"Ya.. kan, beda-beda."

"Ada aja alesannya," ucap Rania sambil menggelengkan kepalanya.

"Dokter Rania kenapa bisa jadi Dokter? Aku juga pengen jadi Dokter, tapi aku ga pinter.."

"Ga tau, iseng doang tiba-tiba jadi Dokter." balas Rania dengan cepat.

"Anjir," gumam Bina.

"Kalo ga pinter, ya, belajar."

"Males, sih, Dok. Tips dong," ucap Bina sambil tersenyum.

"Ga tau tipsnya," balas Rania, membuat Bina terdiam.

"Dokter dulu pas sakit, yang urus siapa?"

"Al- ga ada, urus sendiri."

Bina mengerjapkan matanya. "Al siapa hayoo? Pacar? Ato suami Dokter, tuh, si Al?"

"Emang saya udah nikah?"

Bina mengerutkan dahinya. "Dokter aja yang punya badan nggak tau, apalagi saya."

"Saya amnesia," balas Rania. "Udah ah, kamu istirahat aja. Sakit aja banyak omong gini, apalagi pas sehat?"

"Pas sehat saya introvert, pas sakit ga tau jadi ekstrovert."

"Iyain ajalah, ya," ucap Rania sambil menganggukan kepalanya.

"Ga percaya lagi," ucap Bina.

"Yaudah, saya keluar dulu. Semoga kamu cepet sembuh, ya," ucap Rania sambil menepuk-nepuk bahu Bina.

"Besok jenguk saya lagi, ya, Dok."

"Gak, ah, mager." ucap Rania dan segera keluar dari ruangan Bina.

***

21.30 wib.
    Rania berbaring diatas kasur sambil memainkan handphonenya, menunggu Sekar yang dari tadi belum pulang juga.

Ceklek..

Pintu terbuka. "Assalamualaikum," ucap Sekar sambil memasuki kos-an.

"Waalaikumsalam," jawab Rania. "Ngebucinnya aktif, ya, bund."

"Biasalah, hehe.."

"Sabi dong, besok nikah." ledek Rania.

"Ntar-an, tunggu aja undangannya."

"Gue tinggal sendiri, dong, di kos-an."

Sekar terkekeh mendengar perkataan Rania barusan. "Makanya, cari gebetan."

"Ngga, deh," tolak Rania.

"Lu mau sampe kapan ngejomblo mulu, Ran?" tanya Sekar yang kini berbaring dikasurnya.

"Sampe suami gue jemput gue balik ke rumah," ucap Rania, membuat Sekar tertawa.

"Hahahaha, lo ngehalu mulu, Ran? Ngebet nikah apa gimana?" ledek Sekar, membuat Rania menghela nafasnya.

MY HUSBAND IS MY ENEMY 2 [ on-going ]Kde žijí příběhy. Začni objevovat