EPILOG

29.8K 1.6K 75
                                    

JANGAN LUPA BACA AUTHOR NOTES DI BAWAH!!

JANGAN LUPA BACA AUTHOR NOTES DI BAWAH!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Malam prom night akhirnya tiba.

Acara diadakan di sebuah ballroom hotel bintang lima yang berjarak setengah jam dari sekolah. Para panitia benar-benar bekerja keras, agar prom night berjalan dengan lancar.

Begitu sampai di depan hotel, Ares turun dari mobil, lalu membukakan pintu untuk Bianca. Mereka berdua tampak serasi dengan warna dress dan dasi yang sama, merah marun. Lagi-lagi, Bianca dibuat tersipu karena tindakan Ares.

"Come on, Princess," ucap Ares sembari mengulurkan tangan, membuat Bianca salah tingkah. Setelah memberikan kunci mobil pada petugas valet, Ares dan Bianca segera menuju lift untuk ke ballroom yang terletak di lantai paling atas.

Begitu memasuki ballroom, mata Bianca langsung menyapu sekeliling, mencari keberadaan teman-temannya. Ia terkesiap saat Ares menyampirkan jasnya di pundak Bianca.

"Dingin," ucap Ares singkat. Bianca hanya mengangguk.

"Itu Nela sama Brian, ayo!" Bianca menarik tangan Ares menuju stan makanan, di mana Nela dan Brian berada.

"Akhirnya ada yang dateng juga. Lama amat sih lo berdua!" keluh Nela, menatap tajam Bianca dan Ares. Bianca menyengir. "Tadi lupa naruh sepatu di mana. Nyariin dulu satu rumah."

"Sisa si Ma— aduh, minggir dulu!" Nela mendorong wajah Brian yang terlalu dekat, menjauh. Brian mengerucutkan bibirnya kesal, memilih bergelayut manja di lengan Nela.

"Marah-marah mulu. Nanti cep—"

"Aku cepet tua ya gara-gara kamu!" sahut Nela kesal. Brian hanya terkikik.

Tak lama, Mars dan Reagan datang. Mereka berdua memang sengaja berangkat bersama, mengingat mereka tak membawa pasangan. Pandangan Mars langsung tertuju pada Nela yang terlihat sangat cantik dalam balutan gaun hitam sederhana. Ia menggelengkan kepalanya pelan, mengingatkan dirinya sendiri bahwa Nela sekarang sudah menjadi milik Brian.

Tak lama, acara dimulai. Semua murid kelas dua belas SMA Taruna beranjak ke tengah ballroom atas arahan MC.

***

Satu setengah jam berlalu, tibalah saatnya pesta dansa. Mereka yang memiliki pasangan segera ke tengah dengan pasangan masing-masing, bergerak seiring dengan musik yang mengalun merdu. Tak sedikit juga dari mereka yang masih jomblo, mencari sesama jomblo untuk diajak berdansa.

"Ayo ke tengah," bisik Ares di telinga Bianca. Gadis itu menggeleng cepat. "Nggak bisa dansa."

"Aku ajarin," Ares mengambil dan memakai kembali jasnya, lalu mendorong pelan punggung Bianca ke tengah ruangan. Ia meletakkan tangannya di pinggang gadis itu, setelah melingkarkan tangan Bianca melingkari lengannya. Bianca melangkah sesuai dengan arahan Ares.

BETWEEN LOVE AND LIES ✓Where stories live. Discover now