1. mencari teman sebangku

11 3 0
                                    

Happy reading !

Seorang gadis tengah menelungkupkan kepalanya diatas meja. Ini hari pertamanya sekolah lagi setelah kemaren libur kenaikan kelas yang brarti sekarang ia kelas 12 tapi entah kenapa moodnya jelek padahal sebelum berangkat ke sekolah ia semangat sekali dikarenakan kemaren ia mendapat kabar bahwa ia satu kelas dengan sahabat-sahabatnya eh ternyata ada satu guru yang protes kalau gadis itu disatukan dengan sahabat-sahabatnya bakalan berisik jadilah sistem rolling .
Sedari tadi gadis itu menggerutu di balik lipatan tanganya. ia menatap sekeliling kelasnya yang sudah ramai banyak siswa maupun siswi yang milih-milih tempat duduk dan jangan lupa mereka sudah mendapat teman sebangkunya masing-masing kecuali si gadis cantik dengan wajah tanpa senyum. terdengar helaan nafas dari gadis itu disini cuma ia saja yang belum memiliki teman sebangku maklum dulu ia akrab hanya dengan sahabat-sahabatnya saja. tepukan dipundaknya membuat gadis itu mengalihkan pandangan ke depan terlihat dua gadis berambut panjang membuat senyum gadis berambut hitam itu mengembang.

"Lili, Asti". ucapnya dengan senang.

"Ya, lo duduk sama siapa?". tanya Lili membuat Cahaya memajukan bibir bawahnya.

"Nggak tau".

"Lo carilah masa lo sendirian". kata Lili heran.

"Cariin kek". ucap Cahaya dengan mata berkaca-kaca.

Terdengar helaan nafas dari Lili. Lili mengedarkan pandangannya ke penjuru kelas tak ada yang Lili kenal bukan nggak kenal tapi nggak akrab.

" Eh, itu meja dia kosong". ucap Asti mengarahkan pandangan Lili dan Cahaya ke meja barisan tengah paling depan disana terdapat siswi berkuncir satu tengah memainkan ponsel.

"Samperin kuy". ajak Asti.

"Lo aja deh, gue males". ucap Cahaya enggan beranjak dari duduknya. sebenarnya itu hanya alibi saja padahal Cahaya maluan orangnya.

"Yaudah, Ti kita kesana". Lili menarik tangan Asti menuju meja siswi yang belum diketahui namanya itu.

"Ehm. sorry disini ada orangnya gak? ". tanya Asti ramah.

"Ada ini lagi wa". gadis itu menunjukan ponselnya yang terdapat pesan dari teman sebangkunya.

"Oh gitu ya hehehe".

"Ok deh, thanks ya". pamit Asti tersenyum sebelum tanganya ditarik Lili.

"Gimana". ucap Cahaya tak sabar.

"Udah ada". jawab Lili seadanya. membuat senyuman Cahaya meluntur kali ini gadis itu benar-benar ingin menangis.

Asti dan Lili gelagapan melihat Cahaya ingin mengeluarkan air mata. Asti duduk dibangku sebelah Cahaya mengusap pundak sahabatnya.

"Ya, jangan nangis nanti pasti ada kok yang mau duduk sama lo". ucap Asti menenangkan

" Ya kan Li". Asti menatap Lili seolah mengatakan iya.

"Hooh, lo sabar aja". ucap Lili mengusap pundak Cahaya dengan sebelah tanganya. (Jadi Lili itu berdiri di samping Cahaya)

Tak lama kemudian datanglah siswi berbadan gemuk berwajah menor menaruh tas jinjingnya di samping meja Cahaya.

"Gue sini yah". ucapnya

Ketiga sahabat itu tersenyum lebar akhirnya ada juga yang mau duduk sebangku dengan Cahaya.

"Boleh, Boleh banget malah". ucap Lili semangat.

Saking semangatnya Cahaya berdiri mengeluarkan suaranya yang melebihi toa masjid "Yeay akhirnya gue dapet teman sebangku".

Krik

Krik

Krik

Cahaya menatap sekelilingnya yang menatapnya dengan macam-macam ekspresi matanya berarah ke dua sahabatnya yang kini tengah menutup kedua telinga mereka.

                                      •••

See you next chapter 👋🏻

Cahaya Story Where stories live. Discover now