Prolog

19 3 0
                                    

ANYEONGHASEO...

Selamat datang di dunia CAHAYA

Cerita ini bakal banyak mengandung bawang hiks jadi jangan lupa siapkan tisu wajah ya jangan tisu WC wkwk maaf ga lucu 😑

Intinya jangan lupa vote nya ya :) buat aku seneng gampang kan

maaf juga kalau ada typo atau penulisannya berantakan aku juga masih belajar gaes ☺

happy reading :) enjoy!
.
.
.
.
.
.

"Permintaanku cuma satu". ucap gadis yang tengah duduk memandang kosong ke depan.

"Apa?". tanya laki-laki disebelahnya.

gadis itu menoleh menatap mata hitam pekat yang juga tengah menatapnya "Jauhi dia".

Laki-laki itu terkekeh detik berikutnya mata hitam itu menatap tajam sepasang bola mata yang menatapnya sendu "Maaf aku ngga bisa".

"Kenapa". ucap gadis itu dengan pelan.

"Karena dia sahabat aku". jawabnya dengan tegas.

gadis itu tersenyum sendu menatap kolam renang "Engga ada persahabatan antara cowo sama cewe". ucapnya dengan nada lirih.

"Pasti antara salah-satunya ada rasa". lanjutnya menengok ke arah kirinya. ia ingin tau apa reaksi laki-laki yang sedari tadi menatapnya.

"Aku sama dia real sahabat. seharusnya aku yang tanya itu sama kamu. kamu sama dia saling ada rasa kan? ". tuduh laki-laki itu sembari bersedekap dada memerhatikan sang gadis yang tengah berkaca-kaca.

"Ini beda. dia udah punya pacar aku pun sama".

Laki-laki itu berdecih "Tapi perhatian". diakhiri dengan nada mengejek.

gadis itu terkejut "Aku ngga pernah sekalipun perhatian ke dia. kamu jangan fitnah ya".

"Udah ada bukti tapi masih mau ngelak". katanya dengan menyenderkan badanya sembari menutup mata menikmati angin yang berhembus.

gadis itu menatap kekasihnya dengan pandangan terluka.

"Pernah kamu liat dengan mata kepala kamu aku perhatian ke dia? hah! jawab?". ucap gadis itu marah sembari menangis.

Laki-laki itu diam.

gadis malang itu berdiri menatap kekasihnya dengan derai air mata. gadis itu menghapus air matanya kasar "oh ya, aku lupa kamu lebih percaya sama dia sahabat kamu sendiri daripada aku pacar kamu". ucap gadis itu terkekeh dengan air mata yang mengalir deras di pipinya.

Laki-laki itu berdiri memegang lengan gadisnya yang langsung di tepis kasar "Pergi". ucapnya tanpa melihat seseorang yang masih berdiri menatapnya.

terdengar helaan nafas. Laki-laki itu mengusap wajahnya kasar "Aku pergi" setelah berkata laki-laki itu melenggang pergi meninggalkan gadis yang terduduk di bangku putih.

gadis itu menekan dadanya sesak "Kamu berubah".

sakit?

sudah biasa bagi seorang Nindya Cahaya Syifaniziya mempunyai kekasih seperti Afkar Aksenio Praharja.

selalu di nomor duakan.

Selalu di salahkan.

Egois? itulah Afkar

Cahaya hanya mengikuti alur dari cerita cintanya apa akan menjadi happy atau sad
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Maaf ya aku baru pertama kali bikin prolog jadi bingung 😣 maklumin ya 🙏🏻

see you di chapter berikutnya 😊

Cahaya Story Where stories live. Discover now