5

10.4K 2K 697
                                    

DANANG

.

.

.

PUKUL tujuh pagi Jeno sudah nongkrong di depan markas memesan bubur ayam. Kemarin malam ia tidak pulang ke rumah karena ayahnya sedang pergi ke Subang mengurus bisnis jual beli nanas disana. Ayah Jeno memang memiliki perkebunan nanas di Subang yang sebelumnya dikelola oleh orang kepercayaan. Namun setelah pensiun sebagai abdi negara beliau terjun sendiri mengurus bisnisnya namun tetap dengan bantuan beberapa orang kepercayaan.

Baru saja Jeno makan beberapa suap, suara alarm kebakaran dari dalam markas berbunyi, juga samar terdengar suara Dimas dari radio komunikasi.

"Sektor A monitor! Enam lima daerah Ciroyom! Objek sebuah ruko di dalam pasar!"

Jeno menggeram dan memasukkan beberapa suap bubur hingga mulutnya penuh sambil berdiri. Perutnya masih lapar namun ada tugas penting yang tidak bisa ia tunda.

Si pedagang bubur ayam hanya memperhatikan Jeno yang makan dengan kesetanan. Sedangkan tangannya tetap sibuk mencuci mangkuk bekas di dalam ember.

"Mang, ini kasbon dulu. Bayarnya besok.." Jeno meletakkan mangkuk buburnya yang belum habis di atas gerobak dan menenggak segelas air hangat yang sudah disediakan. Tanpa menunggu jawaban si tukang bubur, Jeno berlari ke dalam markas.

Saat baru masuk ke dalam markas untuk memakai perlengkapan safety, Jeno berjumpa dengan Aji yang sedang mengeluarkan selang dari ruang penyimpanan dan sudah memakai safety lengkap.

Saat baru masuk ke dalam markas untuk memakai perlengkapan safety, Jeno berjumpa dengan Aji yang sedang mengeluarkan selang dari ruang penyimpanan dan sudah memakai safety lengkap

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Selang Pemadam)

"Aji! Bang Yuda mana?" tanya Jeno menanyakan si komandan regu 1. Ia menyambar mantel anti api miliknya yang digantung di samping loker yang baru di-loundry dua hari lalu.

"Lagi berak, mencret dari subuh."

"Haduh kenapa pake mencret segala sih. Kalo masih lama kita tinggal aja. Suruh nyusul pake motor."

"Siap Komandan!"

Setelah perlengkapan sudah terpasang di tubuhnya, Jeno keluar dan menyalakan mobil pengawal yang biasa ia kendarai. Di belakangnya dua unit mobil pemadam kebakaran juga sudah dinyalakan siap meluncur. Ternyata komandan regu 1 Yuda Aditya juga sudah berada di dalam mobil pertama dan Dimas berada di mobil kedua.

"Danang monitor!" suara Dimas terdengar dari handy talky Jeno yang diletakkan di dashboard.

"Dimonitor," jawab Jeno.

DANANG | NOMINWhere stories live. Discover now