10. Maaf

669 76 0
                                    

Keesokkan harinya. Sakura datang ke apartemenku seperti hari-hari biasanya. Ia hanya datang untuk menaruh kotak makanan di meja ruang tamu, lalu pergi. "Kei ini sarapan untukmu", ucapnya kepada Kei yang duduk di sofa.

Kei hanya mengangguk.

Sementara aku memperhatikannya dari kejauhan, ia sama sekali tak menoleh padaku. Aku memberanikan diri untuk menahannya, "Sakura", ucapku sambil berjalan cepat ke mendekatinya.

Sakura mempercepat membuka pintu.

Aku menahan lengannya, "Sakura, dengarkan aku. Kemarin aku tidak bermaksud untuk--

Sakura menggerakkan tangan-nya, melepaskannya, "Lepaskan tanganku".

Aku tak sempat menahannya, Sakura pergi begitu saja, "Saku--ra-", gumam-ku

Aku menghela nafas.

"Hokage-sama, tidak sarapan?", tanya Kei

Aku tidak menjawab, ku raih rompi jounin-ku, lalu memakainya, "Aku berangkat dulu, Kei".

"Anda tidak--

Aku terburu-buru berangkat, mempercepat langkah-ku untuk mencari Sakura. Aku berharap ia tidak jauh dari sini.

Namun tak seperti dugaanku, Sakura sudah pergi. Ia tak ada di sekitar sini. Aku mengacak rambut perakku.  "Ah sudahlah, aku akan meminta maaf kepadanya nanti", gumamku.

[]

"Jidat!, Kau kenapa?, kau tampak murung?", tanya Ino

Sakura menggeleng pelan, "Tidak apa-apa pig. Oh ya, bunga geranium itu melambangkan kebodohankan?".

Ino mengangguk cepat, "Iya, kenapa tiba-tiba kau membahas tentang bunga geranium?".

"Kemarin Kakashi-sensei memberikan bunga itu padaku".

"Tunggu, sepertinya kemarin yang membeli bunga geranium Naruto, bukan Kakashi-sensei", ucap Ino

"Benarkah?". Sakura memastikan

Ino menatap Sakura dengan penuh intimidasi, "Iya, tapi kenapa Kakashi-sensei tiba-tiba memberimu bunga?. Apakah kalian ada hubungan spesial?".

Sakura menjawab dengan gugup, "Mmm... Seb..--sebenarnya, mmm-itu. Aku dan Kakashi-sensei sebenarnya menjadi sepasang kekasih".

Ino membelalakkan matanya, "Apa?, kau tidak berbohongkan?".

Sakura menggeleng, "Tidak".

"Mungkin Kakashi-sensei tidak tahu arti bunga geranium", ucap Ino

Ino melanjutkan , "Lagipula kemarin aku yang memberikan bunga geranium kepada Naruto. Karena dia bilang untuk Hinata, aku hanya ingin mengerjainya. Maaf Sakura".

"Akan aku tanyakan itu kepada Naruto, nanti. Pig, apa menurutmu aku harus meminta maaf kepada Kakashi-sensei?".

Ino mengangguk, "Lebih baik begitu".

[]

"Bagaimana caraku meminta maaf kepada Sakura?, apakah dia mau memaafkanku?", batinku hanyut dalam lamunan.

"Kakashi-sama, ada beberapa dokumen yang harus anda tandatangani", ucap Shikamaru sembari meletakkan dokumen itu di mejaku

STEP WITH ME(KAKASAKU)Kde žijí příběhy. Začni objevovat