.
.
.
.




"Jadi, buku itu hilang?" Chimon mematap satu persatu pemuda tampan di depannya. Wajah mereka yang kacau menjadi hiburan tersendiri untuknya.

"Bukan hilang, di curi"  Nanon membenarkan.

"Kami butuh bantuanmu Mr. Wachi, Zolvorie  termasuk salah satu kelompok yang kami incar sejak lama. Mereka telah menculik warga Karlandia untuk di jadikan bahan eksperimen mereka. Dan sekarang, mereka mencoba menggunakan Dark Magic untuk menguasai dunia" jelas Ohm selaku ketua mereka. Chimon tengah berpikir. Di kepalanya terdapat banyak sekali masalah yang rumit. Jika buku kuno itu jatuh ke tangan yang salah, sudah dipastikan dunia akan hancur.

"Aku tidak bisa membantu kalian" Chimon berdiri dan pergi dari hadapan mereka. Sontak saja perkataan penyihir tadi membuat mereka terkejut bukan main. Bagaimana bisa ia mengatakan seperti itu disaat dunia akan hancur karna buku sialan miliknya sendiri.

"A-apa?!"

"Chimon!"

"Aku tak bisa Frank" ucap Chimon pelan. Ia masih membelakangi mereka.

"Hanya kau yang bisa membantu kami mon. Kau tidak mau kan dunia ini di kuasai oleh dark hold?"

"Dan lagi, kalung mu disana mon. Kau tidak ingin mengambilnya?" Lanjut Frank.

Chimon menunduk, ia ingat selain buku kuno itu  kalung sihir miliknya juga diambil. Perasaan kesal dan bimbang menjadi satu. Matanya sudah berkilat merah.

"Bawa aku ke tempat mereka" final Chimon.



















*****

Dengan menggunakan portal milik Frank, mereka pun sampai di salah satu kota kecil tempat persembunyian pasukan Zolvorie. Ohm sudah membagi tugas pada mereka. Dan mereka pun berpencar. Kali ini, ia akan pergi bersama sang penyihir. Di perjalanan menuju markas, mereka berdua saling terdiam. Tak ada yang membuka suara padahal mereka jalan berdampingan.

"How are you Captain Pawat ?" Diduga tak tahan oleh kesunyian mereka, Chimon memutuskan memulai percakapan lebih dulu.

"Seperti yang kau liat. Aku tak menyangka jika teman lama yang di maksud Frank adalah kau"

Sejak awal, ia memang tak tau jika Chimon lah yang di maksud oleh Frank. Ohm tentu tau siapa Chimon, bahkan ia sangat mengenalinya.

"I miss you"

Chimon menoleh, ia menghentikan langkahnya sejenak untuk menatap kedalam bola mata coklat milik lelaki di depannya itu. Sudah dua tahun lamanya ia tak pernah melihat mata indah itu lagi.

Chimon mendekatkan tangannya kearah pipi Ohm. Mengelus pelan pipi itu dengan sayang. Ia tersenyum manis, begitu juga dengan Ohm.


















Cup


















😱😱😱

Dan tanpa ragu, Ohm mengambil kesempatan untuk mencium bibir penyihir di depannya itu. Rasa rindu yang tak bisa dibendung membuatnya tak ragu untuk melumat habis bibir Chimon.

"I miss you too, my love" bisik Chimon.

"A-apa yang kau lakukan mon?" Tanya Ohm saat dirinya merasakan seperti sesuatu memasuki tubuhnya. Ia menatap ke arah Chimon yang terkekeh geli.

"Itu pelindung Ohm. Aku sengaja membuat pelindung untuk kalian berempat supaya kalian tak terkena dampak dari dark magic"

"Ayo kita selesaikan misi ini. Dan setelah itu, kau berutang banyak penjelasan padaku penyihir manis"

Chimon Harem OneShootDonde viven las historias. Descúbrelo ahora