Satu (Mantan)

2.4K 149 22
                                    

"Gak mau lepas nih? Atau masih belum move on??" Tanya Dito sambil terkekeh.

Keisya hanya cemberut lalu melepaskan pelukannya pada Dito.

Dito menatap Keisya kecewa. "Yahh,,, kok dilepas?"

"Katanya tadi suruh lepas" jawab Keisya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Eh kok nangis? Ya udah deh sini peluk lagi" ucap Dito sok manja membuat Keisya geli.

Keisya memukul lengan Dito, "Nyebelin banget hiks" entah kenapa air matanya tiba-tiba luruh.

Dengan gesit Dito langsung menggenggam tangan Keisya yang tak henti memukul lengan nya "Kei sakit. Kenapa sih, gue salah ya?"

Keisya menggelengkan kepalanya dengan air mata yang masih tak berhenti mengalir.

"Heyyy, udah jangan nangis disangka gue ngapa-ngapain lo lagi" kata Dito sambil mengusap air mata Keisya.

Keisya hanya diam saja membiarkan Dito menghapus air matanya.

"Mengapa semua menangis" Nyanyi Rena yang menyusul ke parkiran dan melihat Keisya yang sedang menangis.

"BIASALAH!!" Ucap Revan menyambungkan membuat Keisya tertawa.

"Padahalku slalu tersenyum" lanjut Keisya yang tadi menangis malah ikutan bernyanyi.

"BIASALAH!!!" Sambung Rena dan Revan berbarengan.

"HAHAHA" Rena, Revan dan Keisya kompak tertawa terbahak-bahak.

"Lo pada napa sih?" Tanya Dito dengan wajah tak mengertinya membuat tawa Rena, Revan dan Keisya berhenti seketika.

Keisya memutar bola matanya.

"Lo kemana aja selama ini bro?" Tanya Revan sambil merangkul bahu Dito.

"Ada gue" Dito masih tak mengerti alur pembicaraan mereka.

"Main lo kurang jauh, masa gak tau yang lagi rame ditiktok" kata Revan sambil menggelengkan kepalanya meremehkan.

Dito langsung menatap Revan "Lo main tiktok?"

"Menurut ngana"

"Dulu aja bilang alay sekarang bangga-banggain tiktok lo"

Revan langsung diam seribu bahasa. Benar-benar sahabatnya ini selalu saja menjatuhkan harga dirinya.

"BUAHAHAHA" Rena dan Keisya tertawa puas melihat eskpresi Revan.

"Anjir lo Dit, ngapain balik kalau cuma mau malu-maluin gue" kesal Revan langsung melepas rangkulan tangan nya pada bahu Dito.

Sedangkan Dito mengangkat bahunya acuh tak acuh.

"Woi lo pada gak lapar apa?" Tanya Rena "Kita cari tempat makan kuy lah, gue gak sempet makan tadi dikantin"

"Gas lah!" Ucap Revan dengan semangat 45nya.

"Gue traktir deh lo pada" ucap Dito yang disambut antusias.

"Kenapa gak ngomong dari tadi sih" ucap Keisya sambil merengkul tangan Dito.

Dito hanya menggelengkan kepalanya. Lalu mereka berempat pun memilih kafe yang berada didekat kampus mereka.

Mereka memesan makanan dan mengobrol dari mengenang masa SMA ataupun obrolan tak penting sekali pun tetap dibicarakan.

"Di LA nemu yang bening?" Tanya Revan.

"Banyak, lo mau yang kaya gimana disana ada" jawab Dito antusias.

"Lo berdua ya dasar buaya" sinis Rena.

"Ye sirik aja lo" Revan tak kalah sinisnya.

"Kei diem aja lo. Tenang aja abang setia" ucap Dito sambil mengedipkan sebelah matanya.

About Us And Him 2Onde histórias criam vida. Descubra agora