagaimana.

Abian melihat dari arah kaca spion dan benar mobil hitam itu terus mengikuti mobil dirinya. "Kita buat mobil itu mengikuti kita, tapi kita juga harus buat mobil itu lengah."

"Tapi, Bian. Kita sedang bersama Alfarel, apakah ini bagus?" tanya Kyara dengan panik.

Abian menatap Alfarel yang sedang tenang di pangkuan Kyara. "Kita akan menjaganya."

Kyara mengikuti apa yang dikatakan oleh Abian, mobilnya mengacau mobil hitam yang terus mengikutinya. Kyara sekarang sedang kacau karen ada Alfarel bersamanya, andai tidak ada Al mungkin mereka akan melawannya.

DOR DOR DOR DOR

Wanita itu melihat kebelakang, ternyata mobil itu terus mengikuti bahkan tidak segan mengeluarkan suara tembakan pistol untuk membuat ban mobil yang dikendari Abian berhenti.

Kyara menatap Abian, dan Abian paham maksud tatapan Kyara. Kyara mengambil pistol di dasbor mobil. Kyara mengambil pistol Desert Eagle Mark XIX dan mengarahkan lewat jendel tepat di ban mobil hitam yang mengikutinya.

DOR DOR DOR

Desert Eagle Mark XIX Pistol jenis senjata pistol ini mampu membunuh seseorang cukup dalam sekali tembak.

Alfarel yang berada dalam pangkuan Kyara masih saja tenang, bahkan ia kegirangan melihat kedua orang tuanya membawa mobilnya ngebut dan menembakan suara pistol ke arah belakang. Tidak ada rasa takut di dalamnya, hanya ada rasa bahagia.

****

Hai kembali lagi Kyaranya jangan lupa vote dan komen iya makasih.

Publish : Bekasi, 25 Maret 2021

Kyara QueenshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang