PROLOG♡

16.7K 839 198
                                    

NAINA NEW VERSION!!

Yg udah baca sebelumnya wajib baca ulang yahh karna diversi baru ini Naina's life bakal banyak banget perubahan alur secara drastis, so sweet hope you are like it!

Enjoy pren.

Oh btw mo nanya nih, tau cerita ini dri mana klw bleh tau wkwk..

Ucup ucup manjuaa..

*****

Bibir tipis pucat itu bergerak secara gelisah seakan-akan jika mengeluarkan sepatah kata saja maka seseorang akan memarahinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bibir tipis pucat itu bergerak secara gelisah seakan-akan jika mengeluarkan sepatah kata saja maka seseorang akan memarahinya. Bola mata coklat terang nan indah namun sayang berderai air mata itu menyorot tak tentu arah pada figuran diruangan yg tak terlalu asing baginya. Bagai boomerang tersendirinya.

Tangan mungil kurusnya bergetar hebat dibawah selimut pelindung satu-satunya saat ini.

Pucat pasih.

Rasa sesak, kecewa, sakit, serta ketakutan melanda perasaanya saat ini, tak kuasa mengingat-ingat kejadian sebelumnya kelopak mata dengan bulu mata lentik itu tertutup rapat mencoba menenangkan jiwanya yg terobrak-abrik akibat ulah seseorang yg dengan santainya duduk membelakanginya menampilkan bahu lebar kekar telanjang sipemilik.

Tangan yg sedari tadi berlindung dibawah kain tebal selimut itu bergerak perlahan menarik selimut yg juga mensemayangi tubuh seseorang disampingnya secara pelan, getaran hebat yg ditimbulkan oleh tangan mungilnya ternyata mampu mengusik manusia disebelahnya.

" Tidur."

Tanganya tersentak kaget oleh suara berat disampingnya. Bagaikan panggilan iblis neraka yg siap menyiksanya sebanyak dosa-dosa kehidupan lampaunya.

Jika dulu suara itu menjadi satu-satunya kebahagiaannya maka sekarang justru berganti menjadi salah-satu ketakutan terbesarnya.

" A-ku__"

" Jalang!"

Genggaman tanganya pada selimut makin mengerat seiring rasa sesak dihatinya, menggigit bibir bawahnya kuat-kuat seakan takut jika saja isakan tangisnya terdengar. Setelah banyaknya ia mendengar kalimat hina itu terhadap orang lain lantas kenapa saat mendengar langsung dari mulut seseorang yg pernah menyemangatinya untuk berjuang hidup harus sesakit ini rasanya ya tuhan.

Sekuat tenaga mengatur nafasnya yg kian memburu hebat akhirnya bibir itu perlahan terbuka.

" Ak-u mau pulang."

Naina's life NEW VERSION (baca selagi On Going)Where stories live. Discover now