Chapter 24

39.9K 6.1K 85
                                    

"No..NONA MUDA KETEMU!!" Teriak Prajurit itu membuat semua orang yang masih mencari langsung berdatangan ke arah tempat itu.

"Hah?" Cenora yang bingung hanya bisa memikirkan kepalanya ke samping dengan ekspresi polos.

Akhirnya puluhan orang datang bahkan Duke dan Leo juga ada di antara mereka yang langsung berjalan cepat ke arah depan gadis itu.

Abigail, Aiden, Dan Xavier juga datang bersama yang lain dan terkejut dengan ketemunya gadis itu. Hari sudah sore dan cahaya jingga bersinar ke danau membuat pemandangan itu indah.

"Dimana penculiknya?!" Kata Duke Riyan yang menarik tubuh gadis itu dalam pelukannya.

Cenora bisa menghirup aroma Cendana dan mint dari tubuhnya dan itu sangat harum. Tetapi dia lebih tidak bisa menahan semburat merah di pipinya karena Duke terlihat sangat tampan saat sedang berekspresi serius.

"Pe-penculik apa?"

"Orang yang membawamu ke sini...dimana dia? penculik itu pasti masih ada di sekitar sini. Para prajurit lanjutkan pencarian dan temukan dia!!" Perintahnya.

Semakin mendengarkan semakin Cenora yakin bahwa ada kesalahpahaman disini. Semua orang berpikir bahwa dia telah di culik, padahal tidak ada penculikan hanya saja Roh yang membantunya tadi. Tidak mungkin dia mengatakan hal itu yang membuatnya nanti dalam bahaya sendiri nantinya.

Dia menunduk seakan berpikir keras dan secercah cahaya muncul di matanya. Dia langsung meraih tangan Duke Riyan dan mengangkat kepalanya, mengubah ekspresi di wajahnya menjadi memelas.

"Tidak ada penculikan. Aku hanya keluar kamar karena sedang bosan saja. Tolong jangan buat kehebohan karena masalah sepele ini, boleh kan?"

Duke Riyan membeku karena ini pertama kalinya gadis itu bersikap sangat manja di depannya. Dia langsung mengendapkan matanya beberapa kali dan akhirnya memilih menggendong gadis itu dalam pelukannya dan membawanya kembali ke kediaman utama.

"Hentikan pencarian." Katanya dan pergi dari sana dengan menggendong Cenora di pelukannya.


•||•


Dalam kamar miliknya, Cenora dibantu dengan pelayannya untuk mengganti pakaiannya menjadi gaun tidur. Eli terlihat gemetar saat membantu gadis itu memakai pakaiannya, jadi dia penasaran.

"Ada apa denganmu?"

Eli menggelengkan kepalanya cepat. "Sa-Saya tidak apa-apa."

"Jangan berbohong. Katakan saja padaku atau kamu memilih untuk tetap diam selamanya, aku pasti akan mencari tahunya dengan cara lain."

Eli akhirnya memilih berbicara. "Nona...tadi saat pagi saya ingin membangunkan anda, saya menemukan bahwa kamar anda berubah menjadi es dan langsung menghilang hanya dalam beberapa detik. Saya bingung dan baru tahu bahwa anda telah hilang. Awalnya saya ingin mencari anda sebelum memberi tahu Tuan besar, tapi beliau tiba-tiba muncul dan mencari anda."

"Lalu apa yang terjadi?"

"Duke yang tahu bahwa anda sudah menghilang langsung mengerahkan puluhan penjaga perak yang tidak pernah muncul jika bukan perang besar. Beliau mengerahkan (Prajurit Perak) yang membuat semua penghuni rumah berpikir bahwa ada masalah besar. Saat berita anda menghilang diketahui oleh semua orang bahkan Tuan muda pertama dan Kedua, hampir saja semua orang di Rumah Timur di hukum berat saat itu. Beruntung Tuan Abigail datang dan meminta untuk mencari anda sebelum menghukum kami semua."

"Ternyata begitu, pantas saja semua orang terlihat aneh saat itu. Eli, terima kasih sudah khawatir padaku."

"Tidak...Itu sudah menjadi tugas hamba untuk menjaga majikannya. Saya mohon undur diri untuk menyiapkan makan malam anda."

"Um."

Cenora memijat keningnya sakit karena kejadian ini membuat banyak orang yang hampir terlibat. Dia juga masih harus mencari tahu tentang perubahan tubuhnya tadi dan yang bisa memberitahunya adalah Undine.

Berjalan ke kasurnya dan berbaring sambil memperhatikan pemandangan langit kamarnya. Dia tertegun sementara saat melihat sosok biru yang tersenyum ke arahnya di langit kamar.

{Mencari ku?}

"Undine? Bagaimana kamu bisa....ah tidak, turunlah dulu dari sana. " Cenora bangun dan duduk di kasurnya

Undine terbang ke bawah dan berhadapan dengan gadis itu.

{Ingin bertanya dengan perubahan anda tadi? Aku akan menceritakan sebuah kisah padamu. Ingin mendengarkan?}

"Ya."
















Bersambung.....





I'AM [NOT] VILLAINNESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang