---
"Pa. Dari sekian banyak negara kenapa harus jepang?"
"Tidak tau. Papa hanya menerima perintah saja, boss meminta papa di pindah tugaskan di shibuya jadi papa tidak bisa menolak nya"
Felix mendengus. Memilin surai blonde nya dengan jari sambil menatap sang papa yang menyetir
"Kenapa tidak minta ke mexico atau rusia saja? Di sana dingin dan indah. Aku akan betah"
"Yang ada papa di pecat jika mengatur lix"
"Yasudah, papa resign saja dari kantor,—"
"Lalu kau akan makan apa? Papa tidak bisa lagi membelikan mu coklat hangat dan pie"
Felix menatap genggaman nya pada telapak minki.
Tidak, felix tidak ingin coklat hangat, felix tidak ingin pie dan yang lain nya
Felix hanya ingin minki kembali padanya.Hanya minki keluarga satu-satunya bagi felix, minki yang selalu ada di sisi nya di setiap kesedihan, senang, canda dan tawa.
"Pa"
Sudah cukup tuhan memisahkan dirinya dengan sang ibu, felix tidak keberatan sama sekali karena saat itu ibunya mengatakan jika ia tidak bisa mengurus felix
Felix di buang oleh ibunya sendiri. Dan saat itu minki lah satu-satunya pahlawan
Hanya minki yang selalu mengerti nya. Mencukupi segala kebutuhan bahkan selalu memberi felix apa yang felix inginkan sekalipun mereka sedang tidak memiliki uang
"Papa, terima kasih sudah menjaga felix. Felix janji akan menjadi anak yang baik, felix janji tidak akan merepotkan siapapun yang ada di sisi felix"
Satu kecupan felix beri pada telapak sang papa yang tidak lagi hangat, ia menyandarkan kepala nya pada telapak itu, merasakan lembutnya telapak yang selalu mengusak surai nya setiap malam
"Papa— papa harus tau, aku akan mengatakan sesuatu yang tidak pernah kau dengar sebelumnya
Papa itu sangat tampan, papa seperti malaikat bagiku. Felix ingat saat papa belum memiliki pekerjaan, papa memberi ku secangkir coklat panas padahal saat itu papa sedang tidak punya uang
Papa— maaf felix selalu membuat mu kerepotan selama ini. Felix banyak meminta ya? Tapi felix melakukan itu tidak sungguh-sungguh kok, seandai nya papa tidak memberikan apa yang ku mau. Aku tidak akan marah padamu
Bagaimana bisa aku marah pada malaikat seperti mu yang memberi ku hidup, hehe"
Felix mengusap air mata nya perlahan, berusaha sekuat yang ia bisa untuk menahan suara nya agar tidak bergetar karena tangis yang ia tahan
"Rasanya seperti mimpi melihat papa terbaring seperti ini. Baru kemarin kita menghabiskan waktu bersama, baru kemarin aku tidur di dalam pelukan mu sepanjang malam.
Pa? Sejujurnya aku sedih, tapi felix harap ini yang terbaik. Felix sudah besar, papa jangan khawatir karena felix akan baik-baik saja"
Felix menatap langit-langit ruangan, sedikit mencengkram pegangan nya pada telapak sang papa karena felix merasa dirinya akan meledak menahan tangis
"Hey, menangislah" changbin tarik kepala felix hingga menyandar pada tubuh nya
Karena perlakuan changbin barusan membuat felix akhirnya mengeluarkan tangis nya yang sejak tadi ia tahan
Pilu, dan menyakitkan di dengar. Changbin ikut merasakan bagaimana sedihnya menjadi felix. Ditinggal di usia yang masih sangat muda, tinggal di negara asing tanpa saudara
VOUS LISEZ
[02] 渋谷の男 || ChangLix
Fanfiction:; Shibuya no Otoko Hanya kisah biasa bagaimana Felix si remaja Aussie yang ikut pindah ke negara lain karena pekerjaan sang papa "dari sekian banyak negara kenapa harus jepang papa?! Bukan kah rusia lebih bagus? Banyak lelaki dengan kantong tebal...