BLL | 47

12.9K 1.2K 34
                                    

"Abang

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

"Abang..."

Arial yang sedang bergulat dengan Zoo, langsung menoleh.

"Ica..." balas Arial, menirukan nada bicara Bianca, membuat gadis itu tertawa. Ia duduk di samping Arial yang masih tiduran dengan Zoo di atas perutnya.

"Belum tidur?" tanya Arial, membuat Bianca menggeleng. "Nggak bisa bobok."

Arial terkekeh, lalu melihat ke arah jam yang melingkar di pergelangan tangannya. "Udah hampir jam sebelas ini. Si cabul bisa keluar tanduknya kalo tau kamu belum tidur. Tidur, gih."

Bukannya pergi ke kamar, Bianca malah ikut berbaring di sebelah Arial. "Dibilangin belum ngantuk," gerutunya. Lalu, Bianca mengangkat kepalanya, menatap Arial. "Abang, temenin Ica nonton, yuk?"

"Ica mau nonton apa?" tanya Arial, sembari mengusap kepala Bianca. Gadis itu mengetukkan jarinya di dagu, tampak berpikir.

"Apa aja, deh. Ayo!"

Beberapa saat kemudian, Bianca dan Arial sudah berada di depan TV, ditemani dua toples snack. Setelah lama memilih film, akhirnya pilihan Bianca jatuh pada film The Maze Runner. Sepanjang film diputar, Bianca tak berhenti mengintip ponselnya. Menunggu notifikasi dari Ares.

Sebenarnya, alasan Bianca tak bisa tidur adalah Ares. Biasanya, tepat jam sepuluh malam, Ares pasti mengirimkan pesan selamat malam untuknya. Tak pernah absen barang satu hari pun. Namun hari ini, Ares bahkan belum membalas pesannya sejak sore tadi.

Ares kemana, ya? batin Bianca.

Dua jam berlalu, akhirnya film yang ditonton Bianca selesai. Ia menoleh ke arah Arial, lalu tersenyum lucu. Rupanya, Arial sudah tertidur dengan mulut yang terbuka lebar. Ia bahkan tak sadar sejak kapan Arial tertidur.

Bianca mematikan televisi, lalu mengambil ponselnya, melihat-lihat feeds Instagram. Saat itu juga, sebuah notifikasi dari nomor tidak dikenal masuk. Bianca mengernyit, ragu saat melihat nomor itu mengirimkan beberapa foto.

Mata Bianca langsung berkaca-kaca saat melihat isinya. Di foto-foto itu, ada Ares yang sedang bersama Angel di sebuah kamar. Mereka terlihat begitu mesra, dan...

Tanpa pakaian.

***

Semalaman Bianca tak bisa tidur. Matanya sudah bengkak tak keruan, entah berapa banyak air mata yang telah ia keluarkan. Saat ini, gadis itu sedang duduk sembari memeluk lututnya, mengabaikan gedoran keras dari Arial maupun Bi Irma.

"Ica, Abang minta maaf. Janji besok-besok nggak ketiduran lagi. Jangan marah dong, cantik!" bujuk Arial. Ia mengira Bianca marah karena dirinya ketiduran semalam. Gadis itu juga tak berniat menjelaskan. Ia sedang tidak mood untuk berbicara.

Bianca menghela napas. Foto-foto yang dilihatnya semalam kembali terngiang di benaknya. Hati kecilnya berkata untuk tetap percaya pada Ares. Namun Bianca tak sekuat itu. Ia marah, kecewa, dan merasa terkhianati.

BETWEEN LOVE AND LIES ✓Onde histórias criam vida. Descubra agora