Bagian 3 - Bantuan? 🔞(18+)

2.3K 23 0
                                    

Happy reading🤗

-Arga pov-

Kini aku berada di mansion ku, menghempaskan tubuhku diatas kasur. Selepas gadis itu pergi, dia benar-benar membuatku pusing. Kemarin dia memohon-mohon agar aku tidak menyita rumahnya, sekarang dia begitu sombong dan menolak tawaran berhargaku, sial. Aku benci dengan wanita pembangkang, dia bahkan berani membentak dan juga menentangku. Aku bisa saja membunuhnya saat itu juga, tapi entahlah, ada sesuatu dari gadis itu yang membuatku tertarik. Menurutku dia berbeda, hanya dia satu-satunya wanita yang berani menantang dan menentangku.

Ya, selama ini banyak yang menginginkanku bahkan memujaku. Dan tak jarang juga wanita-wanita itu menyerahkan tubuhnya secara cuma-cuma kepadaku. Tapi tak ada satupun dari mereka yang berhasil membuatku jatuh hati. Setelah Allysa pergi meninggalkanku, perasaanku telah lama mati. Dan wanita itu, entahlah, saat menatap matanya, ada sesuatu dari diriku bangkit, perasaan itu sama seperti saat aku masih bisa merasakan cinta. Bagaimanapun juga, aku harus mendapatkannya. 

Aku sangat menginginkan sesuatu untuk mengalihkan fikiranku tentang gadis itu saat ini. Seperti biasa, aku meminta Andre untuk memesankan satu wanita dan mengirimnya ke mansionku sekarang.

Tak lama kemudian, datang seorang wanita dengan mini dress seksi berjalan melenggak lenggok mendekatiku. Dia melepas bajunya satu persatu hingga tak ada lagi kain yang menempel di tubuhnya. Perlahan dia membuka resleting dan menurunkan celanaku hingga terlihat juniorku yang gagah sedang berdiri tegak. Wanita itu mengulumnya sesekali ia juga menjilat twinbals ku,

"Aahhh, yeah, terus disitu bitch, ouuhh fuckk..."

Aku sudah tak sabar lagi. Aku menarik wanita itu dan merubah posisinya menjadi doggy style. Aku memasukinya dari belakang, lubang ini tidak terlalu menjepitku, tapi aku tidak peduli, aku sangat ingin sekarang,

"Aahhh... Ahhh fasterrr babyhh ahhh" rancau wanita itu.

"As you wish bitch" aku mempercepat tempoku sambil menampar bokongnya,

Plak.. Plak... Plak..

Tidak kubiarkan gundukan itu menggelantung bebas. Ku remas kasar membuatnya menjerit,

"Arghh.. Argaahh... Ouuhh... "

Setelah 15 menit aku menggagahi wanita itu dengan berbagai macam gaya, kurasakan juniorku sudah mulai berkedut, aku segera mempercepat tempoku,

"Ahhh yess,ouuuhh fuck ahhhh,akuh.. Ham-ahhh pir-sampaihhh ahhh mmpphhh"

"Bersama bitch,aahhh"

Saat kurasa aku akan keluar, kucabut juniorku dan,

"Aahhhh Lexaaaa" aku mengeluarkan cairan itu di wajahnya, tubuhku ambruk. Kegiatan panas ini membuatku lemas.

"Ahhh, Arga. Kau sungguh nikmat. Betapa beruntungnya aku pernah kau gagahi seperti ini." ucap wanita itu. Bitch, aku sangat risih.

"Cepat pakai bajumu dan pergi dari rumahku. Bayaranmu sudah ku transfer." kataku dengan nada dingin.

"Cih.. Kau benar-benar tidak punya hati Arga. Apa kau selalu begini? Dan perlu kau tau, namaku Sandriana, bukan Lexa." setelah mengatakan itu, dia pergi.

Benarkah aku meneriakkan nama Lexa? Biasanya aku selalu menyebut nama Allysa saat pelepasan. Aaarghh ada apa denganku, kenapa wanita itu mengganggu fikiranku padahal baru sehari kita bertemu.

Dering telfonku berbunyi, sial, siapa yang menelfonku, benar-benar mengganggu. Tidak tertera nama disana,

"Halo, aku Alexa. Baiklah aku setuju dengan perjanjian tadi. Sekarang tolong bantu aku."  terdengar suara dari seberang sana, aku menyunggingkan senyum smirk andalanku, sudah kuduga dia akan kembali dan meminta bantuanku. Aku menang kali ini.

"Bagaimana? Kau mau membantu tidak? Jika tidak ya sudah." terdengar sura lagi dari seberang sana, kali ini nadanya mengancam, berani-beraninya dia, padahal saat ini dia yang sedang membutuhkanku,

"Kau ini meminta tolong atau merampok, nona manis? Bisakah kau meminta tolong dengan nada yang lembut dan sopan atau mungkin dengan nada yang seksi? Dengan itu orang akan segan menolongmu, nona."  kataku dengan nada yang sangat lembut, sungguh gadis itu membuatku ingin tertawa, padahal ia tak melakukan apa-apa.

"Baiklah, nanti aku akan meminta tolong dengan nada yang lembut seperti yang kau minta. Tapi tolonglah, sekarang darurat sekali,baku sangat membutuhkan bantuanmu." kata gadis itu.

"Kau membutuhkan bantuan apa, nona? Sebut saja."

"Bantu aku, mamaku harus dioperasi sekarang karna kondisinya kritis dan aku membutuhkan biaya untuk itu." ujar gadis itu dengan nada memelas. Baru saja tadi dia mengancamku, dan kini malah memelas.

"Baiklah, beri tahu aku nomor rekeningmu, nanti akan kutransfer sesuai yang kau butuhkan. Kau bisa menghubungiku lagi bila uangnya kurang. Cepat sembuh untuk mamamu. Dan jangan lupa perjanjiannya. Kau bisa menemui aku dikantor besok." Kataku.

"Baiklah, terimakasih Tuan Arga." Setelah itu sambungan putus. Ah, senangnya. Aku berjanji akan menghujaminya hingga pagi.

(18-01-21)

Touch your heartWhere stories live. Discover now