CHAPTER 4

44 34 12
                                    

"Dengan senyuman, semua masalah akan mudah dilalui meski itu palsu".

~~~

Bahu Samuel yang terlihat mengecil lalu menghilang dari pandangannya barulah Ella membalik badannya hendak masuk kedalam rumah.
Ella membuka pintu rumahnya seperti biasa tak ada siapapun disana.

Ella anak tunggal, Ibunya sudah meninggal saat dia baru memasuki SMA, sedangkan ayahnya hanya pulang ketika dia mabuk kebanyakan minum-minuman keras, mungkin ayah begitu karena merasa kehilangan jadi Ella tak bisa berbuat apa-apa atas kelakuan ayahnya, kalaupun Ella melarang ayahnya dia akan dimarahi habis-habisan.

Di kasari oleh orang lain sudah biasa menurut Ella, Ayahnya sendiri selalu mengamuk memarahi Ella juga memukul tanpa alasan.

Ella menyalakan lampu-lampu rumahnya, tidak lupa Ella langsung mandi lalu mengobati lukanya. Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam, sepertinya ayah tak pulang lagi hari ini.

"ayah pikir hanya ayah yang merasa kehilangan, Ella disini sendirian ayah". Lirih pelan suara Ella, pandangan kabur karena air mata sudah dipelupuk turun tanpa diminta. Isakan tangis mulai mengisi keheningan malam dikamarnya.

"Ibu kenapa begitu cepatnya kau meninggalkanku, aku tahu tuhan lebih sayang ibu tak bisakah ibu kembali sebentar saja, aku melalui hari-hari begitu berat apa ibu tahu itu?, apa ibu tak kasihan melihat ku, hari ini aku diminta guru menjadi guru les private Samuel bu, aku menerimanya agar aku tak kesepian dirumah terus tapi sepertinya Samuel tidak menyukai ku dia begitu kasar bu, bisakah ibu memarahinya? aku juga terluka karena ulahnya untungnya aku sabar dengan sikapnya mungkin karena aku suka padanya, aku bahkan rela mau jadi guru les privatenya, aku sangat merindukanmu ibu". menghapus air matanya dengan punggung tangan, terkekeh pelan menyadari betapa bodoh dirinya berbicara sendiri seperti orang gila di bingkai foto dirinya dan ibu yang ia pegang seraya mengelus-elus, sambil berbaring memandang langit-langit rumah memeluk bingkai foto didekapan.

Tak lama kemudian Ella pun tertidur.

Ella memang terlihat ceria pada orang-orang tetapi Ella begitu pandai menyembunyikan kepedihan yang mendalam dihidupnya.

~~

Suara alarm ponselnya yang begitu nyaring membuat Ella terbangun seperti biasa.

Dring,Dringgg,Dringgg...

Ella terbangun matanya sembab karena menangis lalu tidur begitu saja harusnya dikompres dengan air hangat.

Ella langsung duduk mengumpulkan nyawanya belum terisi penuh, membuka ponselnya mematikan alarm. Lalu bergegas ke kamar mandi untuk siap-siap sekolah. Ella keluar dari kamar mandi lalu mematung melihat wajahnya di cermin.

Untungnya setelah mandi matanya tidak terlihat seperti orang habis menangis hanya mata panda begitu jelas berwarna hitam kemerahan seperti orang tak tidur semalaman Ella bisa menutupi menggunakan concealer milik alm ibunya.

Jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh.
Seperti biasa Ella sudah siap dengan pakaian sekolahnya, lalu menyiapkan sarapan untuk dirinya, Ella anak yang mandiri hidup seorang memiliki ayahnya tapi tak peduli padanya, apakah Ella sudah makan atau belum.

Syukurlah ayahnya sering mentransfer uang ke rekening Ella meski tak banyak mungkin 250 ribu untuk 2 Minggu makanya Ella berusaha berhemat, Ella punya tabungan tapi ia gunakan untuk keperluan mendadak saja, hanya itu yang bisa Ayahnya lakukan, Ella menggunakan uang itu untuk keperluan sehari-hari.

Setelah sarapan, Ella tidak lupa mematikan lampu lalu mengunci pintu, Ella pergi ke sekolah naik angkot, harus berjalan kaki ke depan perumahan tepat angkot biasanya lewat.

Uang saku Ella sehari hanya dua puluh ribu harga sekali naik angkot enam belas ribu, sisanya ia belikan roti untuk makan siang di sekolah, kalau pulang sekolah Ella memilih berjalan kaki daripada numpang dengan temannya karena tak ingin merepotkan.

Ella tiba di tempat biasa ia menunggu angkot tidak jauh dari rumahnya hanya keluar dari komplek perumahan. Tak lama angkot datang Ella segera naik sebelum kehabisan tempat duduk, banyak ibu-ibu yang naik angkot untuk kepasar.

Sesampainya di sekolah pas juga Ella memasuki kelas Bel berbunyi menandakan jam masuk pelajaran pertama dimulai.

"kemana Samuel, apa dia tidak masuk hari ini?". Tanyanya dalam hati menoleh ke kanan kiri seraya menaruh tas ransel di kursinya.

"Yang benar saja Samuel tak masuk jam pertama pelajaran hari ini, aku harus kerumahnya lagi untuk mengajarinya dia banyak ketinggalan mata pelajaran kalau begini terus". Berdecak sebal mengapa harus ribet-ribet ngurusin Samuel.

Tak terasa jam Bel istirahat pelajaran berbunyi, Ella pergi ke kantin hendak membeli roti. Pandangannya tertuju melihat Samuel sendiri mengisap rokok dengan tengahan jari telunjuk dan jari tengah, mengepul asap dibelakang wc sekolah.

Belum sempat Ella memasuki kantin ia pergi menghampiri Samuel.

"Samuel ini bukan rumah kamu seenaknya merokok diarea sekolah!". Ucapku dengan nada suara naik satu oktaf.

"Damn! cewe freak ngapain lagi dia kesini". Gumam Samuel membuang muka pada Ella.

"Heh denger ga! buang rokoknya!". Ella menepis kasar tangan Samuel membuat rokok di tangan Samuel jatuh.

Samuel memajukan posisi badannya begitu dekat dengan Ella mungkin hanya dua jengkal jari pemisah jarak hingga bisa tercium bau asap nafas Samuel.

"Sial! Samuel ngapain pake maju segala, jantungku kenapa berdetak 2× lebih cepat dari biasanya". Gumam Ella dalam hati seraya menelan kasar salivaku.

"Apasih Anjing! emang lo siapa ngatur-ngatur hidup gue hah?". Ucap Samuel seraya mengangkat telunjuknya menoyor dahi Ella.

menepis tangan Samuel lalu mendorong dadanya membuat Samuel termundur tiga langkah kebelakang.

Bell masuk kelas berbunyi.

"Selamat huftt". lirih pelan suara Ella seraya berbalik badan hendak meninggalkan Samuel.

Tetapi baru mau melangkah kan kaki, Samuel menarik pergelangan tangan kiriku dekat dengan luka telapak tangan membuat Ella berpekik kesakitan.

wajahnya  kembali berhadapan dengan Samuel akibat tarikannya. Bertatapan manik tajam Samuel

"Akkhh!, lepasin tangan gue Sam!". Imbuh Ella kesakitan.

"Mau kemana? urusan kita belum selesai!". Samuel terkekeh pelan.

~~

author baik kok nambahin Samuel juga tuch(~ ̄³ ̄)~

Jangan lupa vote and komentar  ❤️
Jangan lupa follow akun wattpad ini :)).

ily readers ❤️

ALLEIN [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang