4

11.8K 2.1K 1.1K
                                    

DANANG

.

.

.

JENO dengan motor RX KING berwarna merah kesayangannya menyusuri jalanan pagi kota Bandung dengan santai. Semilir angin pagi yang terasa segar membuat Jeno tak ingin cepat-cepat segera sampai ke tempat kerjanya. Beberapa kali Jeno menyapa pejalan kaki atau pedagang kaki lima yang dijumpainya dengan membunyikan klakson atau berkata 'Yooo' sambil melambaikan sebelah tangannya.

Sebenarnya Jeno tak mengenal orang-orang itu, ia hanya ingin menyapa saja.

Sebenarnya Jeno tak mengenal orang-orang itu, ia hanya ingin menyapa saja

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

(Motor kesayangan Jeno, namanya Elang)

Di persimpangan jalan lampu merah menyala. Jeno pun menghentikan laju motornya. Ia melihat ke samping kiri saat mendapati mobil yang ada di sebelahnya membunyikan klakson. Setelahnya kaca mobil itu terbuka menampilkan rupa si pengendara. Begitu pun Jeno yang membuka kaca helm full face yang dikenakannya.

Jeno tersenyum, "Wiihhh... Komandan! Kirain siapa."

Orang yang mengendarai mobil itu adalah si kepala sektor, Pak Herman. "Semangat pagi nih!"

"Semangat!" Jeno mengepalkan sebelah tangannya yang tak memegang stang ke udara. Ia kemudian melirik pada orang yang duduk di samping Pak Herman sedang memainkan ponsel.

"Siapa tuh, Pak?" Jeno mengedipkan sebelah matanya membuat Pak Herman tertawa.

"Oh ini?" Pak Herman mengguncang bahu putera keduanya yang duduk di sampingnya. "Tuh ada yang mau disapa," lanjutnya.

Orang itu Juan, menoleh dan mendapati seorang pria yang tak terlalu jelas wajahnya karena terhalang helm. Tapi ia bisa menyimpulkan jika pria itu sedang tersenyum padanya dilihat dari kedua mata khas yang melengkung bak bulan sabit.

"Kang Danang ya?" Juan melambaikan tangannya dan sedikit menggeser posisinya semakin mendekat pada sang ayah agar bisa melihat pria bermotor itu.

Jeno yang mendengar ucapan Juan mengacungkan ibu jarinya. Namun baru saja ia akan kembali berbicara, lampu merah berubah menjadi hijau. Mau tak mau Jeno pun hanya memberi isyarat dengan membunyikan klakson dan jalan lebih dulu.

Pak Herman pun melajukan kembali mobilnya. Ia bertanya pada Juan, "Kalian akrab?"

"Gak juga sih."

"Tapi kalian kelihatan akrab?"

Juan mengangkat bahunya. "Danang itu orangnya emang begitu ya?"

DANANG | NOMINحيث تعيش القصص. اكتشف الآن