PROLOG

3.6K 202 15
                                    

  Langkahnya tertatih menuju rumah yang menjulang tinggi. Sembari terisak, ia memencat bel rumah tersebut. Tak ada jawaban sama sekali dari pemilik rumah.

Rea, Edrea Letta. Gadis tersebut adalah Rea, ia pergi kerumah ini bertujuan menemui lelaki bernama Herma Zaujan. Lelaki bejat yang lari dari tanggung jawab saat ia sedang berbadan dua. Sakit, itulah yang sedang dirasakan Rea.

"Permisi!"

Pintu rumah terbuka dan mendapati perempuan paruh baya, Rea pikir pasti asisten rumah tangga.

"Eh, iya non. Ada yang ingin saya bantu?"

"Bi, Hermanya ada?"tanya Rea.

"Aduh! Den Herma ya non? Den Herma udah jarang kesini non."ujar perempuan paruh baya tersebut.

"Terus dia dimana bi?"

"Biasanya dia tinggal di apartemen nya non, didaerah ******"

"Aku udah kesana bi, tapi di-dia nggak ada."ujar Rea terbata.

Rea sudah mencari Herma kemana-mana. Mulai dari apartemen, tempat dia nongkrong dan di markasnya. Pilihan terakhir nya yaitu disini, rumahnya.

"Yah, kalo gitu saya nggak tau lagi non."

"Yaudah makasih ya bi."

Rea berbalik, ia melangkah pergi dari kediaman lelaki itu. Ia bodoh, andai saja ia tak menerima tawaran sialan itu, pasti hidupnya tidak akan seperti ini.

"Aku harus kemana lagi Tuhan. Hikss.. semua orang mulai meninggalkan ku, aku harus pergi kemana? Dan anak ini? Aku bahkan tak tau dimana keberadaan ayahnya."ujar Rea terisak.

"Kita akan pergi, aku nggak akan bunuh kamu"gumam Rea sembari mengelus perutnya. Ya dia memutuskan pergi, pergi dari kehidupan Herma dan pergi jauh dari tempat ini.

___

Holaaaa

Ini masih prolog ya! Tungguin part-part selanjutnya.

Yang penasaran sama kehidupan Rea sebenarnya, maka akan terungkap disini.
So? Stay tune ya!

Vote+komennya mana donggg!?

See u guys!🌹

78 Day with Herma |On Going|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang