•Beach & Barbeque• Part 01

6.5K 1K 170
                                    

"AAAAAAAAAAA!!!"

Changbin mengusap telinga nya yang pengang karena teriakan spontan yang felix lakukan.

Ada apa sebenar nya dengan bocah ini? Dua minggu lalu tepat nya saat changbin memberi kabar pada felix bahwa honey moon ini mereka akan terbang ke sydney

Dan reaksi felix benar-benar membuat changbin kewalahan di tiap hari nya. Senang sih karena felix senang dengan kejutan nya, tapi jeritan dan tepukan tangan tiba-tiba yang felix lakukan kadang membuat changbin terkejut sendiri

"Kido, telinga ku sakit"

Felix beralih memeluk tubuh kekar suami nya erat. Tidak lupa telapak mungil nya mengusap telinga itu perlahan

"Maaf, aku hanya terlalu senang huhuhu"

Changbin hanya membalas nya dengan sebuah senyum tipis. Ia membuka pintu mobil, menyuruh felix untuk segera masuk ke dalam mobil sebelum hujan turun

"Kemana kita akan pergi?!!!" tanya yang lebih muda sambil memasang seat belt. Changbin hanya berdehem "alabama. Birmingham"

Felix menutup mulut nya seketika. Dalam hati menjerit menahan senang karena changbin akan membawanya ke tempat se-Kaya Birmingham. Tidak! Felix lupa jika tujuan mereka menginjakan kaki di sini adalah bulan madu

Ya. Bulan madu!!

"Kid? Ada apa dengan wajah mu?" diantara fokus nya changbin menoleh sejenak saat merasa tidak ada ucapan juga pergerakan dari felix. Ia sentuh kepala dengan surai yang sudah di semir hitam

"Perut mu sakit? Mau berhenti di rest area—"

"No!! Aku baik-baik saja hanya—"

"Hm? Hanya apa? Apa kau keberatan dengan alabama? Ingin mengubah destinasi? Jika memang iya kau bisa mengubahnya dan kita akan pergi ke tempat yang kau mau"

Felix menatap changbin beberapa menit. Lelaki dengan potongan undercut itu jadi bersikap beda setelah menikah. Felix kan jadi makin sayang—

"Alabama oke untuk ku hihihi"

"Baiklah jika itu mau mu. Aku memiliki satu penginapan di sana—"

"Haaa?!!! S-serius?!! Kenapa kau tidak memberi tauku ? Ahhh!!! Kak changbin aku terkejut hiks—"

Felix pura-pura menyapu bawah mata seolah ada air mata yang terjatuh, changbin hanya memutar mata nya melihat tingkah felix yang semakin menjadi akhir akhir ini

"—kau sangat kaya, bagaimana cara mu menghabiskan kekayaan?"

"Kau bermaksud ingin menghabiskan nya lixie?"

Felix tertawa mendengar nya, ia menepuk-nepuk biceps changbin main-main

"Tentu saja tidak kak~"

"Hm. Kau bisa menghabiskan nya jika memang kau mau, asal itu membuat mu senang. Aku bisa memberikan semuanya untukmu"

Felix merona tipis, bibir tipis changbin memang selalu bisa membuat jantung felix berdegup kencang

"Kak hentikan itu~ kau jadi seperti budak cinta, apa kau tidak malu jika kak chan mengetahui ini?"

"Malu? Tentu saja tidak. Jangan bodoh, aku bekerja pagi sampai malam memang nya untuk siapa? Tentu saja untuk mu kiddo. Budak cinta? Cih—wajar kan? Kita sudah terikat resmi di mata tuhan dan hukum—"

"B-baiklah hentikan itu atau aku tidak mau bicara lagi padamu"

Changbin mengulum senyum. Kekasih nya baru saja merona hebat. Manis dan cantik—changbin bersyukur saat itu bertemu dengan nya di konbini

[02] 渋谷の男 || ChangLixWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu