6. Perhatian

899 95 2
                                    

Keesokkan harinya. Aku merasa sedikit malas untuk pergi ke Kantor Hokage, ini terlalu pagi untuk menghabiskan waktu dengan dokumen-dokumen menyebalkan itu.

Biarkan Shikamaru saja yang mengurus semua dokumen itu, hanya untuk pagi ini.

Kedua kakiku melangkah tanpa ada tujuan. Kedua tanganku masih setia dengannya, buku favoritku, Icha Icha.

Rasanya tiada tempat yang ingin ku-tuju saat ini, selain kantor Hokage. Namun, aku terlalu malas untuk pergi ke sana. Bayangkan saja, aku baru saja membuka pintu ruangan itu, lalu Shikamaru menyambutku dengan dokumen-dokumen menyebalkan itu, "Hokage-sama, ada dokumen yang perlu anda tanda-tangani". Selalu saja seperti itu, tiada pernah berakhir.

Hari ini, aku ingin berkeliling dulu sebelum pergi ke-sana. Aku teringat akan sesuatu, Rumah Sakit.

Aku ingin menemui beberapa anak di sana, aku ingin melihat perkembangannya. Ku tutup buku Icha-icha ku, ku langkahkan kaki secepat mungkin menuju ke sana.

[]

Sesampainya di sana. Aku membuka perlahan handle pintu rumah sakit. Ada seorang anggota tim medis di sana yang  menyambutku.

"Hokage-sama", ucap seorang petugas medis itu dengan mata berbinar.

Aku melambaikan tangan, "Yo"

"Aku ingin menemui salah satu pasien anak di sini",

Anggota medis itu mengangguk, "Ayo aku antarkan, Hokage-sama".

Aku tersentak ketika ia menggandeng tanganku.

"Ayo Hokage-sama", ucapnya

Dengan formal, aku mencoba melepaskan genggamannya, "Maaf, bisakah kau melepas genggamanmu?".

Ia mengabaikanku, dan tetap menggenggam tanganku.

....
Sesampainya di kamar anak-anak

"Ini kamar anak-anak, Hokage-sama" , ucapnya

Aku mengangguk kecil, "Terimakasih", jawabku

"Kakashi-sensei"

Sepertinya seseorang di sana mendengar suara bariton-ku.

"Sakura", gumamku

Sakura mencoba menghampiriku, "Apa yang Sensei lakukan di sini?", tanya Sakura

Aku menggaruk kepalaku yang tak gatal, "Aku ingin bertemu Kei" ,jawabku

"Hokage-sama, akan aku ambilkan minuman untuk anda".

Aku menggeleng kecil, "Tidak usah, tidak perlu repot-repot".

"Kalau begitu aku pergi dulu, harus ada yang aku urusi. Aku akan segera kembali, tenang saja".

Setelah petugas medis itu pergi--

"Hei, dia tadi siapa?", tanyaku

Sakura mengangkat alis, "Ooh, itu tadi Nezuko. Dia salah satu tim medis baru di Desa Konoha, ngomong-ngomong dia sangat mengagumimu, Kakashi-sensei".

"Benarkah?", tanyaku dengan nada datar

Sakura mengangguk sembari tertawa kecil, "Iya, hampir setiap hari dia bercerita tentangmu, Sensei. Dia juga sering bertanya kepadaku mengenai dirimu".

"Hemm, begitu ya".

Aku mengalihkan pandanganku, "Ohayou, Kei-kun", ucap-ku sembari melambaikan tangan kepada Kei

Kei tersenyum, "Ohayou, Hokage-sama".

Aku mendekatkan diri kepada Kei, Sakura mengekor di belakangku.

STEP WITH ME(KAKASAKU)Where stories live. Discover now