Chapter 12

1.5K 135 1
                                    

Happy reading

---

Mereka semua sudah berkumpul di ruangan Jimin. Untungnya ruangan Jimin itu luas, jadi muat untuk banyak orang.

Tak ada yang berani membuka suara sedari tadi pada saat mereka masuk melewati pintu dan melihat Jimin terbaring lemah di ranjang dengan alat-alat yang bahkan mereka tidak ketahui.

"Yoongi- ah... sebenarnya Jimin kenapa?" Akhirnya manager sejin membuka suaranya untuk melontarkan pertanyaan.

Yang di tanya pun hanya terdiam menatap sendu wajah Jimin yang tertutup masker oksigen. Mengelus punggung tangan Jimin yang masih dingin, berusaha mencoba menghangatkan nya.

"Haruskah aku mengatakannya?" Lirih Yoongi kepada Jimin. Walaupun dia tau Jimin tidak akan membalasnya.

"Apa kau tidak marah, jika aku memberi tau ke semua orang?" Lirihnya lagi bertanya kepada Jimin yang di balas dengan hembusan nafas yang berat itu.

Namjoon selaku leader di Bangtan pun mendekat ke arah Yoongi yang duduk di samping ranjang Jimin. Mengelus punggung Yoongi yang berbalut Hoodie berwarna hitamnya itu.

Lagi dan lagi Yoongi menangis. Dia tidak bisa berhenti menangis jika melihat Jimin yang selemah ini. Jika Jimin seperti ini dia selalu merasa gagal menjadi seorang 'hyung'.

"Katakan Yoongi-ah." Kali ini seokjin yang mengangkat suara.

"Taehyung- ah, Jungkook- ah. Apa yang terjadi dengan Jimin?" Hoseok yang sudah geram karena melihat mereka bertiga yang hanya terdiam tidak ingin menjawab.

"Kanker otak stadium akhir." Lepas Taehyung.

Seperti di hantam oleh batu besar, hati seokjin maupun yang lainnya sangat sakit. Seakan dunia mereka itu runtuh dan menjadi gelap. Kini mereka semua mematung, nangis dalam diam. Tidak tau harus berbuat apa, hanya penyesalan lah yang ada di pikirannya itu. Terutama Kim Seokjin.

"B-bagaimana bisa?" Tanya manager Sejin menghampiri Taehyung yang terduduk di sofa panjang itu dengan kepala menunduk.

"Tanyakan saja pada orangnya, aku saja baru tau. Aku seperti tidak berguna, kenapa  harus baru tau sekarang!!" Kesal Taehyung yang langsung berdiri dan melangkahkan kakinya keluar dari ruangan Jimin.

Brak...

"Tae Hyung..." Panggil Jungkok yang langsung mengejar Taehyung keluar ruangan.

Seokjin langsung merosot ke lantai yang dingin itu karena merasa tak kuat menahan berat badannya. Hoseok yang berusaha mengangkat Hyung nya itu menuju sofa.

"Kalian sudah mendengarnya, jadi lebih baik kalian semua keluar dari ruangan Jimin." Ucap Yoongi dingin.

"Jangan berbicara seperti itu, Yoongi- ah. Kita ini keluarga." Ucap Namjoon dan membuat Yoongi tertawa miris.

"Apa? Keluarga? Jika kita keluarga maka kita harus saling percaya satu sama lain!!!" Teriak Yoongi yang sudah berdiri dari kursinya itu.

Manager Sejin menghampiri Yoongi dan memeluknya layaknya ayah dan anak. Sejin berusaha menenangkan amarah Yoongi yang hampir saja namjoon menjadi sasaran.

DISEASE'S✔️Where stories live. Discover now