empty sky

558 88 23
                                    

jakarta.
2023, december 31.

suara debuman keras di langit tepat pukul 12 malam itu membuat bright mau tak mau memandang jauh ke atas langit. menikmati kembang api yang saling berlomba-lomba untuk meledak duluan.

lewat balkon kamarnya, dia memandang kosong pada langit hitam yang dihiasi warna-warni itu.

mengamati setiap percikan-percikan kembang api yang jatuh ke bawah.

hampir lima menit dia cuma berdiri di sana tanpa melakukan apa-apa sebelum seseorang mendobrak pintu kamarnya dengan keras tanpa peringatan.

membuat bright refleks melempar sapu didekatnya pada off yang baru saja masuk ke kamarnya dengan cengiran bodoamat.

untungnya, karena sudah terbiasa dilempari barang-barang oleh teman-temannya itu, off berhasil menghindar dengan cepat.

"TAHUN BARU, BROOOOOOO!!! MAKIN TUA LU! JANGAN GALAU TERUS! NTAR GAMPANG KERIPUTAN KAYAK GUN!" teriak off heboh, berlari dan langsung melompat ke atas punggung bright.

bright yang belum ada persiapan itu, mau tak mau menggerakkan tangannya untuk menahan paha off agar temannya itu tidak jatuh.

"maksud lo gue keriputan gitu, hah?!" seruan suara dari balik pintu kamar bright membuat kedua lelaki yang sedang gendong-gendongan itu melongo.

sosok gun muncul dari belakang pintu dengan mata yang menyipit dan tangan yang bertolak pinggang, membuat off tiba-tiba merasakan bulu kuduknya merinding sekujur tubuh.

"bercanda! elah, baperan."

"MINTA MAAF DONG! kalo salah tuh minta maaf! bukannya ngatain baperan!"

gun segera menjewer telinga off kencang-kencang untuk menyuruh lelaki itu turun dari punggung bright yang sedari tadi cuma diam dengan tampang nelangsanya, menikmati jeritan minta ampun dari off.

"turun sana, bang. udah gue siapin bakar-bakarannya. lo tinggal maem doang." suruh gun tanpa melepas jewerannya pada telinga off.

bright mengangguk kecil, kemudian berjalan melewati off dan gun dengan masa bodoh.

"di bawah ada siapa aja?" sebelum dirinya berhasil menutup pintu kamar, bright menyempatkan diri untuk bertanya.

gun yang awalnya sedang menampari pantat off itu menoleh sebentar pada bright yang memunculkan kepalanya di celah pintu kamar.

"prim doang." jawab gun.

bright mengangguk kecil, lantas melenggang pergi dan membiarkan jeritan off semakin mengeras kala pintu kamarnya sudah ia tutup.

tak lama setelah bright sampai ke lantai satu di ruang tengah untuk menemui prim yang duduk sendirian, off dan gun pun menyusul.

tentu saja dengan bekas kemerahan di telinga off akibat jeweran keras dari gun.

prim menyodorkan piring berisi jagung bakar yang baru saja selesai ia dan gun bakar di halaman depan rumah ke hadapan bright.

dengan senang hati, bright menerimanya, mengucapkan terimakasih dengan riang, dan langsung mencomot jagung bakarnya dengan bahagia.

namun, seiring dengan gigitan pertamanya.

kilas balik wajah win yang sedang menatapnya dengan penuh binar itu melekat di kepalanya.

mengingat kembali sosok mereka dulu yang pernah bahagia di warung jagung bakar.

"eh, btw soal jagung bakar. bright, lo inget nggak sih lo pernah viral dulu sma karena nyawer di depan tukang jagung bakar?" celetuk off yang mulutnya belepotan karena saus.

warm on a cold night • brightwinDove le storie prendono vita. Scoprilo ora