Bagian 2 - Dilema

1.5K 26 1
                                    

Happy reading🤗

-Author pov-

Alexa sudah bersiap-siap untuk berangkat ke kantor lelaki tampan yang ditemuinya kemarin. Disepanjang perjalanan, Alexa tak henti-hentinya berfikir tentang syarat apa yang harus dia lakukan, mengingat hutang papanya begitu besar. Apakah mungkin ia akan menjadi selir? Dari perawakannya, sepertinya pria itu sudah cukup dewasa dan sepertinya juga sudah menikah. Mana mungkin ada wanita yang menolak lelaki itu. Tampan, sukses dan mapan.

"Dia cukup tampan dan sexy. Sedikit dingin dan arogan, tapi sepertinya dia orang baik."

Beberapa saat kemudian, Alexa sudah memarkirkan mobilnya. Ia memasuki gedung tinggi itu dengan langkah gugup. Entahlah, Alexa juga tidak tau mengapa ia gugup. 

"Huffttt...." Alexa menghembuskan nafasnya agar sedikit rilex. Kemudian ia bertanya kepada resepsionis di gedung itu,

"Permisi,saya ingin menemui Pak Arga Gentala, dimana saya bisa bertemu dengannya?" tanya Alexa kepada resepsionis itu.

"Baik,apa sebelumnya anda sudah membuat janji dengan Pak Arga?" tanya resepsionis itu dengan senyum ramah.

"Belum, tapi saya di suruh Pak Arga untuk datang di kantornya jam 8 pagi, dan ini saya diberi kartu namanya." kata Alexa sambil menyerahkan kartu nama yang diberi Arga kemarin.

"Baik, anda bisa pergi ke lantai 10, lalu anda akan menemukan ruang Pak Arga yang tak jauh dari lift." Jelas resepsionis itu yang kemudian dibalas anggukan oleh Alexa.

Alexa nampak kagum dengan interior di gedung ini. Dan tidak hanya itu, pegawai disini sungguh modis dan cantik. Bahkan Lexa tidak menemukan pegawai dengan wanita tua disini.

Ting..

Pintu lift terbuka di lantai 5, ada seorang pria yang cukup tampan masuk ke dalam lift itu dan bergabung bersama Alexa.

"Karyawan baru?" tanya laki-laki itu memecah keheningan.

"Bukan. Saya hanya ingin bertemu dengan Pak Arga." jawab Alexa.

"Ooh, apakah anda temannya Arga? Atau teman dekat?"

"Bukan, saya bukan siapa-siapanya pak Arga."

"Aah, iya. Sebelumnya perkenalkan. Saya Petter, Petter Adams, manager di kantor ini." Kata lelaki itu sambil menyalurkan tangannya. Tangan itu disambut hangat oleh Alexa.

"Saya Alexa. Alexa Arsawijaya." jawab Alexa dengan senyum hangat.

Ting...

"Baik, saya keluar dulu. Sampai bertemu lagi Pak." ucap Alexa ramah.

"Tunggu!" teriak lelaki itu menghentikan langkah Alexa,

"Iya? Ada apa pak?" tanya Alexa.

"Haha, jangan panggil saya pak, saya tidak setua itu. Panggil saja Petter." Kata Petter. "Bolehkah saya meminta kartu namamu? Atau nomor telefon mungkin? Barangkali kita bisa bertemu lagi, jika kamu tidak keberatan tentunya."

"Mungkin lain kali." tolak lexa dengan senyum.

"Ah, baiklah. Terima kasih Alexa. Sampai jumpa lagi."

"Ya, Sampai jumpa lagi, Pe-tter?" jawab Alexa ragu-ragu.

Sambil berlali kecil,kini Alexa sudah berdiri di depan pintu kayu yang terlihat elegan dan mewah. Sebuah plat emas bertuliskan 'Chief Executive Officier' begitu indah menempel di pintu yang kokoh itu. Dengan nafas gugup dan tangan yang sedikit bergetar, ia memberanikan diri untuk mengetuk pintu,

Touch your heartWhere stories live. Discover now