Bagian 6 - pesta.

907 21 0
                                    

Happy reading🤗

Sebelum pindah ke mansion milik Arga. Lexa menyempatkan diri untuk menjenguk mamanya terlebih dulu.

"Mah." Suara Lexa membuyarkan lamunan Ratna yang sedari tadi hanya menatap jendela.

"Lexa, kenapa kamu baru datang nak? Mama sangat rindu" hati Lexa bergetar mendengar ucapan Ratna. Bagaimana tidak? Ratna kini hanya seorang diri.

"Ya Tuhan, bagaimana ini? rasanya aku tidak tega jika harus meninggalkan mama sendiri apalagi membohonginya."  Lexa berusaha mati²an agar tidak menangis didepan Ratna.

"Ah, maaf ma. Lexa sedikit sibuk dengan pekerjaan Lexa. Mama apa kabar? Apa mama sudah sedikit baikan?" Tanya Lexa sambil mengusap lembut lengan Ratna.

"Mama sudah sangat baik. Mama hanya memikirkan papamu nak. Tadi pak ridwan kesini untuk menjenguk mama dan memberi tau bahwa perusahaan kita bangkrut." Ucap Ratna dengan suara paraunya.

"Maaf Lexa tidak memberitahu mama sebelumnya. Lexa takut kondisi mama semakin menurun."

"Lalu bagaimana dengan rumah kita nak? Sekarang kita akan tinggal dimana?" tanya ratna. Kini suaranya berubah menjadi tangisan.

"Mah, kita tetap akan tinggal di rumah kita. Pemilik perusahaan yang meminjami papa dana telah mengizinkan kita untuk tinggal di rumah kita dan tidak akan menyitanya. Tapi dengan beberapa syarat." Ucap Lexa menenangkan Ratna.

"Syarat apa Lexa?"

"Lexa harus bekerja di perusahaannya mah." sedikit tidak masuk akal, tapi hanya itu alasan yang Lexa persiapkan.

"Bekerja? Bukankah kamu baru saja lulus SMA?"

"Oh itu, mmm disana memang memperkejakan anak-anak muda seperti Lexa mah," Oh sungguh, alasan yang tidak masuk akal dan konyol. Tapi hanya ini alasan yang Lexa persiapkann, sial.

"Baiklah. Maafkan mama nak, kamu harus menanggung beban diusiamu yang masih sangat muda. Mama seperti gagal menjadi orang tua." ucap Lexa tertunduk lesu.

"Mah, Lexa tidak keberatan sama sekali menjalani hidup seperti ini asalkan bersama mama. Mama adalah orang tua paling hebat di bumi ini. Sekarang yang perlu mama lakukan cuma istirahat dan cepat pulih ya mah." Lexa memeluk erat mama yang sangat dicintainya itu. Iya benar-benar tidak tega jika harus membohonginya seperti ini.

"Mah, Lexa pamit dulu ya. Ini hari pertama Lexa bekerja, jadi Lexa harus buru-buru. Mama cepet sembuh ya mah. Love you mah." Dengan berat hati, Lexa meninggalkan Ratna sendiri disana.

Kini Lexa sudah berada di mansion milik Arga. Ya, sangat mewah, bahkan ini lebih besar dan indah daripada rumah milik Alexa. Ia berjalan-jalan di sekitar ruang tamu di mansion itu. Banyak sekali foto-foto disana, mulai dari foto Arga kecil hingga Arga dewasa. Sungguh, pria ini sangat tampan, bahkan ketampanannya sudah ada saat ia masih kecil.

"Permisi, non." tiba-tiba seorang wanita paruh baya mendatanginnya.

"Ah, iya bu ada apa?" tanya Lexa.

"Panggil bi saja non. Bi iyem, saya asisten rumah tangga di sini. Oh iya, non mari saya antar ke kamar. Nak Arga tadi berpesan agar non segera diantar ke kamar untuk istirahat." kata ibu itu ramah.

"Baiklah. Ah, bu tolong jangan panggil saya non ya, itu terdengar risih di telinga saya." kata Lexa dengan senyum lembut. 

Lexa sudah berada di sebuah kamar. Kamar ini sedikit lebih luas dari kamar Lexa dulu. Jendelanya besar dan menghadap langsung ke arah kolam renang. Pemandangan yang indah batin Lexa. Ia harus mulai membiasakan diri disini, termasuk beradaptasi dengan CEO sialan itu.

Touch your heartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang