Selamat datang di cerita keduaku, aku harap kalian suka. Buat yang belum tahu cerita pertamaku (Numb) mampir kuy~! \(^o^)/
Sebelumnya mau mengingatkan. Bila ada kesamaan alur, tokoh, atau yang lainnya itu ketidaksengajaan, dimohon untuk bijak ya para readers. Ini ceritanya murni dari pemikiran aku.
Happy reading (灬º‿º灬)♡
***
"NARA!!"Teriakan sang bibi menggelegar di seluruh ruangan dan membuat seisi rumah tidak nyaman mendengarnya.
Gadis yang diteriaki langsung bergegas menghampiri bibinya. Meskipun Nara sudah terbiasa dengan kekejaman bibinya, dia tidak bisa membohongi hatinya, dia sangat ketakutan.
"K-kenapa bi?" Tanya Nara dengan kepala menunduk.
"Lo bisa masak ga sih?!!" Nara tidak menjawab dan tetap menundukkan kepalanya karena takut.
"LO MAU NGERACUNIN KELUARGA GUE?!!"
"Nara ga kasih racun kok,"
"LO KAN TAU KALO KELUARGA GUE GA SUKA PEDES, KENAPA LO BUAT NASI GORENG PEDES TOLOL?!!." Kesal sang bibi lalu meludahi wajah Nara dan pergi begitu saja.
Suami dan anak Bi Nissa hanya bisa mendengarkan, jujur saja, keduanya tidak berani berbicara saat keadaan seperti ini. Meski kasihan melihat Nara, mereka tetap tidak berani menghadapi sosok Bi Nissa saat sedang marah.
"Ga pedes padahal.." Ujar Abian anak dari Bi Nissa.
"Ssst! nanti kedengeran sama ibu," Sahut Pak Deny suami dari Bibi Nissa.
Nara melihat paman dan ponakannya hanya bisa menghela nafas pasrah, percuma dia berharap lebih ke mereka berdua toh mereka aja tidak berani apalagi dirinya. Nara sesegera membersihkan diri karena sudah saatnya dia berangkat sekolah.
***
Jarak rumah bibinya dengan sekolah hanya dua puluh menit. Seperti biasa, sesampainya di gerbang utama, pasti sudah ada yang menunggunya, siapa lagi kalau bukan Kyra dan sahabatnya Nita.
Kyra Lavanya. Gadis yang setiap hari membully Nara tanpa absen, baginya membully Nara itu menyenangkan. Kyra adalah gadis populer di sekolah karena wajahnya yang cantik dan kekasih dari ketua OSIS.
Kyra selalu ditemani oleh sahabatnya Nita Ratnasari, dia selalu menemani Kyra kapanpun dan di manapun. Memang sahabat setia. Nita tidak kalah kejam dari Kyra, dia tidak segan segan bahkan ada siswi yang menjadi sasaran dan akhirnya siswi tersebut pindah sekolah.
"Nara sayang, cepet dong jalannya!" Kyra tersenyum licik.
Nara terdiam sejenak, wajahnya langsung datar saat melihat dua gadis di depannya. Dengan langkah berat ia mendekati kedua gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Protector || on going
Teen Fiction[ BOLEH DONG FOLLOW DULU SEBELUM BACA ] Cover by pinterest ⚠️ INI CERITA MURNI DARI PEMIKIRAN SAYA ⚠️ Nara parmadita. Gadis cantik lugu namun sayang tidak memiliki teman karena ekonomi yang sangat minim. Sejak umurnya tujuh tahun orang tuanya sudah...