Chapter 37 ✨

29.2K 4.7K 271
                                    

"Ugh..."

Cenora membuka matanya perlahan dengan sedikit berat. Tubuhnya benar-benar kehabisan tenaga setelah semalaman di bawa oleh para Spirit dalam hutan menjauh dari area kemah.

Gadis itu perlahan bangun dan menatap ke bawah dengan linlung. Dia masih ingat kejadian yang terjadi, perasaanya memberitahunya bahwa Leo dan Aiden serta Duke yang membuat tendanya terbakar hingga jadi debu.

Tetapi yang membuatnya bingung adalah keberadaan Lucia di antara mereka. Kepalanya semakin sakit saat memikirkan hal tersebut.

{Anda sudah bangun rupanya.}

Sesosok wanita dengan rambut hijau dan gaun putih bersih berjalan dari arah pintu tanpa menggunakan alas kaki. Matanya selembut kapas menatap ke arahnya.

"Kamu siapa?" Cenora bertanya dengan suara serak. Tenggorokannya mulai terasa sakit karena berteriak semalaman.

Wanita itu tersenyum lembut dan duduk di atas samping ranjang gadis itu. Tangannya terulur dan mengusap rambut perak milik Cenora dengan kasih sayang.

{Harusnya anda hidup dengan baik lebih lama. Saya terlambat menemukan keberadaan anda hingga anda hidup selama bertahun-tahun dalam kebingungan.}

"Kenapa anda bicara dengan saya dengan sangat informal? Apa anda tahu identitas saya yang sebenarnya?"

Pertanyaan yang di lontarkan olehnya bukan hanya pertanyaan biasa baginya. Perasaanya memberitahunya bahwa hal yang terjadi dalam kehidupan kedua ini sangat aneh dan tidak berjalan sesuai naskah aslinya.

{Nama saya Winnie, Peri Hutan dan Penjaga Hutan Para Roh. Saya juga adalah penjaga milik Dewi Selene di sisinya.}

Cenora mengedipkan matanya beberapa kali dengan bingung. "Dewi... Selene?"

Wanita itu sekali lagi tersenyum lembut layaknya seorang ibu yang menyayangi anaknya. Cinta seorang Peri Hutan itu nyata karena mereka melindungu segala kehidupan yang ada di hutan.

Winnie awalnya hidup di hutan ini untuk menemukan keberadaan anak sang Dewi Bulan yang menghilang sejak ratusan tahun di alam semesta. Beberapa tahun kemudian, dia merasakan keberadaan anak itu di dunia manusia. Sayangnya, kekuatan Cenora sangat lemah dan hanya saat dia mengamuk berulah kekuatannya meningkat dan membuat lokasinya di temukan oleh Winnie dengan mudah.

Winnie harusnya membawa Cenora saat dia masih bayi dan merawat gadis itu serta menjauhkan dia dari kejamnya kehidupan manusia biasa. Tetapi, Winnie bisa melihat aura gelap yang mulai menyelimuti gadis itu semakin kuat. Dia mulai memiliki sifat negatif dari dunia ini, kemurnian jiwanya semakin menipis.

{Anda bisa beristirahat dulu sebelum saya menjawab pertanyaan anda. }

Winnie bangkit dan membantu gadis itu untuk tidur kembali dengan mantra sihir agar dia tertidur. Cenora menutup matanya dan jatuh dalam tidur nyenyak untuk sekali lagi.

Winnie berjalan keluar dari kamar itu dan di sambut oleh seorang pria dengan rambut emas dan mata biru terang.

{Salam mulai untuk anda, Dewa Harmen! }


••

Kediaman Duke Adolfo

Lucia menatap kamar dan semua isi ruangan dengan puas. Ruangan, identitas, posisi yang selama ini dia dambakan. Akhirnya bisa dia dapatkan di tangannya.

I'AM [NOT] VILLAINNESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang