Hyunjin mengusap permukaan pipi nya yang baru saja kena tampar. Bukan sekali dua kali ia mendapat tamparan bahkan pukulan dari wanita tersebut
Jika hyunjin tidak patuh pada apa yang di perintahkan sang mama maka balasan nya adalah tamparan, pernah sekali hyunjin melanggar aturan dengan pergi keluar rumah tanpa izin.
Padahal hyunjin hanya pergi ke supermarket untuk membeli mie dan memakan nya di sana—seperti orang-orang lain yang sering ia lihat saat perjalanan pulang sekolah
Namun belum sempat hyunjin menyeduh mie nya, ia lebih dulu di tarik oleh para bawahan sang mama. Di seret masuk ke dalam mobil dan di bawa pulang
Saat sampai di rumah, dirinya habis di pukul oleh telapak yang entah kenapa terasa panas di tubuh nya
Hyunjin tidak mengerti kenapa wanita itu begitu melarang nya pergi, tidak taukah jika dirinya sangat kesepian? Bahkan di hari libur seperti ini pun dirinya harus tetap di rumah
Tidak tau harus apa
"Hhhhhhh" jadi yang bisa hyunjin lakukan saat ini hanyalah duduk terdiam menatap langit yang sangat cerah. hanya dengan berkhayal jika suatu saat ia bisa pergi ke suatu tempat bersama teman-teman entah kenapa itu bisa membuat nya senang
Hyunjin merentangkan tangan nya ke atas, ke arah langit biru. Rasanya seperti ia bisa menyentuh langit hanya dengan uluran tangan ringan
Seandai nya itu bisa terjadi—
TUK-
Sebuah kelopak bunga berwarna orange tiba-tiba saja mendarat di atas tangan nya. Tanpa sebab, tiba-tiba saja hyunjin menitikan air mata
Kelopak bunga itu terlihat berkilau lembut saat di sentuh namun di saat bersamaan rasanya seperti berduri—hyunjin merasa jantung nya memompa dua kali lebih cepat
Akan kah terjadi sesuatu padanya ? Siapa yang mengirim kelopak bunga ini? Siapa yang menyampai kan untaian harapan untuk diterbangkan? Siapa?
'Terima kasih'
••••
Semenjak kejadian tadi kini changbin hanya bisa terdiam bisu. Tidak ada kata terucap selain deheman singkat
Padahal biasanya changbin banyak mengoceh, meledek dan menasihati. Felix kan jadi bingung apa dirinya punya salah?
"Felix? Uh— terima kasih sudah membantuku semalam. Jika tidak ada dirimu mungkin aku tidak akan bangun hingga sore ini"
Felix mengangguk, namun tatapan nya tak lepas dari changbin seolah menunggu sesuatu terucap dari mulut lelaki dewasa itu
Changbin jadi gugup sendiri, ia menggaruk tengkuk belakang nya yang tak gatal. Lalu beralih mengusak surai blonde yang lebih muda
"I-istirahat lah, aku harus pergi sekarang"
Felix menurunkan garis bibir nya jadi melengkung ke bawah, mengangguk sambil memutar arah untuk kembali ke villa nya
Sementara changbin masih diam di tempat nya menatap punggung felix. Ada yang aneh, maka dari itu changbin berdecak keras dan kembali menarik pundak felix keras hingga bocah itu sedikit tersentak dan oleng
"S-sir??"
"Ya!! Apa!! Ada apa dengan wajah mu hah!! Hentikan wajah sedih mu itu sekarang juga! Aku jadi tidak tega melepas mu aaah~ dan kenapa memanggil ku 'Sir' lagi?!! Sudah kubilang panggil saja 'kak' aku tidak keberatan"
Felix jadi kaget dengan perubahan sifat changbin yang drastis. Sebelumnya lelaki itu hanya diam seperti malas berinteraksi dengan felix tapi sekarang?
YOU ARE READING
[02] 渋谷の男 || ChangLix
Fanfiction:; Shibuya no Otoko Hanya kisah biasa bagaimana Felix si remaja Aussie yang ikut pindah ke negara lain karena pekerjaan sang papa "dari sekian banyak negara kenapa harus jepang papa?! Bukan kah rusia lebih bagus? Banyak lelaki dengan kantong tebal...