Sarah menganguk sambil tersenyum tipis.

"Den, habis nonton kartun jangan lupa siap-siap ke Gereja. Oma mau mandi dulu," pesan Oma sebelum pergi dari ruang tamu.

"Tapi Oma— jangan ke Gereja yang di deket rumah ya."

"Kenapa?"

"Habisnya Denata kapok di marahin pendeta."

"Oh kamu buat ulah lagi?" tanya Oma galak.

Denata jadi kikuk sendiri. "Ehh itu Oma. Denata ada tugas kelompok. Jadi gak bisa ke Gereja bareng Oma gapapa 'kan?"

"Alesan. Bilang aja lo malu ke Gereja gara-gara ada masalah sama pendeta," ujar Liora membuat Denata menelan salivanya. Liora seperti bisa membaca pikirannya saja.

*****

Bu Ningrum guru sejarah menulis tugas untuk mata pelajarannya hari ini. Anak-anak kelas X IPS-1 juga terlihat ada yang sedang mengobrol, diam, bahkan ada yang bermain ponsel tanpa sepengatahuannya.

Tugas yang akan di berikan hari ini:

1. Tulis lirik lagu gugur bunga dan karatangan pahlawan

2. apa saja makna dan nilai yang terkandung dalam lagu tersebut

"Ibu lagu karatangan pahlawan tuh, dari Sunda nya?" tanya Ujang karena Ujang memang asli orang sunda jadi ia tahu lagu-lagu sunda.

"Iya Jang. Kamu tau?" tanya Bu Ningrum.

"Tau dong bu, nu kieu 'kan lirikna." Ujang mulai mengatur napas sebelum bernyanyi.

"Teu honcewang sumoreang."

"Tekadna pahlawan bangsa."

"Cadu mundur pantrang mulang."

"Mun maksud ta can laksana."

"Hahaha." terdengar suara gelak tawa dari anak-anak kelas saat Ujang bernyanyi. Bukan karena salah lirik tapi suara nyanyian Ujang begitu fals. Bahkan ada yang sampai sakit perut.

"Jang, kalau gak bisa nyanyi diem aja lo! Pake sok-sokan nyanyi lagi," cibir Farrel.

"Farrel! Kamu tau gak makna dari lagu itu apa? Pahlawan itu berjuang bersama. Tanpa membeda-bedakan dan menghina satu sama lain."

"Saya gak menghina Bu, tapi emang kenyataannya. Suara Ujang Fals."

"Sudah-sudah lebih baik kalian kerjakan! Tidak di Pr 'kan. Harus beres hari ini juga!" terdengar helaan napas kasar dari murid kelas. "Oh ya satu lagi. Jangan nyontek sama kerja sama. Awas aja kalau kalian nyontek. Ibu bakal hukum kalian lari keliling lapangan!" ancamnya.

"Iya Bu!"

Murid-murid mulai mengerjakan tugasnya di buku tulis masing-masing. Sedangkan Bu Ningrum malah asik memainkan ponselnya.

"Ibu Ningningnya gak bisa diem."

"Ibu Farrel nyontek."

"Ibu liriknya boleh liat mbah google 'kan?"

"Ibu izin ke toilet."

Denata [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang