Chapter 26

36.8K 5.9K 386
                                    

Desa Grover, sisi barat Kerajaan.

Para penduduk yang hidup disana lebih banyak bekerja sebagai petani dan nelayan karena desa mereka cukup dekat dengan laut. Desa Grover memiliki penduduk yang tidak terlalu banyak dan juga tidak ada penggunaan kekuatan elemen disana, hanya manusia biasa saja.

Penduduk desa percaya bahwa penggunaan elemen adalah orang-orang yang akan menghancurkan kehidupan damai mereka, jadi bisa dibilang semua orang disana tidak akan menerima pengguna kekuatan elemen alam masuk dalam wilayah mereka.

Disana hidup seorang gadis bernama "Lucia" yang sangat menyukai orang-orang yang bisa menggunakan kekuatan sihir. Dia berharap bisa menjadi salah satu dari orang ajaib itu. Diam-diam dia berhasil menemukan sebuah buku yang mampu membuat manusia biasa menjadi pengguna kekuatan sihir.

Di saat malam hari dimana suasana desa yang tenang tanpa ada aktivitas penduduk. Sosok berjubah hitam berjalan dengan hati-hati di bawah cahaya bulan dengan memeluk sesuatu di tangannya. Dia akhirnya sampai ke sebuah gubuk tua yang berada di luar batas desa dan tidak mungkin ada penduduk yang akan datang kesana di waktu tengah malam begini.

Sosok itu membuka tudung jubahnya dan menujukkan wajah cantik dengan rambut pirang bergelombang yang indah dengan sepasang mata emerald yang berkilau indah.

Lucia mengeluarkan sesuatu yang dia peluk yaitu sebuah cermin seukuran telapak tangan. Dia menaruh cermin itu di tanah dan membiarkan cahaya bulan dari lubang atap gubuk masuk mengenai cermin tersebut.

Lucia mengatupkan kedua tangannya seperti seseorang yang sedang berdoa. Kekuatan sihir di sekitarnya mulai berkumpul di sekitar gadis itu. Cermin aneh itu mengeluarkan cahaya dan beberapa saat kemudian seseorang yang tergeletak tidak sadarkan diri muncul.

Orang itu membuka matanya dan menatap ke arah Lucia dengan panik serta kebencian dibalik mata perempuan itu. Dia meronta-ronta tapi tidak bisa melepaskan dirinya dari ikatan tali yang melilit tubuhnya.

Lucia yang melihat jejak panik diwajah perempuan yang dia culik malah tersenyum bahagia dan menakutkan. Dia mengulurkan tangannya mengusap wajah orang yang dia sekap itu.

"Huss!! Jangan takut. Saya hanya ingin meminta 'Sesuatu' dalam dirimu yang seharusnya tidak diberikan pada kalian manusia yang bodoh. Harusnya kekuatan ini diberikan padaku yang paham cara menggunakannya." Ujarnya sambil memainkan rambut perempuan malang itu.

Lucia mengeluarkan sebuah belati yang terbuat dari emas dan dihiasi beberapa berlian. Dia mengarahkan ujung belati di atas dada perempuan itu dan tanpa aba-aba langsung menancapkan belati ke dada perempuan itu yang masuk sangat dalam.

Cras!!

"Akhh...to-tolong selamatkan aku..." Perempuan itu merintih kesakitan sebelum dia benar-benar tewas karena tikaman di dadanya.

Lucia menarik belatinya kembali dan menendang tubuh perempuan itu ke depan. Cermin yang terkena cipratan darah itu bersinar merah dan suara-suara mengerikan keluar dari balik cermin. Beberapa tangan merah muncul dan menarik tubuh wanita malang itu masuk ke dalam cermin.

Lucia hanya berdiri diam menonton karena ini bukan pertama kalinya dia mengorbankan nyawa seorang pengguna elemen untuk mendapatkan kekuatan dari nyawa mereka. Dia bisa merasakan beberapa energi mengalir masuk ke dalam tubuhnya saat tubuh wanita malang itu ditelan masuk ke dalam cermin.

"Kali ini aku harus pindah dari desa secepat mungkin, nanti orang-orang desa akan curiga jika terlalu lama disini." Lucia membuka pakaiannya dan menggantinya dengan gaun baru. Dia berjalan keluar dari dalam gubuk itu dan pergi dari sana dengan mengendap-ngendap.

Sesampainya di rumahnya, dia melihat pria yang sedang tidur di dekat jendela dan hanya meliriknya dengan dingin. Pria ini adalah Paman dari pihak ibunya yang bernama Jack dan seorang pemabuk di desanya. Setiap hari selalu memperlakukan dia seperti pembantu dan memaksanya memberikannya uang untuk membeli minuman ataupun berjudi.

Lucia berjalan ke arahnya dan berhenti tepat di depan pria itu. Tangannya memegang belati dengan kuat dan mengangkatnya ke arah jantung pria itu.

"Lebih baik orang seperti kalian lenyap saja dari dunia ini!"

Crash!!










B E R S A M B U N G . . . .

I'AM [NOT] VILLAINNESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang