4. MASIH SAMA

1K 95 58
                                    

REA berjalan gontai memasuki rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

REA berjalan gontai memasuki rumahnya. Ia menghembuskan nafasnya pelan. Saat membuka pintu, ia mengernyit bingung. Setaunya ia tadi berangkat sekolah menguncinya. Kenapa sekarang tidak tetkunci?

Ia memasuki rumahnya dan terkejut mendapati Herma yang duduk santai di sofa. "Lo ngapain di rumah gue?!"sentak Rea.

Herma menatap Rea sinis. "Ini rumah Lo? Hah? Rumah Lo baby?"ujar Herma bangkit dari duduknya dan mendekati Rea seraya berucap sensual ditelinga Rea.

"Ap-apaan sih lo!"ujar Rea lalu agak menjauh dari Herma.

"Kenapa menjauh? Nggak bisa jawab hmm?"

" Iya gue tau ini rumah Lo. Puas?"

"Sangat baby."

"Nggak usah panggil-panggil gue beba bebi!"

"Itu panggilan sayang gue buat Lo. Sekarang, ikut gue!"ujar Herma lalu menarik tangan Rea. Ia berjalan menuju mobilnya yang berada di gang depan.

"Lo apa-apaan sih narik narik gue!"

" Diem!"

Herma memasukkan Rea kedalam mobilnya lalu membawanya menuju suatu tempat. Diperjalanan Rea masih saja memberontak kepada Herma.

"Kita mau kemana sih?!"

"Gue bilang diem njing!"bentak Herma. Rea seketika terdiam, ia menatap Herma takut.

Tak lama, mereka telah sampai di sebuah gedung tua. Herma membuka pintu mobil lalu kembali menarik Rea untuk mengikutinya. Rea hanya menurut dibawa Herma.

Sesampainya di sebuah ruangan. Herma mendudukkan Rea di sebuah sofa yang terdapat disana. "Lo diem disini!"ujar Herma lalu berlalu dari hadapan Rea.

Rea mencebikkan bibirnya. "Ck! Ngapain sih disini? Mana serem lagi."

Tiba-tiba seseorang masuk kedalam ruangan itu. "Her?!"teriak seseorang tersebut. Rea tersentak kaget. Ia menatap seorang lelaki yang ada didepannya bingung.

"Siapa lelaki itu?"

"Lo siapa? Dan, ngapain Lo disini?"tanya lelaki itu.

"A-apa? Hah? Nggak ngapa ngapain gue. Suerr!"ujar lugas Rea.

"Ga jelas bgt Lo!"

Tak lama Herma masuk, ia menatap lelaki yang ada dihadapan Rea. "Ngapain Lo kesini?"tanyanya.

"Ck, gue kesini mau ngasih tau Lo penting."ujar lelaki tersebut, dia adalah Yoqi. Temannya atau busa disebut kaki tangannya juga.

Herma kembali menatap Rea. Ia mengisyaratkan agar Rea masuk kedalam ruangan yang ada disampingnya.

"Lo kesana."

"His kenapa gue harus kesana segala sih? Penting banget emanv yang diomongin?"tanya Rea.

"Lo nggak usah banyak omong! Sekarang masuk."ujar dingin Herma. Rea langsung mengangguk patuh, ia sedikit takut melihat tatapan Herma.

Setelah melihat Rea yang menghilang dari balik pintu, Herma menatap Yoqi. "Mau ngomong apaan?"

"Huh, gue dikasi tau tadi. Kalo cewe yang Lo suruh itu malah mau ngelabuin Lo."

"Ngelabuin gimana?"

"Dia deketin si Samudra mau minta tolong buat lepas dari Lo."

Nafas Herma seketika memburu. "Anjing! Lo keluar sekarang!"ujar marah Herma.

"Bentar, jangan bilang cewe yang Lo suruh itu cewe tadi?"

"Bacot! Buruan keluar Lo!"teriak Herma. Kedua matanya sudah memerah. Dia tak menyangka gadis itu akan bermain main kepadanya.

"Tunggu pembalasan gue!"

______

HOLAA 🙌

Maaf cuma sedikit guys! Gantung ya?

Spam next dong guys!

Vote+komen ya

See u ✨


78 Day with Herma |On Going|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang