"Lihat-lihat! Mereka mulai duduk," ujar Ema setengah berteriak sambil menunjuk ke arah empat idola sekolah itu. Ema bahkan sudah tidak perduli dengan potongan pizza terakhirnya.

Ketiga pria tegap itu mulai menarik kursi kemudian duduk, Britney sedikit menyipitkan matanya guna mempertajam penglihatannya walaupun faktanya itu tidak berguna sama sekali.

Mulai dari Bianca yang sibuk bercengkrama sebelum duduk di kursi yang di tarik oleh Chris. Benar-benar di perlakukan seperti ratu. Britney masih menatap lurus ke arah mereka dengan perasaan iri yang tak pernah hilang dari diri Bianca. Benar-benar gadis yang beruntung. Andai saja Britney memiliki kekuatan bertukar tubuh. Salahkan dirinya yang terlalu sering membaca novel fantasi dengan imajinasi yang tinggi.

"Cih," berdecih sekali, Britney mempercepat sedotannya. Cola yang terisisa setengah itu terteguk tandas dalam beberapa detik.

Ema melirik Britney kemudian tersenyum miring, "Iri? " tanyanya kemudian kembali melahap potongan pizza terakhirnya.

Britney beralih menatap sinis Ema.

"Tidak. Tidak sama sekali," Britney menggeleng keras, menetapkan opininya.

"Tidak salah lagi, " lanjut Ema membuat Britney naik pitam. Otaknya mulai panas.

Britney menarik pizza Emma, membuat gerakan melahapnya tertahan.

"Kau ini kenapa? Kau membela si ratu imitasi? " sedikit mengecilkan suaranya diakhir namun masih dengan nada penekanan, Britney menatap gusar Ema.

"Aku tidak membelanya. Lihat," Ema mengetikkan sesuatu dengan ponselnya kemudian mengarahkannya tepat di depan wajah Ae-ri.

Ema mendekatkan jari jempolnya dengan telunjuknya, "Hanya sedikit kasihan. Pasti semakin banyak yang membencinya," ujarnya kemudian mencuri pandang ke meja para idola sekolah itu.

"Monday topic trend, Bianca terlihat mengobrol dan tertawa bahagia dengan Nathan. Mereka di pastikan berkencan," Britney mulai membacakan sebagian kutipan dari halaman artikel sns sekolah mereka yang ditunjukkan Ema.

Britney menggeleng takjub, "Wah, murid Rudolph semakin berbakat dalam hal menulis. Kenapa mereka tidak mengikuti kelas sastra saja," bola matanya bergulir ke bawah untuk membaca bagian kolom komentar.

"Senin berkencan dengan Nathan, selasa dengan Chris, rabu dengan Ben," jeda sebentar karena Britney sedikit tercengang dengan isi komentar pertama yang dibacanya.

"Dia sangat beruntung. Apa yang bagus dari gadis itu? Seharusnya aku punya kekuatan bertukar tubuh! " lanjutnya, mulai membaca dengan intonasi berbeda di setiap komentar.

"Sekolah ini seharusnya mengajarkan muridnya untuk banyak bekerja bukannya banyak omong."

Tiba-tiba sebuah suara tegas menginterupsi kegiatan keduanya.

Bibir Britney mengurung niat untuk kembali terbuka. Menelan salivanya sekali, perutnya menegang. Britney melirik Ema yang kebetulan menatapnya dengan tatapan beku. Tatapan matanya seakan mengisyaratkan 'Habislah kita'

---

"Congrats!" Bianca menyelamati Nathan yang sehabis menang.

Pria itu tersenyun kecil menanggapi seraya mengecup medali kalungnya.

Bazar hari ini sudah selesai. Tepat pukul setengah lima sore, dengan peerlombaan renang sebagai penutup festival musim semi Rudolph academy. Setengah dari penghuni sekolah juga sudah mulai berpulangan dan sisanya masih menetap karena mendapat tugas di bagian pembersihan.

"Kalian ingin apa? Aku akan mentraktir semuanya, kalian boleh memesan sepuasnya sampai kenyang," setelah bokongnya mendarat di kursi Bianca menatap bergantian ketiga sahabatnya itu.

Seakan sudah cukup sering makan disana, tanpa membaca buku menupun Ben langsung menyebutkan serangkaian pesanan yang biasa ia kerap kali pesan.

"Kau Chris?" tanya Bianca sebelum beranjak berdiri. Jika untuk pesanan Nathan, Bianca sudah hafal di luar kepala.

"Aku ikut saja."

Bianca mengangguk kemudian segera beranjak dari meja mereka. Ia berjalan ke arah kasir, hanya dua orang siswa di depannya sebagai antrian.

Bosan mennunggu pesanan, Ben mengeluarkan ponsel genggamnya. Bermain game adalah salah satu kegiatan pengusir bosan yang sering ia lakukan. Berbeda dengan Nathan, pria itu lebih suka berbaur ke dalam dunianya sendiri. Ia sudah bersiap-siap untuk menyumpal kedua telinganya dengan earphone. Bisikan-bisikan di sekitar mereka sedikit membuatnya tak nyaman lama-lama berada disana.

Sedangkan Chris yang tengah memandang Bianca dari jauh tidak sengaja mendengar salah satu bisikan dari banyaknya bisikan lain. Sedikit mengundang perhatiannya karena jarak mereka yang lumayan dekat.

"Senin berkencan dengan Nathan, selasa dengna Chris, rabu dengan Ben. Dia sangat beruntung. Apa yang bagus dari gadis itu? Seharusnya aku punya kekuatan bertukar tubuh! "

Kalimat itu entah kenapa membuat telinga Chris seakan dibakar tungku api panas.

"Sekolah ini seharusnya mengajarkan muridnya untuk banyak bekerja bukannya banyak omong," ucapan Chris yang sedikit lantang tetapi diliputi nada tegas itu mengundang perhatian sebagian penghuni kedai pizza.

Bahkan Ben dan Nathan yang tengah sibuk dengan dunianya mereka juga menoleh. Nathan mengernyit bingung, mulai menyapukan penglihatannya ke sekitar. Hingga berhenti di suatu titik, sepersekian detik ia terkesiap sebelum berpaling ke arah lain. Nathan menggeleng dua kali.

"Kau sedang apa? " Ben menghentikan aksi mainnya kemudian menatap bingung Chris.

Bersamaan dengan itu, Bianca kembali ke meja mereka. Menyadari perubahan raut wajah yang lumayan drastis dari ketiganya membuat Bianca ikut bingung.

Bukannya mereka baik-baik saja ketika ditinggal tadi?

"What's wrong? " tanya Bianca. Dengan sedikit terbata Nathan membantu gadis itu untuk meletakkan pesanan mereka yang terbilang cukup banyak.

Ben mengedikkan bahunya acuh sambil melirik ke arah Chris.

"Cepat selesaikan acara makan kita. "

Hanya itu yang Chris katakan sebelum nereka berempat mulai makan dengan euforia hening. Tidak seperti biasanya yang selalu ramai dengan candaan atau tawa. Something strange. Mulai dari Nathan yang terlihat pucat dan shock kemudian Chris yang terlihat kesal bercampur emosi. Bianca bisa merasakannya.

Tetapi apa penyebabnya?

▪️▪️▪️

What happend?  👀

What happend?  👀

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sincerely,
-A.W

8 April 2021

Steal The Prince√Where stories live. Discover now