5. Lepaskan

1K 102 4
                                    

Siang itu, setelah aku dan Naruto selesai menghabiskan semangkuk ramen Ichiraku. Entah kenapa rasanya aku sangat ingin mencari Sakura, gadis itu tampak lesu ketika aku berpapasan dengannya dijalan, "Naruto, maaf aku harus pergi dulu", ucapku dengan nada datar

Naruto mengangkat satu alisnya, "Kenapa terburu-buru Kakashi-sensei?".

"Aku masih ada pekerjaan", jawabku seperti biasa

Naruto mengangguk

Aku berjalan menjauh dari Ichiraku, kedua kakiku melangkah entah kemana, yang intinya aku sedang berusaha mencari keberadaan Sakura sekarang. Tunggu!, apa aku harus memanggil Pakkun untuk mencari Sakura?. Ninken kecil itu pasti memasang raut wajah malas jika aku memanggilnya hanya untuk mencari Sakura.

Aku benar-benar sangat penasaran dimana Sakura sekarang. Tapi aku punya sebuah keyakinan, Sakura pasti sedang memikir-kan orang itu, orang yang menolak cinta-nya mentah-mentah. Aku akan mencarinya di suatu tempat, dimana tempat itu memang sangat tenang dan damai bagi seseorang untuk melepaskan emosi. Laut Kanaumi, salah satu laut di Desa Konoha, perbatasan antara Kirigakure dan Konohagakure.

Aku hanya menebak saja, aku tak tahu apakah Sakura benar-benar ada di sana. Aku bisa menebak semua itu karena ketika aku merasakan sebuah luka, kesepian, dan amarah. Aku selalu pergi ke sana untuk menenangkan pikiran dan hati. Menurutku, hanya Laut Kanaumi yang bisa meredakan semua itu.

Tanpa pikir panjang, aku langsung melangkahkan kaki menuju Laut Kanaumi. Aku mempercepat langkah kakiku.

[]

Sesampainya di sana.

Sangat-sangat sesuai dugaanku. Gadis bersurai merah muda itu berada di sana. Duduk termenung memeluk kedua kakinya, tatapannya tampak memandang pasir putih yang dihampiri ombak kecil, namun jauh di dalam sana, kosong, tatapannya kosong.

Aku berjongkok di sampingnya, "Lautnya indah ya?", gumamku

Gadis itu masih hanyut dalam lamunannya,

Aku mencoba memanggil namanya, "Sakura", bisikku

Gadis itu menoleh, menyadari keberadaanku. Wajahnya tampak memerah, matanya kini terbuka lebar.

Perlahan ia membuka mulutnya, "Kakashi-sensei", gumamnya

Sakura mencoba beranjak menjauh dariku, tapi aku terlebih dulu menahan lengannya, "Hei, mau kemana?", tanyaku

Sakura menyunggingkan senyum kecil, "Ada sesuatu yang harus aku kerjakan", jawabnya

Aku menatapnya tajam, "Bohong".

Sakura mengernyit, "Kau tidak percaya?".

Aku menggeleng, "Tidak"

Sakura kembali ke posisinya semula, duduk memeluk lutut sembari menatap desiran ombak. "Sensei, apa aku lemah?, apa aku tidak cantik?", tanyanya

"Hn"

"Menurut ku kau---

Sakura menatapku, tatapannya seperti menuntut jawaban dariku.

Aku tersenyum kecil di balik maskerku, "Pendapat orang berbeda-beda, Sakura", jawabku

"Jadi menurut Sensei aku tidak cantik?", tanya Sakura mengerucutkan bibirnya

"Bukan, bukan begitu", jawabku

"Kenapa kau tiba-tiba bertanya hal seperti ini?", tanyaku mengalihkan pembicaraan

Sakura terkekeh, "Dasar Kakashi-sensei, selalu saja mengalihkan pembicaraan".

"Aku hanya berpikir, kenapa Sasuke menolak cintaku?", ucap Sakura

STEP WITH ME(KAKASAKU)Where stories live. Discover now