Tiga

96 14 6
                                    

Musik disko menggema di dalam ruangan. Lampu remang remang berbagai warna menghiasi langit langit. Aroma parfum dan alkohol yang pekat mengganggu indra penciuman.

Memutuskan sebelah pihak, mereka ber-4 mendatangi sebuah kelab malam.

Memaksakan kehendak atau menolak pun percuma, Toru tahu seperti apa 3 orang yang kini duduk di hadapannya.

Di atas nakas, tersaji 3 botol anggur merah, 3 kaleng bir, 3 kaleng soda, 1 botol arak murni dan sebuah wadah yang berisi kristal es tak lupa sekop kecil untuk mempermudah dalam mengambil es batu.

Toru mengambil kacang tanah sangrai dan memakannya dengan malas. Tidak mau bergabung dengan 3 temannya yang tampak heboh.

Taka menuangkan anggur ke dalam gelas, di ikuti dengan bir, lalu arak murni. Mata bulatnya berkaca kaca. Sebagai penutup, dia meraih botol yang berisi cairan soda.

"Hei Taka, apa benar campurannya segitu?" tanya pria yang bernama lengkap Tomoya Kanki.

"Kau meragukan racikan ku?"

Ryota memandang segelas minuman yang sudah tercampur di tangannya "Em Mori chan, aku tidak mau mabuk. Besok ada kelas pagi"

Merasa di protes, Taka menghela napas kasar "Aku hanya menuangkan sedikit arak" mengambil satu sendok sekop es batu "Ini akan membuat kadar alkoholnya berkurang"

"One san, kami pesan kacang lagi" teriak Taka pada salah seorang pelayan kelab yang kebetulan melintas.

"Memakan kacang juga akan membuat mu lebih kuat minum"

Tomoya diam diam mengulurkan tangannya untuk meraih botol anggur, tetapi mata elang Taka terlalu jeli. Spontan Taka menepis tangan Tomoya "Tidak boleh, kau hanya boleh minum racikan buatan ku"

Ryota yang tampak ragu ragu, menahan napas kemudian menghabiskan satu gelas dalam sekali teguk "Aaaaa" teriaknya sambil menutup mata dengan rapat.

"Bagaimana?" tanya Tomoya antusias.

"Amaizing"

Taka mendengus "Tentu saja, kau meremehkan minuman buatan Takahiro Moriuchi" menepuk dadanya dengan bangga "Aku bahkan lebih pandai daripada bartender itu" lirik Taka pada seorang bartender yang sedang asik menuangkan minuman untuk tamu seorang pria dewasa yang nampaknya pekerja kantoran.

Taka kembali menuangkan berbagai cairan ke dalam sebuah gelas dan menyodorkannya pada si pendiam yang hanya memakan kacang "Ini minuman lah Toru san. Aku membuatnya khusus untuk mu"

Tomoya dan Ryota saling melempar tatap dengan ekspresi malas.

Merasa ada yang memanggil namanya, Toru menoleh. Salah satu alisnya terangkat, menatap heran minuman aneh di atas nakas.

Di banding dengan yang di minum Ryota tadi, cairan di dalam gelas ini lebih jernih. Tetapi tetap saja, aromanya membuat Toru mual. Sebenarnya saat datang beberapa saat lalu, Toru memesan sebotol air putih namun di ejek oleh Taka. Dan Taka pula yang membatalkan pesanan satu satunya minuman yang di anggap normal oleh Toru.

Toru mengalihkan pandangannya dari benda di atas nakas.

"Ayo lah Toru san, aku berjanji tidak ada racun di dalam minuman ini"

Ryota dan Tomoya tertawa terbahak, baru kali ini mereka mendengar pria yang selalu menang di kelompok mereka ber-4 memohon.

Toru mengehela napas. Melempar segenggam kulit kacang ke tempat sampah yang berada di bawah meja nakas.

Tangannya terulur, meraih minuman yang di berikan padanya. Satu satunya alasan dia minum, hanyalah karena itu buatan Taka. Dia merasa harus menelan benda itu.

romeo dan julietWhere stories live. Discover now