Wirasaksena -28-

9.8K 1.5K 123
                                    

Hari yang dinanti dengan persiapan yang bejibun itu akhirnya datang juga. Berbagai persiapan sebelum tampil dicek berulang kali.

Juna yang melihatnya hanya bisa berdecak malas.

"Jun penampilan gue oke gak nih ?? Terus topi udah rapi belum ??"

"Sudah. Lo udah cek itu ribuan kali dari kemarin"

Chandra mengangguk.

"Nanti kalian berangkatnya sekalian jemput mami ya. Gue minta tolong banget nih, udah buru-buru. Bye semua"

Chandra berlari kecil, benar-benar tampak terburu-buru. Membuat yang tiga lainnya hanya mampu menggelengkan kepala.

"Emang acaranya kapan ??"

"Ntar siang jam 11"

Zayn mendengus.

"Masih lama anjir tau gitu gue gak bangun tadi"

"Sama"

Nathan menumpukan tangannya di atas meja. Tidur diatasnya.

Bayangkan saja Chandra membangunkan mereka jam lima subuh!!!

Benar-benar minta dimutilasi. Hari Minggu tenang mereka diawali dengan gelegar suara Chandra.

"Tidur aja lagi kali ya ??"

Juna memutar mata malas.

"Ya tidur sana! terus keterusan sampai sore" sarkas luar biasa.

Kedua anak itu mendesah bersamaan. Jika yang mulia Arjuna sudah berkata ya mereka bisa apa ??

🥀🥀🥀

Ketiganya benar-benar menjemput Santika sebelum datang ke aula Fakultas Seni, tempat Chandra ah ralat teater mata akan tampil.

Saat sampai didepan aula sudah ada dua orang yang menjaga. Registrasi katanya.

"Untuk orang tua wali langsung ke depan ya Bu. Untuk penonton dibagian atas ya dek"

Keempatnya mengangguk. Nathan yang memang lebih dekat dengan Santika menyentuh pelan lengan bibinya itu.

"Kenapa Na ??"

"Tante tidak apa-apa sendiri ?? Atau Nana temani saja ??"

Santika tersenyum, menepuk pelan pundak Nathan.

"Tidak apa-apa. Sudah kalian kalau mau bergabung dengan teman-teman yang lain pergi saja"

Nathan mengangguk. Baru kemudian naik ke lantai atas.

Jadi aula ini ada dua lantai. Dengan bangku penonton dilantai atas dan bawah mengelilingi panggung. Semacam tribun.

Setelah mendapat tempat yang pas mereka mulai santai, bersandar pada bangku panjang disana. Menanti kapan drama Chandra ditampilkan.

"Astaga Nathan ganteng banget anjir"

"Juna juga"

"Aduh Zayn apalagi"

Tapi ternyata memang ketiganya tidak bisa ya tidak menarik perhatian. Bisik-bisik itu bahkan bisa mereka dengar dengan jarak yang begitu jauh. Juna menoleh menatap Nathan yang ternyata sudah dari tadi memakai masker.

Dilepas topinya kemudian memasangkannya ke kepala Nathan. Begini-begini adiknya ini masih sering gelisah dikeramaian. Apalagi sekarang mereka terang-terangan malah memperhatikan Nathan. Salahkan rambut badainya yang begitu mencolok mata.

"Udah gak papa. Ada gue"

Nathan tersenyum dalam diam. Bahagia untuk perhatian-perhatian kecil yang dia dapatkan.

Wirasaksena ✓Where stories live. Discover now