Hyunjin mendudukan kembali dirinya pada single sofa yang tersedia di dalam kamar tamu tersebut.
Beberapa menit lalu ia merasa haus dan beranjak untuk mengambil minum, namun ternyata ia tidak sengaja memergoki teman nya— felix serta lelaki dewasa si pemilik mansion yang sedang ia pijak tengah berciuman
"Hhhhh" untuk sementara waktu hyunjin tidak bisa meninggalkan mansion milik changbin. Tidak sebelum ibu nya di penjarakan karena akan sangat berbahaya bagi dirinya nanti
Untung nya changbin mengizinkan nya tinggal lebih lama. Walau sedikitnya ia merasa sedih namun ia senang felix bertemu dengan lelaki sebaik dan setegas changbin
"Tuan hyunjin? Apa anda baik-baik saja?" tanya Eric yang sepertinya sejak tadi menatap nya dengan raut khawatir..
"Hm, aku baik-baik saja jangan khawatir. Luka di tubuh dan kaki ku sudah tidak terlalu nyeri—"
"Bukan, bukan itu. Maksudku yang tadi, apa kau menyukai felix?"
Hyunjin tertegun sejenak namun kemudian tertawa kecil. Dirinya menyukai felix? Lelaki cantik dengan freckless itu? Tidak mungkin. Felix terlalu indah dan sempurna untuk nya
Yah—dulu sih ia memang menyimpan perasaan pada lelaki itu, karena kebaikan hatinya dan juga wajah nya yang manis
Tapi saat dirinya ingat jika ibunya pasti akan mengincar felix maka ia urungkan perasaan nya. Ia hanya tidak ingin felix terluka seperti ia melukai jisung
"Tidak. Aku tidak menyukainya"
"A-ah begitu baiklah. Maaf jika aku lancang menanyakan hal tersebut"
Hyunjin menggelengkan kepala nya "tidak apa. Lagipula aku tidak terlalu memikirkan soal hubungan, cinta dan sebagainya. Itu semua mimpi buruk bagiku"
Eric menghela nafas, yang sebenarnya adalah karena hyunjin masih merasa takut dan trauma karena jika diingat-ingat setiap kali hyunjin dekat dengan seseorang maka seseorang itu akan celaka
Atau ada yang mencoba berteman dengan nya tapi di hari berikut nya orang itu tidak akan mau lagi mengenal hyunjin. Wajar saja hyunjin berkata demikian
Eric jadi merasa kasihan pada hyunjin
"Setiap manusia itu diciptakan tuhan dengan kisah nya masing-masing. suatu saat nanti kau pun akan mendapatkan kisah seperti itu. Teman, sahabat, kekasih, pekerjaan. Atau apapun itu. Kau hanya perlu bersabar sedikit lagi, aku yakin kau akan mendapat kan nya"
Hyunjin total bungkam mendengar hal tersebut. Entah kenapa ia jadi merasa sedikit bersemangat setelah mendengar ucapan eric
Hyunjin pun berharap demikian. Ia ingin mendapatkan kisah seperti itu
"Ngomong-ngomong, apa aku bisa meminta bantuan mu?" tanya hyunjin dan tentu saja diangguki oleh eric
"Iya tentu saja tuan hyunjin"
Hyunjin menggerakan tangan nya meminta eric untuk mendekatkan telinga nya. Dan hyunjin membisikan sesuatu
Sesuatu yang akan menjadi rencana kehidupan nya di masa depan
•••
Changbin menyantap makanan nya dalam diam. Begitu fokus dengan kedua alis yang mengerut
Felix yang menatap nya hanya bisa berkedip menunggu pendapat. Makanan yang sedang changbin makan adalah masakan kedua nya untuk changbin
Karena menurut felix memesan makanan cepat saji itu tidak terlalu baik untuk pencernaan maka felix memutuskan untuk memasakkan sesuatu untuk makan malam nya dengan changbin
YOU ARE READING
[02] 渋谷の男 || ChangLix
Fanfiction:; Shibuya no Otoko Hanya kisah biasa bagaimana Felix si remaja Aussie yang ikut pindah ke negara lain karena pekerjaan sang papa "dari sekian banyak negara kenapa harus jepang papa?! Bukan kah rusia lebih bagus? Banyak lelaki dengan kantong tebal...