"... Di bayar tunai! "

"Alhamdulillah... "

Syifa sudah resmi menjadi istri gurunya sendiri kim Doyoung. Tanpa sadar satu bulir air mata keluar dari mata syifa membasahi pipi nya yang di tutupi bedak tipis.

Syifa mendongak menatap cermin di depan nya melihat wajahnya yang sangat cantik hanya memakai make up tipis natural tetapi juga anggun.

Syifa melirik Aulia lewat cermin, sahabat nya itu menangis dan langsung berlari memeluk dirinya, sedangkan Nanda sedang mem video kan Doyoung di luar

"Selamat... Istrinya pak Doyoung" Ucap Aulia tersenyum dengan air mata yang sudah membasahi pipinya

Shinta menangis terharu menatap anak gadisnya.

"Syifa! Selamat yaa... Istrinya pak Doy" Ucap Nanda menghampiri Syifa

Banyak wejangan dari kedua temannya dan orang tuanya

Semuanya sama seperti apa yang Syifa impikan. Suaminya, Doyoung membaca alquran surah Ar-Rahman, suaranya terdengar sangat merdu

"Syifa! Ayok " Ajak Aulia menarik tangan Syifa

Syifa berjalan ke arah Doyoung dengan kedua sahabat nya menggandeng tangannya di samping nya, Syifa melihat Doyoung yang juga sedang menatapnya dengan senyum tipis di antara mereka

Sedangkan Doyoung yang melihat Syifa bergumam dalam hatinya 'cantik, sangat cantik'

Syifa duduk perlahan di samping Doyoung. Sangat canggung, itu yang Syifa rasakan

Dengan gerakan perlahan, Syifa mencium punggung tangan Doyoung, ini pertama kalinya Syifa bersentuhan dengan laki-laki selain keluarga nya

Doyoung mencium kening Syifa. Ada rasa hangat yang menjalar di sekujur tubuh gadis itu, di luarnya Syifa terlihat tenang, tapi di dalam hatinya sudah berteriak-teriak heboh, jantungnya benar-benar tidak bisa di ajak kerjasama saat ini

***

Acara selesai. Semua tamu undangan sudah pulang termasuk kepala sekolah dan kedua sahabat Syifa, mereka sudah pulang, tapi keluarga masih di tempat. Mereka sudah solat isya, padahal sudah jam 9 tapi mereka tetap mengobrol. Sudah berkali-kali Syifa meminta pulang, tapi tidak di boleh kan oleh shinta, bahkan suaminya ini terlihat baik-baik saja, padahal acara hari ini sangat melelahkan

Syifa sudah menghabiskan 10 cup eskrim dan 5 piring dimsum, kalau bosan ia tidak bisa berhenti mengunyah

"Mau eskrim lagi" Syifa berdiri berniat mengambil eskrim lagi, tapi tangannya di tahan

"Kamu sudah menghabiskan 10 Syifa" Ucap Doyoung tidak memperbolehkan Syifa mengambil lagi

"Ya tapi saya bosen" Balas Syifa dengan wajah memelas

"Sakit perut, jangan!" Tegas Doyoung

"Ih! Emang bapak siapa sih? Kok ngatur saya?! " Tanya Syifa kesal

"Suami kamu"

"Oh iya... Hehe... Maaf lupa pak" Cengir Syifa memperlihatkan deretan gigi nya

Kalau biasa nya pengantin baru akan gugup apalagi kalau pasangan nya adalah gurunya sendiri, tapi tidak dengan Syifa, ia kira juga akan begitu, tapi sifatnya tidak mendukung nya untuk gugup berkepanjangan, ia hanya gugup saat akad

Syifa kembali duduk di sebelah Doyoung. Orang tua mereka sedang mengobrol tanpa memedulikan anaknya yang bisa saja mati di tempat kelelahan.

Karena bosan, tanpa permisi dan perasaan tidak enak, Syifa menarik dan menaruh telapak tangan Doyoung di atas pahanya dan memainkan jari Doyoung

Syifa memainkan jari Doyoung dengan bibir yang mengerucut sebal pada orang tuanya

Ia terus menggerutu tidak jelas sembari memainkan jari orang di sebelah nya tanpa sadar atau peduli dengan kondisi jantung orang di samping nya

Doyoung merasakan wajahnya memanas langsung membuang muka, melihat ke arah lain selain Syifa atau keluarganya sambil mengatur nafasnya yang tidak teratur

"Hwaa... Syifwa ngwa- " Syifa berbicara sambil menguap membuat Doyoung langsung menutup mulutnya

"Tutup Syifa"

"Hehe... Iya maaf Pak"

"Eh.. Saya ambil dimsum dulu ya pak" Izin Syifa berdiri dan lagi-lagi di tahan oleh Doyoung

"Terlalu banyak, sakit perut"

"Ish! Kok jadi gak nge bolehin gini sih?! Emang bapak siapa?! " Tanya Syifa kesal. Beberapa detik kemudian ia baru ingat orang di depannya ini siapanya

"Suami kamu" Ucap Doyoung bersamaan dengan Syifa yang sudah tau jawabannya

"Iya suami akuh!" Kesal Syifa duduk di sebelah Doyoung melipat tangannya di depan dada membuang muka, kesal dengan Doyoung

Sedangkan Doyoung tersenyum tipis sangat tipis tidak terlihat, ia sangat senang saat Syifa mengatakan ia suaminya

Mereka tidak menyadari orang tua mereka yang sedari tadi memerhatikan interaksi kedua anaknya tersenyum bahagia.

~~~ To Be Continue

TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang